40. Dimana Ava?

123 12 0
                                    

"Ketika aku datang, kenapa kamu malah menghilang? Bencikah kamu padaku? Atau sekedar ingin menghukumku atas kesalan yang tidak ku sengaja itu"
_Orlan_

_OWL-MAN_






•••


Ditengah ruangan latihan yang sangat besar, terdapat banyak pelatih yang dibayar oleh Adison untuk melatih Orlan. Ruangan ini didesain khusus oleh Adison, yang ternyata sangat sempurna untuk dijadikan tempat latihan bagi Orlan.

Orlan juga mulai mengikuti terapi khusus, agar bisa terkena sinah matahari seperti orang normal lainnya.

Saat ini, Orlan sedang duduk ditemani kucing berbulu tebal berwarna putih. Dengan wajah masam yang ia layangkan untuk semua orang diruangan itu.

"1 jam" ucap Orlan dengan datar, "Mulai atau saya pergi" lanjutnya dengan nada penuh ancaman.

"Maaf tuan muda, kami bingung harus mulai darimana" ucap pelatih panah.

"Sangat bodoh untuk dijadikan pelatih" ucapnya dengan tajam dan menusuk, "saya tidak punya banyak waktu" tegasnya.

"Baiklah Tuan, mari ikut saya berlatih panah terlebih dahulu" ajak pelatih panah itu dengan sopan.

Orlan mengikuti langkah kaki pelatih itu, untuk menuju sebuah lapangan rumput yang luas. Orlan memperhatikan setiap detail lapangan itu.

"Baiklah Tuan Muda Orlan, sebelumnya perkenalkan, nama saya Andre. Umur saya 26 tahun, sudah memenangkan banyak penghargaan dalam bidang panahan. Dan saya siap melatih Tuan Muda." jelas Andre.

"Ah! Tolong jangan panggil saya Tuan Muda, panggil Orlan saja. Itu terdengar tidak sopan bagi saya. Karena, umurmu lebih tua. Boleh saya panggil Bang Andre?" tanya Orlan.

"Sebenarnya, tidak ada masalah bagi saya Tu- maksud saya Orlan. Baiklah, anda boleh memanggil saya Bang Andre" jawab Andre dengan senyum tipis, sangat tipis sehingga tidak ada yang bisa melihat senyuman itu. Orlan mengangguk sebagai jawaban.

"Baiklah Orlan, saya berdiri disini ditugaskan Tuan Adi untuk melatih anda. Biarkan saya sedikit menjelaskan manfaat berlatih panah itu sendiri. Salah satunya adalah, untuk melatih fokus anda terhadap satu objek atau target. Dalam memanah koordinasi yang paling utama adalah mata dan tangan. Satu hal yang perlu anda ingat, panahan bukan tentang sebuah kecepatan atau akselerasi, tapi ketepatan anak panah membidik sebuah sasaran dengan jarak yang cukup jauh" jelas Andre dengan penuh keseriusan.

"Disini ada busur, arrow atau bisa disebut juga anak panah, dan 3 target diujung sana" tunjuk Andre, mari saya tunjukkan caranya.

Andre mengajari Orlan dengan sangat sabar, terlebih dengan sifat Orlan yang dingin dan sedikit bicara.

Orlan tidak langsung menguasai teknik yang diajarkan Andre. Butuh waktu berulang kali untuk Orlan menguasainya.
Banyak anak panah dilayangkan Orlan dan meleset. Andre pun tidak memarahinya, selain takut terhadap Adison, Andre juga pernah merasakan diposisi Orlan saat ini.

Andre cukup mengagumi kecepatan Orlan dalam belajar dan menyerap semua yang dikatakan Andre. Tak terasa 2 jam sudah berlalu, Andre pun memerintahkan Orlan untuk istirahat dan berhenti.

"Bagus Orlan! Saya tidak menyangka bahwa kamu sangat berbakat. Sepertinya, saya tidak butuh waktu lama untuk membuatmu mengalahkan kemampuan saya" puji Andre sembari memberikan botol minuman untuk Orlan.

"Terima kasih, boleh saya pergi?" tanya Orlan.

"Tentu, saya juga pamit undur diri. Tugas saya hari ini sudah selesai" pamit Andre. Seperti biasa, Orlan hanya mengangguk sebagai jawaban.

OWL MANWhere stories live. Discover now