91 - Blood Is Thicker Than Water. I Don't Think So!

556 109 7
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

.

"Aku gagal! Mereka semua mati!"

Salvatore pura-pura tuli saat mendengar teriakan penuh emosi Vladimir yang pasti kesal dan mulai ketakutan. Kegagalan kali ini akan membawa dampak besar untuk rencana mereka karena bisa dipastikan Dimitri akan sangat berhati-hati. Peluang mereka untuk membunuh mafia brengsek itu dan mengambil alih markas organisasi tua sebelum pelayaran itu tiba sudah tertutup. Suka atau tidak, satu-satunya kesempatan mereka yang tertinggal sekarang adalah di hari pelayaran itu.

"Jelaskan!?"

Vladimir hampir tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi, "Apa yang terjadi? Kau bilang Osborne sudah terjebak dan semuanya berjalan lancar? Jadi, bagaimana mungkin kalian gagal lagi?" teriaknya menggelegar dengan wajah merah padam.

Teriakan penuh emosi dan tuduhan tajam itu mendorong Salvatore meringis kecil seraya berusaha melupakan pemandangan menakutkan di pelabuhan tadi. Tempat itu tampak seperti kuburan massal saat dia diam-diam kabur. Bahkan dari kejauhan dia melihat Eragon dan Simone tertangkap. Keduanya dengan kasar digiring menuju ke dalam gudang yang bisa dipastikan sudah dipenuhi anak buah Petrova.

"Rebecca mengacaukan semuanya,"

Akhirnya hanya itu yang dikatakan Salvatore karena semuanya memang hancur karena wanita gila itu tidak bisa sedikit bersabar. "Dia menembak Osborne sebelum Dimitri Petrova muncul untuk menyelamatkan kekasihnya itu!" Sampai sekarang pun Salvatore tidak bisa berhenti merinding saat membayangkan Petrova dan Osborne adalah sepasang kekasih.

Jika aku tidak bisa membungkam Dimitri dan Osborne sekaligus, orang itu pasti akan membunuhku! Shit! apa yang harus kulakukan sekarang?

Vladimir benar-benar panik. Tak pernah terbayangkan olehnya 2 orang yang selalu bermusuhan dan siap saling bunuh itu bisa bersama. "Sudah kubilang rencananya tak berguna! Dasar sial! Itu artinya sekarang kita sedang menabuh genderang perang dengan Dimitri!" Sambil mondar-mandir di ruang kerjanya, Vladimir terus meraung seraya berusaha keras mencari jalan keluar dari situasi yang semakin tidak kondusif untuknya.

"Dengar Salvatore," Vladimir menghembuskan nafas kasar seraya memijat pelipisnya yang berdenyut sakit. "Aku tidak mau tahu bagaimana caranya tapi kau harus bisa masuk ke tempat itu! Untuk Osborne dan Petrova, kali ini akan kuurus sendiri!"

Perlahan Salvatore menyeringai lebar. Menemukan jalan masuk ke tempat itu sepertinya lebih aman daripada dia harus berhadapan langsung lagi dengan Petrova. "Itu ide bagus. Serahkan saja padaku!" serunya yakin dan tiba-tiba tergelak saat sesuatu terlintas dibenaknya. "Oh ya sepertinya aku tahu satu cara untuk membuat Dimitri menyerah hingga kau bisa menguasai kapal itu."

"Katakan!" sergah Vladimir cepat. Dia tidak punya waktu untuk menebak-nebak. Tujuannya sekarang hanya satu. Membungkam semua orang yang tahu tentang siapa yang membunuh Petrova senior. "Sebaiknya itu sesuatu yang berguna!" sindirnya langsung. Persetan jika Salvatore tersinggung.

LOVE AFFAIRWhere stories live. Discover now