6. Cambuk Titipan

733 78 14
                                    


"Rasanya sakit, namun lebih sakit jika menggunakan tangan orang lain"

_Owl-Man_



°°°

Benar kata orang, kebahagiaan itu tidaklah kekal. Hanya sebuah penghias sementara, yang akan lenyap dilain waktu.

Orlan memang bahagia untuk tadi malam, namun kebahagiaannya tak bertahan lama. Siang ini, dibawah terik matahari, Orlan diikat disebuah tiang, tak jauh dari rumahnya, tanpa menggunakan hoodie sebagai pelindung kulitnya. Orlan belum terbiasa berdiri terlalu lama dibawah matahari selama ini, sejak 2 jam lalu dia terikat disini. Namun, belum ada luka ataupun goresan ditubuhnya.

"Lepasin gue!!" teriak Orlan.

"Diam!! Atau kami akan membungkam mulutmu dengan bara api yang panas itu!" tunjuk salah satu penjaga suruhan Papa Orlan, kearah bara yang berwarna merah, seperti siap menyapa kulitnya.

"Lo sebenarnya mau apa hah! Gue ini masih anak tuan lo!" teriak Orlan lagi.

"Tuan muda! Tolong jangan persulit kami, biarkan kami menjalankan tugas!" ucap penjaga lainnya.

Tugas macam apa ini? Mengikat? Atau menyiksa tuan mudanya. Mebunuh? Itu tidak akan terjadi, karena orang tua Orlan lebih senang melihatnya menderita. Oh tidak, bukan melihat, namun mendengar. Karena, mereka bahkan tidak tahu bagaimana wajah puteranya itu.

"Iya, halo tuan! Iya kami sudah melakukan perintah tuan," ucap salah satu dari mereka yang tampak menerima telepon dari seseorang.

"........."

"Lalu apa tuan?," tanya nya lagi.

"Tapi..." ucap orang itu.

"........"

"Ba-baik tuan," jawab orang itu lalu memasukkan ponselnya ke saku.

"Roki!!" tunjuk orang itu ke salah satu temannya.

Disana ada 4 orang yang berjaga, takut jika Orlan bisa membebaskan diri. Wajah mereka tampak tak bersahabat, wajah seram dan badan kekar, cocok untuk mendeskripsikan mereka. Ditambah dengan baju hitam sebagai pendukung.

"Ya jo! Ada apa?" tanya penjaga yang bernama Roki.

"Ambil kotak hitam, titipan tuan besar diruang rahasia!" perintah orang yang dipanggil Jo tadi.

"Baik jo," ucap Roki lalu pergi menuju ruang rahasia milik Papa Orlan.

"Dino! Sabi!" panggil Jo kearah 2 penjaga yang tersisa.

"Ada apa Jo?" jawab mereka.

"Kalian jaga tuan muda jangan sampai meloloskan diri! Saya akan mengambil kain penutup matanya," jelas Jo.

"Laksanakan Jo!" Jawab mereka.

Jo adalah penjaga kepercayaan Papa Orlan, dia juga yang memukul Orlan saat itu. Jo hanya melakukan perintah tuannya, perintah tuannya bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan wajib dilaksanakan atau nyawanya taruhannya. Sekalipun membunuh Orlan, Jo akan lakukan itu.

Tak lama kemudian, Roki datang membawa kotak hitam itu, sementara Jo datang membawa kain untuk menutup mata Orlan.

"Lo mau ngapain hah!!" teriak Orlan saat Jo mendekat.

"Diam tuan muda! biarkan tugas ini cepat selesai!" ucap Jo sedikit keras.

Jo menutup mata Orlan dengan kain hitam itu, meskipun Orlan berusaha memberontak.

OWL MANWhere stories live. Discover now