Dan...

Boom!

Mereka semua berteriak atas kemenangan seseorang.

ARGA PEMENANGNYA.

Hingga Nanda memberhentikan motornya dan membuka helmnya, ia menatap Arga dari jauh dan langsung memukul helm yang ia pegang dengan penuh emosi. "ANJING!" teriaknya.

Kini para pendukung Arga bertepuk tangan dan memberi selamat untuk Arga. Jep dan Hero paling heboh.

Echa mundur dua langkah dan menggelengkan kepalanya tak percaya. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan mata berkaca-kaca.

Arga menang dalam balapan kali ini.

Ia begitu... Ia begitu benci!

Dengan cepat Echa segera pergi dari tempat ini penuh emosi.

Jep dan Hero langsung berjabat tangan dengan Arga dan mengucapkan selamat atas kemenangan sahabat mereka.

"Emang keren abang kita satu ini... Mantap brother... " sanjung Jep penuh bangga sambil bertepuk tangan.

Para supporter Nanda kini pada cabut pergi meninggalkan tempat balapan. Mereka benar-benar kesal bahwa Nanda tidak bisa diandalkan dalam setiap pertandingan.

Nanda dan beberapa temannya kini mendekati Arga.

"Selamat." ucap Nanda dengan tatapan tak mengenakan.

Arga tak menjawab dan hanya menyunggingkan senyumnya.

"Tuh cewek bebas mau lo apain." tunjuk Nanda pada seorang perempuan yang matanya masih di tutup kain hitam dan masih berdiri di tengah sana.

Kemudian Nanda dan teman-temannya segera pergi meninggalkan tempat itu.

Jep menepuk bahu Arga, "Wah. Lumayan lah..." bisik Jep.

Arga tak berniat melirik perempuan itu, ia kini membuka dompetnya, lalu ia mengeluarkan ratusan ribu dari sana. Hal itu membuat Jep dan Hero saling melirik dan senggol-senggolan menahan senyum, jelas saja Arga sangat paham apa artinya itu.

"Mata duitan lo berdua." ucap Arga.

Jep dan Hero mengangguk setuju.

"Jaman sekarang siapa sih yang gak mata duitan, ya gak Ro?" ucap Jep penuh semangat 45.

Hero tertawa.

Arga memberikan uang ratusan ribu itu pada Jep. "Nih, traktiran buat kalian semua." ucap Arga kepada semua supporter yang sudah mendukungnya.

Mereka kompak bersorak bahagia.

"Kapan ini berlakunya bos?" tanya Jep.

"Sekarang. Udah mending lo dan Hero mereka semua makan sana di kafe." usir Arga kepada Jep dan Hero.

Senyum Hero merekah, ia menepuk bahu Jep dan berbisik. "Gue tau kenapa Arga nyuruh kita pergi."

Jep melirik kepada perempuan yang berada di tengah sana. Lalu tersenyum penuh curiga. "Okelah Ga... Gue dan yang lain cabut dulu. Selamat bersenang-senang sama tuh cewek ya, jangan brutal dan jangan kasar, oke?"

Arga tak menanggapi ucapan Jep. Ia memilih mengambil rokok di sakunya, lalu segera menyalakan benda itu dan menghisapnya.

"Ges, kalian semua mau apa?" teriak Hero pada teman-temannya.

"Lo berdua kalo gak pergi sekarang juga, gue ambil lagi tuh duit." ancam Arga dengan serius.

"Oke-oke...Arga, sabar dong..." Jep bergerak cepat dan segera membawa teman-temannya pergi dari sini.

ARGARAYAWhere stories live. Discover now