Aku Pasti Bisa Mengatasinya

91 7 1
                                    

Dikamar terlihat Arjit yang sedang duduk disofa sambil menatap foto Ragini.Tapi tiba-tiba dia  mendapatkan telepon dari anak buahnya dan dia langsung mengangkatnya.

“Ada apa kau menelponku?”tanya Arjit.

“Bos saya memiliki kabar buruk,” kata anak buah Arjit.

“Kabar buruk apa?”tanya Arjit.

“Bos, Laks sudah mengetahui tentang saya yang memfoto Ragini diam-diam dan dia sudah memecat saya,”kata anak buah Arjit.

“Dasar bodoh. Aku sudah bilang padamukan untuk hati-hati tapi yaudah yang penting Laks tidak tau tentang aku kan,”kata Arjit.

“Laks belum tau karena saya tadi berhasil kabur bos. Tapi Laks berhasil mengambil ponsel yang biasa saya gunakan untuk memfoto Ragini,”kata anak buah Arjit.

“Itu tidak masalah tapi kau harus pergi keluar kota untuk sementara waktu agar Laks tak bisa menemukanmu,”kata Arjit.

“Baik bos sesuai  dengan permintaan anda,”kata anak buah Arjit lalu mengakhiri panggilan.

“Aku harus melakukan sesuatu agar aku bisa semakin dekat dengan Ragini karena sekarang aku sudah tak bisa melihat foto terbaru tentangnya. Aku juga yakin setelah kejadian ini Laks akan menjaga Ragini dengan baik dan pasti anak buahku yang lain akan sulit untuk mendapatkan foto Ragini,”kata Arjit yang tak ingin kehilangan Ragini.

Dikamar Swasan terlihat Swara dan Sanskar yang sedang duduk sambil menikmati teh. Swara sangat bahagia karena memiliki suami seperti Sanskar yang sangat percaya padanya dan mendukungnya. Swara lalu menatap Sanskar dengan penuh cinta. Sanskar melihat ke arah Swara dan dia melihat Swara yang sedang menatapnya.

“Kenapa kau menatapku seperti itu Swara?”tanya Sanskar sedikit heran dengan sikap Swara.

“Apakah aku salah jika menatap suamiku dengan penuh cinta?”tanya  balik Swara.

“Tentu saja tidak Swara. Aku malah sangat senang jika kau menatapku seperti ini,”kata Sanskar yang menatap Swara dengan penuh cinta dan kini mereka berdua saling menatap satu sama lain. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.

Disisi lain terlihat Laks dan Ragini yang sudah berada diluar rumah. Ragini disana karena dia mengantar Laks sampai diluar. Sebenarnya Laks tak ingin pergi tapi karena ada meeting yang sangat penting membuatnya harus tetap pergi bekerja.

"Sayang sekali lagi aku minta maaf ya karena rencana kita untuk pergi keluar batal karena aku ada meeting yang sangat penting yang tak bisa ditunda," kata Laks.

“Iya Laks tidak papa. Laks tapi hari ini aku ingin tetap pergi keluar nanti karena aku sedikit bosan jika berada dirumah terus. Aku nanti akan pergi keluar sendiri dan menyetir mobil sendiri karena kau kan sudah memecat supir pribadiku. Jadi mau tak mau aku harus pergi sendiri,”kata Ragini.

“Ragini bukankah kau tidak bisa menyetir?"tanya Laks.

“Iya itu dulu Laks tapi sebenarnya aku sudah lama bisa menyetir karena sebenarnya aku sudah belajar menyetir lama setelah kau memperkerjakan supir pribadiku tanpa sepengetahuanmu. Laks tolong jangan marah ya dan lagi pula tak ada salahnya kan jika aku bisa menyetir,"kata Ragini.

“Aku tidak mungkin marah Ragini tapi aku malah senang mendengar kau sudah bisa menyetir. Tapi aku tak akan membiarkanmu pergi sendiri,”kata Laks khawatir jika Ragini hanya pura-pura bisa menyetir agar dia bisa pergi keluar, apalagi tadi pagi menyuruhnya untuk mengajari menyetir.

“Tapi kenapa Laks?”tanya Ragini.

“Aku hanya mengkhawatirkanmu Ragini dan aku juga takut kehilanganmu. Aku juga takut jika sampai terjadi sesuatu hal yang buruk padamu Ragini,”kata Laks yang khawatir pada Ragini setelah dia tau ada orang yang selalu mematainya.

TERPAKSAWhere stories live. Discover now