23.

2.7K 225 31
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


JSKTC UPDATE !!

Siapkan mental kalian dan jangan emosi di chapter ini wkwk.
.
.
.

Satu Minggu berganti, Musa melambaikan tangan pada Sephia yang sedang dalam rombongan theaternya. Sembari menenteng kamera yang sudah dipersiapkannya untuk memotret Sephia dengan kualitas baik, sebelum acara perlombaan dimulai Musa menyempatkan untuk menghampiri Sephia.

"Kamu yakin mau nonton? kamu pulang aja deh aku malu." Sephia mendesak Musa.

"Aku mau nonton."

"Beneran? kamu gak sibuk?"

"Nggak, aku mau nonton kamu aja."

Sepeninggalnya Musa, Sephia tampak gelisah dan khawatir. Bukan karena ia malu tampil di hadapan Musa, tapi sebenarnya ia takut ketahuan bohong.

Disisi lain, Musa yang sudah memilih kursinya yaitu di posisi paling depan. Sudah siap mengatur kameranya, dan tibalah acara perlombaan itu dimulai dengan menampilkan kelompok theater dari sekolah lain terlebih dahulu. Sementara sekolahnya berada diurutan tampil ketiga.

Sorakan dan tepuk tangan berkali-kali menyambut sekaligus menyemangati setiap sekolah yang tampil diatas panggung, Musa masih terlihat tenang duduk di kursinya menunggu giliran Sephia.

Namun, bukannya berbahagia dan semangat. Musa nampak sedikit kecewa dengan penampilan kelompok theater Sephia, ia merekatkan genggaman pada kameranya dengan kencang, mungkin jika sedikit lagi Musa menambah lagi tenaganya, kamera itu akan benar-benar hancur dalam genggaman Musa.

Tatapan elangnya yang menusuk memberikan sengatan pada setiap gerak gerik Sephia, bagaimana tidak. Musa merasa dibohongi lagi oleh Sephia saat itu, nyatanya di atas panggung sana Sephia malah berperan sebagai Juliet berpasangan dengan Galuh selaku ketua dari theater sekaligus teman sekelas Musa.

Sephia tampak fasih memainkan perannya yang feminim dan bermesraan disetiap adegan, begitu juga Galuh yang tak segan menggandeng bahkan mencium Sephia saat adegan terakhir dimana Juliet mati.

Musa seperti membawa bom waktu yang siap meledak, menahan emosi dengan merekatkan rahangnya juga mengepalkan tangannya yang berurat itu.  Dan boom! Musa meledak.

Ia berjalan menggapai backstage saat penampilan Sephia telah selesai, "SEPHIA!"

Sephia tampak berkeringat dingin, baru kali ini ada yang memanggil namanya dengan suara semenakutkan itu. Ia bangkit dari kursinya, terlihat Musa mendekatinya dengan emosi yang sudah tak terbendung lagi, Musa merasa bahwa kepercayaannya sudah hancur.

"Lo berani bohongin gue lagi!" Musa mencengkram bahu Sephia dengan kuat sampai Sephia mengaduh.

"Musa tenangin diri Lo," Joly mencoba menahan amarah Musa.

Jika Saja Ku Tolak Cintanya [End] BAGIAN IWhere stories live. Discover now