14.

3.1K 244 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bahkan ketika Musa dan Sephia sudah tiba di depan sebuah rumah yang rapat tertutup gerbang tinggi pun, adu mulut keduanya masih berlanjut.

"Ngapain berantem di depan rumah gue woy!" Sapaan halus dari Randi menciptakan suasana hening.

"Loh ini rumah Lo?" tanya Sephia lengkap dengan gestur kagetnya yang gemas.

"Menurut Lo?"

"Gue pikir rumah Musa, kamu ngapain ngajak aku ke rumah Randi?" Pertanyaan Sephia kini berbalik arah pada Musa.

"Di rumah aku lagi gak ada orang."

Dengan keputusan akhir yang Randi setujui, akhirnya mereka masuk ke dalam rumah itu yang ternyata sama sepinya dengan rumah Musa.

"Ibu gue lagi pengajian," ucap Randi tanpa ada pertanyaan dari siapapun.

"Jadi rumahnya ini meskipun gede, tapi orang tuanya gak pake jasa ART, sayang." Musa ikut menjelaskan.

"Perasaan tadi kalian berantem, sekarang udah akur aja nih?" Randi sudah duduk duluan di sebuah sofa yang tampak nyaman.

"Kebiasaan Musa emang hilang gitu ya, Ran?"

"Hah? hilang gimana?"

"Hilang aja, tanpa kabar."

"Sephia, marah aku tuh serem. Daripada aku meluapkan sama kamu, mending aku sendiri dulu. Bukan hilang," koreksi Musa.

Respon Sephia hanya sebuah anggukan yang tak ingin memperpanjang, kemudian Musa pamit untuk membeli beberapa camilan yang tak sempat dibeli karena tadi keduanya sibuk adu mulut saat di motor menuju rumah Randi.

Dalam ruangan keluarga itu kini hanya tersisa Randi dan Sephia yang ikut diramaikan oleh suara dari acara ragam di televisi, juga suara ketikan dari ponsel Randi yang sejak tadi begitu aktif chating dengan Joly.

"Jadi kenapa kalian berantem? kalian pacaran baru beberapa hari dan udah berantem aja?" Kali ini Randi meletakan ponselnya dan menaikan kedua kakinya keatas sofa.

"Musa marah ngeliat gue ngobrol sama Kak Candra."

Dari ekspresi Randi, sepertinya alasan itu langsung disetujuinya.

"Dia emang sensi banget sama Candra."

"Lo tahu masalah mereka?" tanya Sephia bernada serius.

"Kita bertiga sahabatan dari lama, dan gara-gara masalah itu. Gue juga kayak punya kewajiban buat sama ngejauhin Candra karena memang salah dia."

"Tapi gue gak sebenci kayak Musa, " lanjutnya kemudian.

"Masalahnya apa? seserius itu ya? sampe Musa beneran sebenci itu sama Kak Candra."

"Menurut gue sih serius, buat anak remaja seusia kita tuh masih sensitif banget. Tapi soal masalahnya apa, gue gak bisa ngasih tahu Lo, bukan hak gue."

"Makasih ya Randi, Lo udah ngejagain Musa dengan baik sebelum gue hadir."

Jika Saja Ku Tolak Cintanya [End] BAGIAN IWhere stories live. Discover now