3.

87 10 1
                                    

Happy reading

*****

"Kalau lo kesel, tampar aja wajahnya nggak masalah, Kal. Kalau aja bukan temen udah gue tonjok mukanya,"

Kala tertawa pelan mendengar nya. Teman satunya ini benar-benar bisa membuat keadaan hatinya kembali lebih baik.

Jevin Arlando. Cowok satu satunya yang sudah menjadi sahabatnya sejak kelas satu SMP. Dulu, Arlan adalah orang yang bersedia mengulurkan tangannya saat melihat Kala sendirian di Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

"Jangan gitu, bub. Mau bagaimanapun juga Shaka temen kita," ucap seorang cewek yang duduk di sebelah Kala.

Dia, Anara Cley. Kekasih dari Arlan yang sudah menjalin hubungan selama hampir lima tahun. Anara juga merupakan sahabat Kala dari SMP.

"Ya karena dia temen makanya aku diem aja, bub. Tapi lihat mukanya bikin emosi banget sumpah," ucap Arlan kesal

"Biarin aja. Nanti juga balik sendiri," kata Kala santai

Mereka sekarang duduk di bangku belakang, tepat ada dua bangku yang menjadi jarak dengan bangku Shaka dan Kala, yang saat ini diduduki oleh Velly.

Sebenarnya Kala sudah tidak asing lagi dengan pemandangan seperti ini. Bahkan hampir setiap pagi, Kala disuguhi dengan pemandangan yang sama. Dan seperti hari hari yang sebelumnya, Kala selalu menjadi orang pertama yang mengalah. Bukan, bukan karena Kala lebih memilih mengalah karena pengecut. Hanya saja Kala sangat malas jika harus membuat masalah yang membuat banyak orang semakin membencinya.

For you information, Kala adalah salah satu orang yang banyak dibenci oleh murid Britania. Bahkan hampir semua angkatannya membenci Kala tanpa alasan. Beberapa dari mereka membenci karena Kala menempati posisi pertama sebagai peringkat paralel di SMA Britania. Mereka sangat iri dengan pencapaian yang berhasil Kala dapatkan.

Pencapaian itu bukanlah satu-satunya alasan mereka membenci Kala. Sifat cuek dan tidak peduli dengan sekitar, juga menjadi alasan mereka membenci. Mereka menganggap Kala arogan dan sombong.

"Hari ini emang udah niat nggak datang atau dia melanggar janji lagi?" tanya Anara kembali membahas Shaka.

"Seperti biasa," jawab Kala singkat yang mampu membuat kedua temannya langsung paham.

"Gue kalau jadi lo udah pasti gue putusin, Kal. Lihat aja sekarang, nggak ada rasa bersalahnya tuh orang setelah biarin lo berangkat sendirian," dumel Arlan

"Gue juga kalau jadi Nara udah gue putusin lo, Lan," balas Kala bercanda.

"Yee, itu mah lain. Mana bisa gitu woy," protes Arlan tidak terima.

"Lain gimana? Kita sama sama bertahan di suatu hubungan yang nggak pasti hanya karena sebuah cinta, bukan?"

Baik Anara maupun Arlan terdiam. Jika masalah Kala dan Shaka ada pada hubungan persahabatan antara Shaka dan Velly, maka yang menjadi masalah bagi Anara dan Arlan adalah sebuah tembok yang menyangkut pada keyakinan dan juga kasta. Hampir lima tahun mereka jalani, mereka juga tau bahwa diujung nanti, mereka pasti akan berpisah pada waktunya.

"Bercanda, guys. Ngeri banget pas gue selesai ngomong langsung pada diem," ucap Kala saat keheningan terjadi.

"Tadi aku menfess lagi rame bahas Shaka sama Velly. Nama lo juga banyak disebut di komentar. Lo pasti udah lihat kan?" tanya Anara mengalihkan topik.

Kala menganggukkan kepalanya.

"Dilihat banyak juga yang nggak suka sama hubungan lo, Kal. Lo nggak papa?"

"Kenapa emangnya? Mereka berhak buat nggak suka sama siapapun. Lagian kalau emang udah gini jalannya, gue bisa apa?"

"Iya juga sih," ucap Anara pelan.

"Baik Shaka maupun lo, kalian berdua sama-sama temen gue. Maaf, karena nggak bisa selalu ada buat ngebela lo," ucap Arlan

"Ngapain minta maaf? Lo nggak salah apapun. Kalau gue jadi lo, mungkin gue juga melakukan hal yang sama," ucap Kala

"Ngomongin soal temen, gue jadi ingat sama pertama kali kita kenal dulu," lanjutnya mengingat masa lalu.

*****

Sampai bertemu besok :)

Sandyakala || EndWhere stories live. Discover now