🍂Persiapan Aira🍂

400 48 5
                                    

Lisa terbangun dengan lelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lisa terbangun dengan lelahnya. Ia sedikit mengeluh letih pada seluruh tubuhnya. Menyibakkan selimut yang semula menyelimuti dirinya.
'Brengsek! Sampai kapan Lo begini terus?'
"Hai, Beb."

Lisa tak memperdulikan sapaan pria kenalannya. Pria tersebut terkekeh meleceh dan menduduki bagian ranjang berusaha mendekatinya.

"Jangan sentuh gue Bangsat!!"
"Hahaha.... Bangsat? Lo mendesah di bawah gue berulang kali Beb. Jangan sok jual mahal! Lo itu udah murah di mata gue."
Lisa menghunuskan tatapan tajamnya.

Ia menyesali hidupnya yang terus saja terjebak oleh pria bejat seperti Reno. Memanfaatkannya dengan sebuah rayuan mautnya. Ia dijanjikan akan menjadi seorang model terkenal. Ia menyanggupi semua persyaratan yang harus ia lakukan terlebih dahulu. Reno memanglah seorang Photographer yang cukup dikenal dimana-mana. Sudah beberapa model juga ia orbitkan. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi modeling untuk siapa saja yang mau berkembang. Salah satu Lisa yang memang sejak lama ia berusaha menggapai inginnya tersebut. Tapi apalah daya, ia malah terjebak yang mengharuskan dirinya untuk melayani nafsu bejat Reno.

"Percuma Lo ngejar-ngejar cowok yang sama sekali gak perduli sama Lo Lis. Dia yang Lo kejar, tapi gue yang udah bisa nikmatin Lo. Cewek bodoh!"

Beberapa lembar uang terhambur di hadapan Lisa. Terus begitu setelah ia melayani. Reno benar-benar sudah menganggapnya bagaikan perempuan panggilan. Berlari sejauh apapun, tetap Reno tahu cara bagaimana mendapatkannya.

Lisa mencengkeram selimut dengan geramnya. Ia merutuki nasibnya yang tiada bahagianya. Sampai sekarang ia masih menginginkan Fauzan. Tapi Fauzan benar-benar sudah membatasi dirinya. Semua orang-orang terdekat Fauzan sudah mengusirnya.

"Gue bakal tetap ngejar Lo sampai mati Zan. Lo harus hargai perasaan gue. Enggak ada satu perempuan pun yang bisa ngerebut Lo dari gue." Dengusnya.

💐~💐


Kedatangan Fauzan sudah kembali meramaikan suasana toko. Mereka tertawa, terbahak dan para pengunjung juga suka dengan kehebohan mereka. Aira yang masih tengah fokus dengan kue-kuenya, diam-diam juga tersenyum dan menggeleng melihat tingkah Fauzan.

"Masnya enjoy banget ya di sini. Saya jadi suka ke sini kalau Masnya terus ada. Hihihi...." ungkap salah satu pelanggan setia Aira.

"Mas Fauzan ini sudah kita rekrut jadi karyawan di sini Mbak. Iya kan Mas?" Sambung Tiara selaku kasir.
"Hahaha.... boleh. Saya bisa kerja apa aja. Tukang bersih-bersih, tukang antar jemput, tukang gibah, apapun saya bisa Mbak."

"Ada satu lagi Mas. Tukang gombal. Hihihi...."
"Wahhhh.... kalau itu memang jago nya mas Fauzan." Timpal Beno salah satu waiters lainnya.

"Kalau memang mas Fauzannya yang gombalin, saya sih mau Mas. Saya lagi jomblo nih. Diajakin nikah saya juga mau. Hihihi...." Teriak pengunjung lainnya. Fauzan puas terbahak. Benar-benar menyenangkan baginya. Berada di toko Aira yang awalnya ia sepelekan malah menjadi tempat ternyamannya.

Menanti LillahWhere stories live. Discover now