MWiM 10

279 9 0
                                    

Sebelum ke cerita, ada sedikit info untuk pembaca semuanya.
Mulai minggu depan My Wife is Mine akan tukar jadwal update.
Biasanya di up hari senin dan sabtu, mulai minggu depan akan ada perubahan update karena jadwal saya di dunia nyata full.
Kita akan update di hari kamis dan juga minggu ya😉
Tenang, kita up masih 2 kali seminggu insyaallah kalau tidak ada halangan.
Ok, sekarang kita lanjutkan ke cerita

-----------------------------------------------------------

Sudah dua minggu semenjak kejadian Ara yang menipu sang suami, dan semenjak itulah suaminya posesif akan dirinya. Jika dia berani keluar tanpa mengatakan sepatah katapun, maka kakinya yang akan menjadi korbannya. Walaupun dia tau pak suami tak akan berani, tapi cukup untuk membuat Ara ketakutan.

Hari ini adalah hari rabu yang sangat panas, Ara duduk diam didalam kamar dengan AC yang begitu menyegarkan untuk tubuh dan juga wajahnya.

"Ahh, segaranya dunia", ujar Ara yang berguling di kasurnya.

"Mm, kirim pap deh ke pak suami", bisik Ara pelan.

Ara mengambil ponselnya kemudian mengambil asal jepretan saja. Setelah jepretan yang sat set sat set, ia langshng mengirimnya ke Angga.

Me
Bukankah aku cantik?
Send picture

"Ok, sekarang apalagi?", gumamnya kembali.

"Ah hah, bikin es serut enak nih", dengan girangnya ia turun ke lantai bawah menuju dapur.

Baru juga menginjak lantai dapur, bel pintu rumah berbunyi dan membuat Ara kesal sampai ke ujung rambut.

"Siapa sih makhluk yang mengganggu kesenangan Ara syantik ini?", dengan kesal ia menghentakkan kakinya menuju pintu.

Ara membuka pintu, kemudian menjulurkan kepalanya keluar. Ara melihat seorang makhluk yang tampak tua namun tak terlalu tua untuk dipanggil nenek.

"Oh? Ternyata ada orang", sapanya duluan.

"Maaf, tante siapa ya?", tanya Ara bingung.

"Tante? Apa aku terlihat tua dimatamu?", ujar wanita itu marah.

"Loh, kok marah? Kan memang tua", ejek Ara.

"Kamu ini ya gak tau sopan santun, masa secantik dan semuda ini kamu bilang tante?", ucap wanita itu sambil menunjuk muka dan bodynya seraya berkata 'masa setua itu?'.

Ara rasanya ingin muntah, lalu ia menyeringai dan bertanya, "lalu, apa aku harus panggil kakak?", ucap Ara dengan berpura-pura polos sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"That's great, panggil aku kakak, ok", ucap wanita itu dengan senyum lebar.

Mungkin menurut orang senyuman itu adalah senyuman paling cantik, namun menurut Ara itu adalah senyuman terjelek yang pernah ia lihat.

Idih sok senyum, senyum lo itu jelek tante

"Kalau boleh tau umur kakak berapa?", tanya Ara.

"26 tahun", balasnya dengan raut yang masih tersenyum.

Buset, masih 26 tahun, gue kira udah 35 tadi-- batin Ara sambil tersenyum ke tante itu.

"Ya udah nak, Angga nya ada?", tanya wanita itu to the point.

Cih, udah gue duga

"Tapi aku bukan 'nak'", kesal Ara.

"Aihh, gak usah malu. Biasa kok, kakak juga sering ketemu sama remaja yang berpura-pura dewasa", ucapnya terkekeh pelan.

"Tapi aku bukan 'nak', aku mahasiswa", ucap Ara dengan kesabaran 7 tingkat.

My Wife is Mine ✔Where stories live. Discover now