Fly, sekadar info saja, Jiwon itu salah satu gadis berusia 10 tahun di panti asuhan yang sering Heejin kunjungi. Dan secara kebetulan Yeosang juga sering berkunjung ke tempat itu meski tak sesering Heejin. Oleh sebab itu, Yeosang yang kemarin datang  menyaksikan kepergian Jiwon secara langsung dipercaya oleh gadis kecil itu untuk menyerahkan coklat putih tersebut kepada Heejin.

" Dia selalu memimpikan sebuah keluarga yang harmonis. Aku senang sekarang mimpinya bisa terwujud " ungkap Heejin terharu. " Aku pasti akan merindukan kue buatan dia. Jiwon koki yang cukup hebat "

" Tapi ngomong-ngomong kalau boleh aku tau, kemarin kau tidak berangkat bukan ? Kau sakit Yeosang ?" tanya Heejin menatap wajah pemuda itu.

" Eum... bagaimana aku menjelaskan ini padamu. Ini agak sedikit rumit, Heejin "

" Tapi Jiwon bukan alasan utama, kan ?"

Yeosang menggeleng cepat. " Tentu bukan. Ada hal lain yang membuat aku tidak berangkat "

" Apa itu ?" tanya Heejin sedikit menuntut.

" Ah... Gue udah nggak tahan lagi ingin melabrak keduanya ! Kang Yeosang, si  bedebah itu !! " ucap Hongjong yang saat ini sedang bersembunyi bersama Mingi. Wajahnya sudah memerah, tak lagi mampu menahan gejolak amarah karna melihat gadis kecil kesayangannya tengah berduaan dengan orang lain.

Hal inipun tak luput dari penglihatan pemuda bongsor yang saat ini menjadi kawan seperjuangannya dalam menjalankan aksi mengintip. Mingi, oknum yang berada disamping Hongjong merasa sangat terganggu akan hal ini.

" Diam kau tempurung kelapa !!" geram Mingi. Matanya melirik tajam sang partner. " Perlu gue ingetin berapa kali lagi agar elo tetep menurut ? Jangan uji kesabaran gue, "

Salah satu tangannya dengan tegas menahan tubuh Hongjong yang bergejolak hendak pergi dari tempat persembunyian. Sedangkan otaknya tengah per-upaya memikirkan segala cara supaya bisa memisahkan dua pemuda-pemudi didepan sana.

Kalau dibilang cemburu sih Mingi tak akan mengatakan iya, dirinya tak merasakan perasaan itu. Tapi entah mengapa ada sedikit perasaan tertantang yang secara naluriah muncul sendiri di otaknya.

Kemarin, dia dan Hongjong bertaruh habis-habisan demi gadis polos didepan sana. Memperebutkan siapa orang yang lebih dulu diterima coklatnya. Dan sekarang seluruh strategi dan sudah mereka keluarkan besok akan diuji dihari ini. Diantara dia dan Hongjong siapa yang akan berhasil mendapatkan perhatian serta coklat dari Heejin.

" Hahahaha ....., "

Tawa ramah itu berhasil lolos dari mulut kecil Kim Heejin yang rupanya sukses membuat kesabaran dua orang itu hancur lebur bak terbakar api dan memutuskan secara singkat untuk melabrak keduanya.

" KIM HEEJIN.....!! " teriak keduanya bersamaan.

Dengan modal kemarahan dan sedikit rasa cemburu, keduanya berjalan cepat menembus rintangan layaknya petugas polisi saat menangkap penjahat. Menodongkan mata tajam sebagai senjata utama. Serta aura dan tekad yang dipupuk tinggi-tinggi.

Mereka sudah bertekad, memisahkan Heejin dengan Yeosang adalah tugas utama. Kedua pemuda-pemudi itu harus segera dipisahkan kalau tidak bencana akan datang.

Tanpa tau bahwasanya sikap yang mereka tunjukkan tersebut justru malah menjadi boomerang bagi mereka sendiri. Sebab, Yeosang bukannya terlihat terkejut ataupun takut, melainkan memasang wajah penuh kebingungan.

Siapa mereka gerangan bagi hidup Heejin ?

" Heejin, apa kau mempunyai sepupu selain Wooyoung ?"

" Tidak. Aku tidak dekat dengan mereka " ungkap Heejin lirih tapi masih bisa sampai di telinga kedua pemuda yang tengah terbakar emosi tersebut. Kedua bola matanya membulat sempurna.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें