101 - Get up! You have to wake up now!

444 79 7
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

Dalam pesawat jet tempur raksasa yang sengaja terbang tinggi diatas awan itu, Zoldick memantau setiap pergerakan musuh maupun sekutu Petrova, baik yang ada di dalam kapal maupun di sekitar lautan Hitam tempat The Sparta berlabuh. Boss menginginkan permainan yang menarik dan sedikit drama, tentu saja mereka juga tidak sabar menantinya. Saat ini situasi masih terkendali meski dengan jelas Zoldick bisa melihat anak buah Vladimir sedang berusaha menyusup masuk ke kapal yang sengaja tidak dijaga ketat itu.

"Bodoh!" komentar Zoldick yang sebenarnya sedikit bosan. Dia lebih suka mereka langsung menyerang. "Ada signal aneh. Perbesar visual! Barat daya!" titahnya datar seraya berharap Alexai yang bersamanya. Bukan malah si busuk yang selalu membela rivalnya.

"Itu pasti kapal selam pewaris Kim. Sepertinya mereka juga bersiap jika sesuatu terjadi!"

Sanchez menatap tajam bajingan Viking yang selalu mengalahkan Levi itu sambil menyiapkan sejumlah senjata dan amunisi yang qkqn mereka gunakan. "Vladimir bodoh itu tidak tahu siapa yang sedang dihadapinya!" Sebagian diri Sanchez juga cukup penasaran karena ini pertama kalinya mereka harus bekerja sama dengan pihak lain dalam sebuah penyerangan.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari layar yang memperlihatkan pada mereka semua yang sedang terjadi di The Sparta, Zoldick bergumam dingin, "Ingat kata Boss, pewaris muda itu tidak boleh terluka. Dia penting!" karena jika sampai pewaris Kim terluka, rencana besar Dimitri yang lain mungkin akan gagal dimulai, batin ketua team udara itu sambil mengepalkan tinjunya.

"Para pengawalnya yang terlatih dan gila ikut, tidak mungkin Max terluka!"

Suara sinis Levi yang memenuhi ruang kontrol itu mendorong Zoldick dan yang lainnya mau tak mau tertawa. Meski selalu bersaing dan tak jarang berdebat sengit saat menyusun strategi bertahan maupun menyerang, dalam situasi seperti ini mereka selalu sependapat. Yang terpenting adalah kemenangan ada di tangan Petrova. Untuk sisanya, bisa mereka bereskan nanti di arena tarung!

"Kita buktikan Petrova lebih hebat dan kuat!" geram Zoldick yang bisa mendengar jelas semua kesombongan ahli sandi sang pewaris Kim yang disukai Zivon. "Tentu. Para anak kecil sombong itu harus tahu jika Petrova yang terbaik!" Kali ini mau tak mau Zoldick setuju dan tersenyum masam. Jarang sekali dia dan Levi bisa sependapat.

"Wow! Marquez, para bajingan itu memasang bom. Kita diam?"

Dalam sekejab ruang kontrol pesawat yang tadinya dipenuhi suara itu hening, semua mata sekarang fokus pada layar di hadapan mereka. Tampak jelas para penyusup tadi sedang sibuk memasang bom. Pasti mereka akan menggunakannya untuk mengancam Dimitri. Bodoh sekali. Apa Vladimir dan para sekutunya itu pikir seorang Dimitri Petrova akan menyerah hanya karena ada bom yang terpasang di kapal pesiarnya?

"Terus pantau. Aku akan mengirim team C untuk membereskannya!"

"Anak buahku siap!"

LOVE AFFAIRWhere stories live. Discover now