MWiM 8

277 8 0
                                    

"Iya bos?", Ucap seseorang dari seberang telepon.

"Ralvi, beli anjing penjaga yang sudah terlatih serta bodyguard untuk rumah ini dan pasang jebakan apapun saja disekitar rumah, jangan biarkan siapapun masuk selain anggota keluarga", ucap Angga kepada sekretaris nya itu.

"Baik pak".

"Oh, dan satu lagi. Bodyguard nya yang memiliki wajah seram dan kuat, saya tidak mau ada orang asing lagi masuk ke rumah ini. Kamu mengerti?", titah Angga.

"Siap pak".

Angga memutuskan sambungan ponselnya dan melemparkannya dengan asal. Untung tidak pecah, tapi Angga tak peduli mau hp itu pecah atau rusak sekalian, dia tetap tak peduli. Dia berpikir, toh bisa dibeli baru lagi. Benar-benar tuan muda kaya raya.

Di tempat yang lain, di waktu yang sama

Ara yang berbaring di kasur dengan nyamannya dikejutkan oleh dering ponsel yang bergema kuat. Hal itu membuat Ara terlonjak kaget dan mengumpat tak sadar.

"Kurang ajar, huffftt", Ara mengelus dada nya pelan.

"Siapa sih yang ganti notifikasi ponsel gua?", kesal Ara dan mengangkat panggilan yang ada di ponselnya itu.

"Kenapa?", tanya Ara ketus.

"Idih, masih pagi udah marah-marah aja lu. Kenapa? Mood swing lu? Pms lu?".

"Ck, jangan bikin mood gua ancur Far. Gua masih bete karena notif ponsel gua", ucap Ara.

"Oh, hahaha. Sorry Ra, gue kemarin iseng ganti notif lo, sorry banget, hahaha", Fara tertawa dengan puas.

"Kampret lo, untung jantung gua masih ditempat. Kalau nggak, gue gentayangin lo sampai di neraka", gerutu Ara.

"Hahaha, iya sorry. Oh iya btw lo ingat gak kalau ketua kita adain acara".

"Hmm? Acara apa?", tanya Ara bingung.

"Ulang tahun nya dia oon, masa lo lupa sih. Padahal udah diingetin seribu kali lo sama Gavin, ck ck ck".

"What the, oh my god, gue hampir lupa Far. Untung lo ingetin, kapan acaranya?", Ara yang melonjak kaget dan langsung duduk dari tidur cantiknya.

"Nanti malam, parah lo Ra", Fara mengompori Ara dan mendecakkan lidahnya seakan-akan ia tak menyangka sama sohibnya yang satu ini.

"Ih, gua kan gak ingat. Ok, sekarang masih jam 13.00, lo mau nemenin gua nyari kado gak?", tanya Ara.

"Ok, kebetulan gua belum nyari kado. Jemput gua ya", pinta Fara.

"Ok, otw", tutur Ara.

Belum sempat Fara protes dengan kata otw Ara, ia sudah lebih dulu memutuskan sambungan teleponnya dan segera bersiap-siap. Ia pergi keluar rencananya untuk meminta izin ke pak suami.

Ara berhenti ketika melihat Angga yang menelpon seseorang dengan raut wajah yang marah. Ia menguping pembicaraan Angga dengan orang yang ditelpon.

"Ralvi, beli anjing penjaga yang sudah terlatih serta bodyguard untuk rumah ini dan pasang jebakan apapun saja disekitar rumah, jangan biarkan siapapun masuk selain anggota keluarga", ucapan Angga membuat Ara membelalakkan matanya kaget.

Sial, kenapa harus pakai bodyguard segala sih. Angga kan orangnya anti dengan pesta, ntar kalau gua jujur, gua gak dibolehin ke pestanya Gavin lagi. Duh gimana ya, jujur apa nggak nih.

Otak cantik Ara masih berputar memikirkan segala cara untuk meminta izin ke sang suami. Ide cemerlang tiba-tiba terlintas di otak cantiknya Ara, dan ia bergegas menghampiri sang suami.

My Wife is Mine ✔Where stories live. Discover now