83. Mission Complate

980 116 7
                                    

Seminggu berlalu semenjak ia bertukar pikiran dengan Daddy, kini Matt mencoba untuk membuat langkah kecil untuk mendekati gadis yang menarik hatinya, benar kata Aleen kalau tidak dicoba mana mungkin tahu maka dari itu Matt akan jujur kepada gadis itu mengenai perasaan dan tujuannya.

'Matt laki-laki itu harus tegas dan lugas, sampaikan tujuan kamu berikan di pemahaman bahwa apapun itu kalian harus coba dan menjalani bersama, jikapun nanti hasilnya tidak sesuai keinginan tak masalah karena takdir yang sesungguhnya ada ditangan Tuhan' pesan Daddy waktu itu.

Matt melirik jam dinding yang sejak tadi berdetak, sebentar lagi waktu makan siang tiba, lelaki itu mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di ruang obrolan dengan gadis yang menjadi tambatan hatinya. Matt menatap cermin rasanya begitu gugup juga menegangkan. Matt berjalan kesana kemari dan sesekali melihat ke arah jam dinding.

Tok...Tok....Tok

Pintu ruangannya di ketuk pelan, ia menarik nafas berat dan menghembuskan perlahan, ia bersuara sebagai persetujuan bahwa pintunya boleh di buka. Bibir Matt terkatup rapat tiba-tiba kalimat yang ia susun rapi menghilang ketika melihat Kaylee datang membawa secangkir kopi untuknya.

"Ada yang perlu saya bantu lagi tuan Matthew?" tanya Kaylee sopan menampilkan senyum simpulnya.

"Maaf, kalau kau tidak sibuk duduklah sebentar ada yang ingin ku sampaikan kepada mu" ujar Matt

Kaylee nampak ragu, sejak bekerja tadi pagi ia yakin bau keringat pasti ada belum lagi bajunya yang kotor karena mendapatkan tugas untuk membersihkan halaman belakang juga toilet, tanpa pikir panjang gadis itu memilih duduk dilantai namun belum sempat ia menyentuh lantai tangan Matt menghalaunya. "duduk di sofa Kaylee" tegur Matt

"Tapi tuan—"

"lakukan seperti yang ku perintahkan" ujar Matt tegas

Kaylee mengikuti perintah Matt untuk duduk disofa begitu Matt duduk dihadapanya Kaylee menjadi gugup bahkan ia hanya menatap ujung sepatu miliknya tanpa menghiraukan Matt yang kini hanya menatap dirinya, Kaylee diam begitu juga Matt.

"Kaylee....aku menyukaimu sejak dirumah sakit, waktu kita tak sengaja menabrak satu sama lain, mungkin ini terlalu mendadak untuk mu, aku hanya ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya dan aku ingin meminta izin dari mu, untuk mendekati dirimu sebagai Matthew" tutur Matt pelan kepada gadis yang sejak tadi hanya diam, ia mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulut lelaki yang sebenarnya memiliki ruang di hatinya namun ia takut dengan segala kemungkinan yang kapanpun bisa terjadi.

Perlahan kepala yang tertunduk itu terangkat membalas tatapan Matt yang terlihat seperti memohon, jujur saja saat ini ingin berlari dan memeluknya, semua perlakuan Matt kepada dirinya sungguh lah membuat dirinya terlena, Matt begitu tahu cara memuliakan wanita bahkan ia tak pernah melihat Matt merendahkan wanita manapun. Semua tatapan dan perlakukan Matt kepada dirinya sungguh luar biasa, Kaylee juga jatuh kepada Matt namun ia takut, apakah ia bisa bersanding lelaki.

"Kenapa harus aku Matt, masih banyak gadis yang lebih baik dibandingkan diriku yang hanya bekerja sebagai cleaning service disini, dirimu terlahir dari keluarga yang terpandang, jangan mengecewakan ayah mu dan keluarga mu Matt, mungkin rasa suka mu hanya penasaran tentang diriku ini. Aku ini tidak layak untuk dimiliki siapapun, keberadaan keluargaku tidak jelas, aku hanya hidup seorang diri tak ada istimewa dari diriku ini—" ujar Kaylee tegas dengan mata bening nya yang kini terlihat berkaca-kaca, jauh lubuk hati ia ingin diyakinkan lagi bahwa apa yang Matt ucapkan itu sungguh-sungguh.

Matt meletakkan tanganya diatas tangan Kaylee yang sejak tadi meremas kuat ujung bajunya, Kaylee terkejut, Matt maju dan bertumpu lutut dihadapanya. Matt menyeka air mata yang mengalir di kedua pipi Kaylee. Matt tersenyum ketika netranya bersitatap dengan netra cantik milik Kaylee. "Semua wanita itu punya keistimewaan yang tersembunyi dalam dirinya, aku menyukaimu karena itu dirimu Kaylee yang periang dan ramah, aku suka setiap kali gadis ini tersenyum, aku kagum setiap kali gadis ini menceritakan bagaimana dirinya memandang dunia yang kejam ini dengan cara yang berbeda, dan aku selalu jatuh kepada gadis ini setiap kali ku tatap wajahnya yang begitu menenangkan. Aku tidak akan memaksa dirimu Kaylee namun tidak ada salahnya jika kita sama-sama mencoba dan terbuka terhadap perasaan kita satu-sama lain. Akan ku tunjukkan kepada semesta bagaimana aku selalu jatuh cinta kepada gadis ini" tutur Matt lembut dan kini Kaylee tak mampu bersuara.

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTWhere stories live. Discover now