MWiM 2

1.1K 28 7
                                    

"Hahh, gue laper bat lagi. Makan siang di kantin hari ini apaan?" tanya Ara pada Fara.

"Nggak tau gue, lu tau nggak Rel?" tanya Fara ke saudara kembarnya itu.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Ya Allah kenapa engkau memberikan hamba saudara kutub seperti dirinya?" frustasi Fara.

"Hahaha mending kutub begitu, emang lu mau saudara lu jadi pakboy?" kompor Ara.

"Dih jangan sampai, ntar gue yang repot sama cewek-cewek nya," ucap Fara mengidikkan bahunya.

Farel yang digosipin oleh dua ciwi itu hanya memutar bola matanya malas. Mereka baru saja sampai di kantin kampus, Ara sudah mencium bau harum yang membuat perutnya lapar.

"Oh? Gue nyium bau nasi goreng nih, asik hari ini makan nasi goreng," ucap Ara bersemangat.

Fara, Ara, dan Farel langsung mengambil makan siang mereka. Di kampus ini sudah di sediakan makan siang untuk para siswa. Setiap hari menu makan siang mereka berbeda-beda, hal itu membuat anak-anak menjadi bersemangat.

Mereka sudah duduk di meja makan, Ara sedikit cemberut dengan menu makan siang kali ini.

"Kenapa lu Ra? Ada yang lu nggak suka?" tanya Fara.

"Hahh, ini makanan yang paling gue nggak suka, kenapa harus ada tomat sih dalam nasi goreng gua? Lu mau nggak?" tawar Ara.

"Nggak mau, sejak kapan gue mau tomat?" tolak Fara.

"Lu mau nggak Rel?" tawar Ara kembali.

"Sini," Farel menyodorkan tempat makannya dan dengan senang hati Ara meletakkan tomat itu.

"Ihhh baik banget sih lu sama gua, jadi terharu," ucap Ara yang menguyel-uyel pipi Farel.

"Jangan seperti itu," ucap Farel.

Ara tidak mengerti dari maksud ucapan Farel itu, dia mengidikkan bahunya kemudian melanjutkan makannya. Fara yang sebenarnya tau tentang isi hati saudaranya hanya menatap lirih. Mau dibantu takut Ara nya ilfeel, kalau nggak dibantu kasian saudaranya. Ahhh sudahlah, yang penting perut harus diisi dulu.

Setelah makan mereka bercanda ria, tertawa haha hihi bersama-sama. Di meja itu tidak hanya mereka bertiga saja, teman-teman laki-laki mereka juga ikut duduk di sana.

Dan sebuah kebetulan Angga yang melewati area kantin dengan sekretaris nya. Mata nya tak sengaja melihat istrinya dengan banyak laki-laki, dan yang paling kurang ajarnya, laki-laki itu merangkul bahu istrinya, Angga mendekati meja itu. Angga yang sebenarnya hari ini memiliki jadwal untuk bertemu dengan rektor kampus, dan alhasil bertemu dengan istrinya yang sedang dikerumuni oleh lalat-lalat kurang ajar. Si sekretaris menatap horor pada bosnya itu yang berjalan cepat dan mengeluarkan aura hitam di sekitarnya. Ia tau kalau bos nya itu sudah memiliki istri, toh dia juga hadir waktu itu.

"Oh god, tolong selamatkan aku dari amukan pak Angga," ucap Ralvi (sekretaris) meratapi nasibnya.

"Di larang selingkuh di belakang suami," tegur Angga dengan suara yang lantang.

Ara yang bercanda tadi tiba-tiba terdiam ketika mendengar suara yang ia kenal. Semua orang yang ada di meja itu menatap aneh ke arah Angga, sedangkan Ara kembali meneguk ludahnya kasar. Setelah melihat ke arah Angga ia mulai menutup wajahnya dan berpaling dari Angga secara perlahan.

"Ahh maaf sudah menggangu waktu bercanda nya," ucap Angga dengan menekankan ucapan terakhirnya.

"Ah, haha iya," Jawab mereka canggung.

"Silahkan lanjutkan," ucap Angga kemudian berlalu pergi.

"Wahhh, kenapa ya bisa-bisanya ada orang setampan dia?" celetuk Fara.

My Wife is Mine ✔Where stories live. Discover now