56. From Home

1K 138 21
                                    

~Satu Setengah Tahun telah berlalu kini menapaki di musim semi yang indah~

"Good Morning"

Sapaan itu membuat gadis yang sibuk berkutat dengan peralatan dapur itu menghentikan kegiatannya dan berbalik memastikan siapa saja yang telah bangun dan rapi, wanita itu menyilangkan tangan didepan dadanya wajahnya menelisik satu persatu, saat formasi lengkap wanita tersenyum dan balas sapaan morning yang rutin mereka ucapkan satu sama lain dalam waktu dua bulan belakangan ini.

"Bunda hari ini datang kan? papa bagaimana? bunda nggak lupakan hari ini abang kembar sama adek ada acara kelulusan! atau Daddy yang lupa kasih tau bunda?" tanya Aleen sibuk dengan menu sarapanya

"Bunda coba tanya ke papa dulu ya adek, takutnya papa lagi sibuk di kantor" jawab Dania yang kini telah resmi menjadi bagian dari keluarga Wijaya, statusnya berubah sejak dua bulan yang lalu.

Setahun menjalani perawatan psikis nya kini Dania dinyatakan sembuh dari luka batin itu, Dian datang menjemputnya untuk keluar dari rumah sakit yang menahan raganya lebih satu Tahun, Dian bergerak cepat ia mengenalkan Dania secara langsung kepada kedua orang tuanya dan mendapatkan respon yang baik, setelah berkenalan cukup lama dengan Dania orang tua Dian yakin bahwa Dania dan Ailendia tak ada bedanya, mereka adalah gadis baik yang memiliki nasib malang.

Karena restu orang tuanya lah Dian melamar Dania untuk menikahinya karena Dian bukan lagi berada di umur dalam hubungan yang tak tentu arah, Dania bimbang dan ragu namun Jhonny dan putranya selalu meyakinkan Dania untuk menerima lamaran tersebut, akhirnya setelah seminggu mendiamkan Dian, gadis itu menjawab dan bersedia menikahi Dian dengan syarat pernikahan mereka harus dilaksanakan sesederhana mungkin dan hanya mengundang keluarga dekat saja, Dian menyanggupi dan tak menunggu lama lelaki itu mempersiapkan pernikahannya.

Pernikahan sederhana itu dilakukan dengan sakral, Jhonny menjadi wali Dania dan menggandeng gadis itu dan menyerahkannya kepada Dian, ketujuh putra wijaya bersuka cita, mereka senang kedua orang yang begitu berarti bagi kehidupan mereka kini telah mempunyai lembaran baru.

Setelah Dania dan Dian menikah ketujuh anak Jhonny bergilir menginap di rumah pasangan suami istri itu, terkadang saat Jhonny trip bisnis mereka bertujuh lebih suka menumpang di rumah Dian dan Dania dibandingkan rumah mereka sendiri, ya seperti ini saja contohnya ketujuh lelaki beda usia itu suka sekali menempeli Dania ah bukan Bunda mereka.

"Yah kok gitu kan abang udah bilang sebulan yang lalu Bunda, masa lupa!!" ujar Aireen mengerucutkan mulut nya dan memalingkan wajah.

"Halloww kenapa ini? pada bahas apa, sarapanya nya nggk nungguin papa ternyata" ujar Dian baru saja turun dari kamarnya dan duduk di kursi tengah miliknya, Dian menelisik ia mengarah kepada Aireen yang masih membuang muka.

"Abang Aireen kenapa Bund?" tanya Dian kepada sang istri.

"tuhkan Papa juga lupa ternyata" Ucap Aideen meletakkan sendok dan garpunya bersamaan bahkan kini ia melakukan hal yang sama seperti kembaranya yaitu merajuk.

"Dek, papa sama bunda belum ngomong apa-apa! jangan ngambil prespektif sendiri gitu ding, tanya dulu baik-baik, kalaupun lupa bisa di ingatkan lagi" ujar Matt

"Tau nih abang kembar" sunggut Javie

"Ohhh hari ini acara kelulusan abang kembar sama adek Aleen ya? papa nggk lupa kok, tentu hari ini harus datang ini papa udah siap-siap mau berangkat biar nanti papa yang ngasih speech didepan, Bunda aja yang ribet belum ganti baju sama make up" ujar Dian mengusap kepala Aireend dan Aideen bergantian

"Pundung anaknya pa" ujar Dania menggoda anak kembarnya itu

"tuhkan makanya dengerin dulu apa kata papa sama bunda, lagian langsung ngambek aja" sambung Rans

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTМесто, где живут истории. Откройте их для себя