29. Kejadian

215 23 4
                                    


"Terima kasih dan tolong jangan pergi"

_Owl-Man_






•••

"Gimana keadaan Sera?" tanya Orlan dengan raut khawatir.

Resha menatap penampilan Orlan dengan aneh. Baju acak-acakan, berlari dengan keadaan kaki pincang. Serta luka dikepala dan bercak darah dibajunya.

"Habis bunuh orang?" tanya Resha.

Dero datang dengan napas yang terengah-engah menghampiri mereka. "Gila ya, lo sakit gini aja larinya cepet banget."

"Sera?" tanya Orlan sekali lagi.

"Dia belum siuman," jawab Resha singkat.

"Gimana bisa?" Orlan menanyakan kejadian tadi.

"Sera jatuh dari tangga lantai 2" jawab Resha.

Dero hanya menyimak pembicaraan 2 es berjalan ini. Ia ingin ikut bertanya namun, lebih baik dia mendengarkan saja. Bertanya atau tidaknya tetap sama, ia akan tau informasi kejadian kecelakaan Sera.

Sedangkan Resha meneteskan air matanya, mengingat kejadian tadi. Kejadian dimana ia menemukan Sera yang telah terkapar dengan penuh darah ditubuhnya. Bahkan, demi menolong Sera, kini baju Resha juga penuh dengan darah Sera yang sudah mulai mengering.

"Kok bisa?" tanya Orlan yang kini duduk disamping kanan Resha, diikuti Dero yang duduk di samping kiri Resha.

"Gue sama Sera mau bolos ke lantai 2" jelas Resha.

"Ceritain langsung gak usah bertele-tele!" ucap Orlan dengan menaikkan sedikit volume suaranya.

"Lan!" tegur Dero.

Resha menghbuskan napasnya dan mulai menceritakan kejadian yang ada diingatannya.

°°°

Flashback on

"Echa sayaanggg" panggil Sera dengan nada manja.

"Jijik!" Resha bergidik ngeri mendengarnya.

Sementara Sera terkikik geli, mengganggu Resha sama seperti mengganggu pujaan hatinya. Semakin ia berulah, semakin menyenangkan baginya.

"Bolos kuy! Lagian jam kosong juga" hasut Sera.

Tidak salah jika Orlan menjulukinya Setan Kecil. Karena, memang ia berperilaku meniru setan yang suka menghasut dan mengganggu ketenangan orang lain.

"Lo udah bodoh" cibir Resha.

"Enak aja! Gue tuh pinter, gak pernah tuh gak naik kelas. Terus nih ya, nilai rapot gue banyak yang A kok" ucap Sera tak terima.

"Ck! Cerewet" sindir Resha.

"Udah deh, gue tau kok lo pengen bolos juga. Ayolah kita bobar" ucap Sera mengedipkan sebelah matanya.

"Bobar?" tanya Resha yang tidak paham.

"Iya bobar, bolos bareng. Gitu aja gak tau, gak gaul deh" ucap Sera mengibaskan rambut panjangnya.

"Gak penting bergaul sama manusia munafik" ucap Resha.

"Siapa yang munafik? Bukan gue kan Cha?" tanya Resha dengan mendekatkan wajahnya.

"Tolol" ucap Resha yang mendorong kepala Sera menjauh. "Kalau lo gak ngerasa munafik, berarti lo bukan orang munafik" lanjut Resha yang langsung berdiri.

OWL MANWhere stories live. Discover now