Epilog

261 7 0
                                    

"Segitu cintakah mama pada papa?" ucap seorang pria muda mengeluh pada mamanya.

"Kisah ini sudah kami dengar sebanyak sepuluh kali. Bahkan kami selalu mendengarkan ini sejak kami berusia 6 tahun. Dan sekarang, kami berusia 9 tahun. Setiap ulang tahun papa, mama selalu menceritakan kisah ini pada kami," ucapnya kembali.

"Hei Chandra, bukankah perkataan mu itu terlalu menyakiti hati mama?" saut seorang wanita muda.

"Hei ayolah Candu. Ini sudah berkali-kali kita mendengarkan kisah ini," protesnya.

"Haha, kalau kalian tidak berhenti sekarang juga, mama akan melempar kalian berdua ke kolam itu," saut mamanya menghentikan pertengkaran kedua anaknya.

Sudah sepuluh tahun berlalu, Kinara Stephanie Putri, wanita beruntung yang menikahi dengan pria yang terlalu baik. Kinara Stephanie Putri, wanita yang berusia 33 tahun, memiliki dua orang anak, yaitu Chandra Darmawangsa Putra dan Candala Darmawangsa Putri. Dan tentu saja suaminya adalah Angga Darmawangsa Putra.

Mereka berdua kembar, Chandra selalu dipanggil dengan Candi oleh sang kakak, dan Candala selalu dipanggil Candu oleh Chandra. Mereka dulu kesulitan memanggil nama masing-masing, hingga mereka membuat nama panggilan untuk diri mereka sendiri. Si kembar Candu dan Candi.

Chandra memiliki rupa sang ayah, namun sifat sang ibu. Sedangkan Candala memiliki rupa sang ibu, namun sifat ayahnya. Mereka berdua adalah kombinasi sempurna antara Ara dan juga Angga.

Saat ini, Ara tengah mengandung anak mereka yang ketiga, usia kandungannya adalah sembilan bulan, dan tinggal menghitung jari untuk persalinannya.

"Mama, apa mama tidak bisa menceritakan cerita lain pada kami selain kisah cinta mama dengan papa?" tanya Chandra.

Ara tersenyum, menatap langit dan mengusap perutnya yang buncit.

"Sebenarnya mama ingin cerita hal lain pada kalian. Tapi, hanya itu saja yang bisa mama ceritakan," ucapnya terkekeh pelan.

"Aku heran deh, kenapa mama mau saja dengan papa bodoh itu? Padahal om Farel juga baik. Kenapa mama tidak dengan dia saja dulu? Mama tinggal ceraikan papa, lalu menemui om Farel dan menikah dengannya," ucapnya ngaur.

Candala tak tahan dengan ucapan ngaur sang kembarannya. Karena tak tahan lagi, akhirnya ia menggeplak kepala Chandra sekuat tenaga.

"Auu, kenapa dipukul sih? Kamu ini cewek, tapi tenaga cowok. Pantas saja tidak ada satu orang pun yang mau dekat denganmu, kecuali putranya bibi Fara," ujar Chandra kesal.

"Candi, sekali lagi kamu mengatakan omong kosong seperti itu, bukan kepalamu saja yang aku jotos. Kamu pun akan aku lempar ke kolam itu," kesal Candala.

Chandra mengejek perkataan Candala.

"Oh ho, apa kamu ingin om menjadi papa baru kamu?" saut seseorang dari belakang.

"Om Farel," teriak Chandra dan langsung lari menghampiri Farel.

"Oh Farel, kemari, duduk dengan kita," ajak Ara.

"Fara mana?" tanya Ara.

"Dia lagi mengomeli suami mu di dalam," jawab Farel.

"Mas Angga sudah pulang?" tanya Ara.

Farel menganggukkan kepalanya.

"Ara, lo harus kasih peringatan pada suami lo ini. Gara-gara dia, suami gue tidak pernah ada waktu untuk gue sama anaknya ini," omel Fara.

"Haha, ayolah. Kalian itu kan sudah dewasa, sini duduk," ucap Ara dan menepuk tempat kosong disampingnya.

"Papa, Candi barusan mengatakan papa bodoh," ucap Candala ketika tak sengaja melihat sang papa dari kejauhan.

My Wife is Mine ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin