47. Maa

41 5 5
                                    


"Rindu itu sudah pasti. Namun rasanya, kecewa itu masih tertanam dihati"

_Lusiana_

_OWL-MAN_



•••

"Lo kemana aja semalem, Lan? Tidur dipohon?" tanya Dero saat melihat Orlan sedang menonton.

"Danau," jawab Orlan membenahi letak kacamata hitam yang ia pakai.

Orlan sudah ada di rumah tepat setelah Dero terbangun. Jadi, Dero menyadari kalau Orlan baru saja pulang, dan tidak ada di rumah selama semalaman.

Dero sebenarnya ingin bertanya mengenai penampilan Orlan saat ini. Melihat Orlan dengan kacamata hitam saat di dalam rumah, tentu sedikit mencurigakan bagi Dero yang selalu ingin tau. Namun, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"Lo ga mandi? Ga sekolah?" tanya Dero yang melihat Orlan duduk santai didepan TV. Tentu kalian tau film apa yang ia tonton.

Upin dan ipin ragam aksinya

Kau disenangi siapa jua

Upin dan Ipin selamanya

Itulah bunyi yang berasal dari TV di depan Orlan. Dia tampak tak bersemangat sedikitpun untuk bersiap ke sekolah.

"Izinin sama Bu Elis!" ucap Orlan seperti sebuah perintah bagi Dero.

"Nih anak kaga ada kapok-kapoknya, heran. Males ah! Ntar gue kena semprot lagi sama Bu Elis. Udah tau dia tuh cantik tapi kayak macan," ucap Dero.

"Peduli?" tanya Orlan menunjuk mukanya.

"Dihh dasar es serut! Dahlah males. Gue mau sarapan. Ibu udah siapin sarapan belum ya, Lan?" tanya Dero yang sedang memakai sepatu.

"Di meja makan," sahut Orlan.

Benar saja, disana sudah tersedia nasi goreng yang terlihat sangat lezat. Pagi ini, Orlan memang meminta BI Muna untuk tidak masak banyak makanan. Jadi, hanya ada satu menu saja yang tersaji.

Dero langsung melahap sarapannya dengan semangat, masakan sang Ibu memanglah tidak pernah gagal. Selalu enak, dan penuh cinta didalamnya. Itulah yang membuat setiap orang yang memakannya, dapat merasakan cinta dalam setiap suapan.

"Lo ga sarapan, Lan?" tanya Dero disela suapan nasi gorengnya.

"Nanti, masih nonton" sahut Orlan.

"Oke," jawab Dero menyelesaikan sarapannya.

Beberapa menit kemudian, Dero sudah menyelesaikan sarapan dan mencuci piring yang ia gunakan.

"Gue berangkat, Lan. Udah mau jam 7, takut telat," ucap Dero.

"Hm" jawab Orlan tanpa mengalihkan pandangannya.

Sepeninggal Dero, Orlan menunduk dan melepaskan kacamata hitamnya. Matanya terlihat sangat sembab, meskipun sudah berjam-jam berlalu. Lingkar mata hitamnya pun terlihat jelas. Mata abu yang indah, kini terlihat sangat menyedihkan.

"Hufft! Gue harus nemuin Mama sekarang juga!" tekad Orlan.

Namun, sebelum itu ia bergegas untuk mandi terlebih dahulu. Untuk menghilangkan bau badan yang melekat pada tubuhnya.

Seusai mandi, Orlan memilih kaos berwarna putih, celana joger hitam dan Hoodie hitam untuk ia kenakan. Ia menyisir rambutnya agar terlihat lebih rapi. Tak lupa menyemprotkan sedikit parfum bernuansa aqua, yang diracik dengan campuran rockrosepatchouli, dan aroma buah, milik brand ternama.

OWL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang