32 - Dimitri's Anger

806 138 26
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

PORTUGAL

Sambil menikmati secangkir kopi panas yang membuat pikirannya jernih dan kantuknya sedikit terlupakan, Lucien melihat sekelilingnya. Tidak ada yang aneh. Ruang tunggu keberangkatan itu masih tampak sepi. Di sudut ruangan itu sepasang kekasih sibuk saling berbisik dan sesekali tertawa kecil. Di sisi lainnya, ada sekelompok orang, mungkin wisatawan yang terlihat mengantuk walau pria yang sepertinya guide terus saja bicara dengan penuh semangat. Sisanya hanya para penjaga keamanan, orang-orang yang bekerja di bandara dan sejumlah penumpang yang sedikit pun tidak tampak mencurigakan.

"Sir, silakan."

"Thanks,"

Lucien bergumam acuh saat waitress berwajah manis menyajikan American breakfast yang dipesannya. Dalam 30 menit pesawatnya akan terbang. Seminggu ini Lucien benar-benar menikmati harinya sembari menunggu situasi aman sebelum menemui Kai di Argentina, sesuai rencana awal. Satu hal yang Lucien pelajari selama 3 minggu yang penuh ketegangan ini adalah fakta jika tak satu pun anak buah yang dikirim Dimitri berani melukai, apalagi sampai membunuhnya.

Sementara dia bersenang-senang menyaksikan pertandingan sepak bola, mungkin Jordan dan Yves sedang sibuk mengobrak-abrik Yunani untuk mencarinya. Akira ternyata memang bisa diandalkan dan penuh kejutan. Pria itu sangat membantunya walau Lucien masih belum sepenuhnya percaya ada yang mau menolongnya tanpa mengharapkan imbalan apapun!

"Saat ini kau sedang memburuku atau...."

Bahkan tanpa perlu memejamkan matanya, Lucien bisa mengingat jelas setiap detik yang dilaluinya di kamar menara. Kebencian berbalut dendam dan kemarahan itulah yang mendorongnya mengambil sesuatu yang pasti memancing amarah Dimitri. "Tidak akan kukembalikan. Sekarang ini milikku!" Senyum tipis terukir dibibir Lucien saat memainkan benda yang sekarang menjadi liontin kalungnya.

Sambil menggigit bacon renyah yang selalu menjadi kesukaannya, Lucien memikirkan kembali rencananya. Sepertinya dia tidak boleh meremehkan tekad Dimitri yang terus mencarinya di setiap tempat yang mungkin didatanginya. "tapi, kau tidak punya banyak waktu lagi, D. Jadi, perburuan bodoh ini pasti akan segera berakhir!" Setitik kesal mewarnai hati Lucien saat membayangkan mungkin dia hanya mainan dan Dimitri memburunya untuk alasan lain.

"Kau milikku, Osborne. Tempatmu adalah berada dibawahku. Mendesah untukku!"

Saat mengingat ancam kejam Dimitri yang selalu berhasil membuat tubuhnya menggigil, Lucien meneguk cepat kopi yang membuat mulutnya terbakar. Kenapa semakin jauh dia meninggalkan Rusia, semakin sering pula dia mengingat setiap malam penuh gairah yang dilaluinya dalam pelukan Dimitri yang selalu merasa tidak puas. Benar-benar sial! Ini tidak akan berakhir sebelum aku membalasmu, D!, gerutu Lucien kesal karena dia tidak mungkin lagi melampiaskan hasratnya pada siapa pun, Dimitri memastikannya dengan menorehkan tattoo terkutuk itu di tubuhnya.

Dear, passengers.....

Panggilan dari penggeras suara itu seperti bel penyelamat bagi Lucien yang tergesa berdiri dan meraih ranselnya. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan bajingan terkutuk yang seharusnya membusuk di neraka itu sekarang. Lucien harus menemui seseorang dulu sebelum terbang ke Argentina dan mungkin selama beberapa waktu, dia akan bersembunyi.

LOVE AFFAIRWhere stories live. Discover now