6.

5.3K 358 18
                                    

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Candra mendadak hilang setelah ia mengungkapkan pada Sephia bahwa ia akan mundur, tanpa memberitahu alasannya. Pertemuan mereka hanyalah pada saat eskul theater yang hanya berlangsung sekitar dua jam, selebihnya Sephia sangat jarang sekali melihat Candra di kantin ataupun hanya di koridor sekolah. Sephia sadar bahwa sikap perubahan Candra adalah karena perbincangan dengan Musa yang ia sendiri tak tahu membahas apa, rahasia diantara keduanya begitu menggiurkan Sephia sehingga membuatnya penasaran.

Dan dari semenjak itulah Musa tiba-tiba kembali menjadi nyata lagi memasuki dunia Sephia yang sebenarnya tak ingin ia buka untuk siapa pun.

"Sephia, malam ini ku akan pu..lang..." Musa bernyanyi sepenggal lirik dari lagu berjudul Sephia yang dipopulerkan oleh Sheila on 7 dengan mengganti liriknya.

Baru sekitar sepuluh menit, Sephia menunggu bus di halte seperti biasanya. lalu suasana sunyi penantiannya itu dirusak oleh suara Musa yang payah membuat kedua tangannya refleks menutup telinga.

"Sephia...malam ini ku akan da..tang.."

Sephia menghentakkan kakinya kesal, dan melengos pergi ke tempat duduk yang lain meninggalkan Musa yang masih bernyanyi.

"Sephia, kemarin selama hampir dua Minggu itu gue fokus belajar buat olimpiade matematika. Jadi gue belum sempet nemuin Lo lagi."

Musa ikut beralih ke tempat duduk yang sama dengan Sephia.

"Bodo amat!"

"Gue gak bohong, sumpah. Kalo Lo gak percaya, Senin depan gue bakal di suruh maju ke depan saat upacara buat pemberian piala."

"Iya, Musa. Gue gak peduli." Sephia agak mempertajam pandangannya karena kesal.

"Sebenernya kemarin gue masih ada latihan, tapi saat gue liat Lo akrab banget sama Candra. Gue gatel pengen labrak, takut inceran gue diambil lagi." Musa menaruh dagunya di bahu Sephia membuat jarak pandang keduanya sangatlah dekat. Sementara Sephia yang tiba-tiba menjadi kaku tak ingin menggerakkan kepalanya takut akan tercium oleh Musa saking dekat jarak mereka.

"Sephia, gue gak takut siapapun, atau apapun. Gue cuman takut kehilangan Lo bahkan sebelum gue milikin Lo." Suara bisikan Musa begitu mendengung di telinga Sephia yang membuat detak jantungnya membuncah.

"Lo aneh," ucap Sephia menggerakkan bahunya agar dagu Musa beranjak dari sana.

"Lo gak mau kehilangan gue, tapi Lo gak pegang tangan gue?"

Musa menjilat bibirnya yang kering, "mulai sekarang gue bakal pegang tangan Lo."

"Gue gak mau!"

"Sephia inget, kita udah ada perjanjian dua bulan kan. Kasih gue kesempatan untuk membuktikan, dan pada saat dua bulan itu gue akan tembak Lo. Dan sisanya terserah Lo."

Jika Saja Ku Tolak Cintanya [End] BAGIAN ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang