55 - AGAPE MOU

1K 133 43
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu. 1 hari sudah terlewati dan Lucien belum juga bertemu dan melihat Rebecca dengan mata kepalanya sendiri. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa dia merasa Dimitri sengaja mengulur waktu. Bajingan licik itu bahkan mengurungnya di kamar dengan 4 pengawal yang berjaga didepan pintu. Jadi, dari pada membuang tenaganya untuk sesuatu yang bodoh, Lucien memilih mengistirahatkan tubuhnya!

Terlebih setelah memuaskan nafsu bodohnya hingga hampir tengah hari, Dimitri pergi begitu saja tanpa membangunkan Lucien yang tertidur. Yang ditemukannya saat terbangun adalah meja penuh makanan dan minuman, juga secarik kertas berisikan tulisan iblis mesum itu yang langsung Lucien buang ke perapian.

Makan yang banyak. Kau harus memuaskanku lagi nanti malam!

Sambil mondar - mandir ditengah kamar luas yang untungnya berpenhangat itu, Lucien sibuk memikirkan rencana yang dibuatnya sebelum berangkat. Tapi, melihat banyaknya pengawal yang berjaga, Lucien tidak yakin bisa menjalankan rencananya untuk menyusup ke ruang mesin. Apalagi untuk mencari tahu dimana jalan rahasia menuju Underworld, seperti yang dijanjikannya pada Kai.

Sepertinya dia harus bermain cantik jika ingin keluar dari tempat ini secepatnya. Yakin kau mau pergi? Meninggalkan Dimitri? Setelah yang terjadi diantara kalian semalam dan pagi tadi? Tidak akan menyesal? Tergesa Lucien membuang jauh pikiran konyol yang hanya akan mengoyahkan tekadnya. Tentu saja dia akan pergi dan memulai hidup barunya setelah berhasil menghancurkan Petrova dan memastikan Dimitri mati ditangannya!

"Pasti sedang memikirkan aku,"

Pelukan hangat di pinggangnya yang diikuti kecupan ringan pada pipinya refleks mendorong Lucien berbalik dan langsung mendorong Dimitri menjauh. "Hm, kasar sekali. Tapi, itu yang selalu membuatku tertantang, Osborne!" Baru saja Lucien akan membalas rayuan bodoh itu dengan kalimat tajam, namun ditahannya saat melihat pintu kamar Dimitri kembali terbuka dan beberapa pelayan masuk sambil mendorong sebuah meja beroda.

"Letakkan saja di sudut. Pastikan Yves sudah siap!"

Hanya dalam beberapa menit, para pelayan itu pergi tanpa suara. Meninggalkan Lucien bersama iblis keji yang sedang tersenyum lebar penuh racun. "Aku tidak mau makan!" tolak Lucien tajam karena lebih baik dia mati kelaparan daripada makan sesuatu yang mungkin sudah dibubuhi obat perangsang.

Sesuatu dalam senyum dan sorot mata Dimitri yang menatapnya tajam hanya membuat Lucien semakin yakin mafia kejam itu mungkin sudah menyiapkan jebakan!

Dimitri tertawa geli melihat sikap defensif yang tergambar jelas di wajah tampan Lucien. Dia tahu pasti apa yang membuat tawanan tercintanya menolak makan. "Jadi, yang menghabiskan semua makan siang tadi bukan kau?" Mata biru yang berkilau dingin itu seperti ingin membunuhnya, namun pemimpin Petrova yang sedang menuang segelas minuman itu malah terbahak keras, Dimitri cukup menikmati situasi tegang beraroma seksual diantara mereka.

LOVE AFFAIRWhere stories live. Discover now