Nyaman

158 7 0
                                    

Laks sampai di kamar Ragini. Laks kemudian mengetuk pintu kamar Ragini. Ragini yang mendengar ketukan pintu langsung menghapus air matanya.

"Masuk saja pintunya tidak dikunci," kata Ragini.

Laks lalu masuk ke kamar Ragini. Ragini terkejut ketika melihat Laks datang dengan membawa buah. Bukankah Swara dan Laks sudah bercerai lalu bagaimana Laks bisa bersikap biasa saja seperti masih keluarga saja.

"Kak Laks kau kemari?"tanya Ragini yang tak percaya Laks menjenguknya.

"Iya Ragini. Aku ingin menjengukmu," kata Laks menaruh buah yang dia bawa dimeja lalu duduk di ranjang sebelah Ragini.

"Ragini bagaimana keadaanmu sekarang," tanya Laks.

"Keadaanku sudah lebih baik Kak," kata Ragini.

"Aku senang mendengarnya karena sekarang keadaanmu sudah lebih baik. Oh iya Ragini aku membawakan buah untukmu dan aku menaruhnya dimeja. Ragini mulai sekarang kau harus memanggilku dengan namaku karena sekarang aku bukan lagi suami dari kakakmu. Kau mengerti," kata Laks.

"Iya Kak maksudku Laks," kata Ragini yang agak canggung harus memanggil mantan suami kakaknya dengan namanya saja.

"Itu lebih baik. Tunggu dulu apa kau habis menangis dan bagaimana kamarmu bisa berantakan seperti ini," kata Laks yang baru menyadarinya.

"Aku.....aku...," kata Ragini bingung harus mengatakan apa pada Laks.

"Ragini anggap saja aku ini temanmu dan itu artinya kau harus ceritakan masalahmu padaku," kata Laks.

Ragini menangis lalu memeluk Laks dengan erat dan mengeluarkan semua kesedihannya. Laks membalas pelukan Ragini karena mungkin Ragini memerlukan seseorang untuk berbagi masalahnya.

"Ragini luapkanlah kesedihanmu dan kemudian ceritakan masalahmu padaku," kata Laks.

Laks merasa nyaman saat Ragini memeluknya dan perasaannya mengatakan kalau dia ingin selalu di dekatnya. Laks bingung dengan perasaannya itu karena dia masih mencintai Swara lalu bagaimana dia bisa nyaman dengan Ragini. Ragini lalu melepaskan pelukannya setelah dia merasa sedikit sudah lega kemudian Ragini menghapus air matanya. Laks baru menyadari pergelangan Ragini terluka.

"Ragini bagaimana pergelangan tanganmu bisa terluka? Apa kau mencoba untuk mengakhiri hidupmu? Bunuh diri itu tak akan menyelasaikan masalah Ragini. Sekarang ceritakan masalahmu padaku," kata Laks khawatir.

"Laks jika aku menceritakan semuanya pasti kau juga akan terluka karena ini tentangku, Swara dan Sanskar. Keberanan dari kejadian saat itu akan terungkap Laks dan aku yakin kau akan menyesali keputusan yang telah kau ambil Laks," kata Ragini.

"Aku tidak peduli Ragini tapi cepat ceritakan apa yang sebenarnya terjadi," kata Laks.

Ragini lalu menceritakan semuanya pada Laks. Laks sangat terkejut ketika mengetahui semuanya. Laks kini menyesal telah mengambil keputusan yang salah. Tapi dia sekarang tak bisa berbuat apa-apa karena Swara sudah menikah dengan Sanskar. Kini Laks hanya bisa untuk melupakan Swara dengan mencari penggantinya. Air mata Laks menetes dengan sendirinya.

"Aku telah mengambil keputusan yang salah dan sekarang aku tak bisa berbuat apa-apa. Semua sudah terjadi dan aku tak mempunyai pilihan lain selain melupakannya," kata Laks.

"Aku juga harus merelakan Sanskar untuk Kak Swara. Entah kenapa takdir mempermainkan hidup kita seperti ini. Semuanya yang sudah terjadi biarlah berlalu walaupun sebenarnya itu sangat menyakitkan untuk kita," kata Ragini sedih.

"Apa mungkin Ragini adalah orang yang tepat untuk menggantikan Swara di dalam hatiku? Karena aku merasa nyaman saat bersamanya dan kita bisa saling mengobati rasa sakit dihati kita dengan saling belajar untuk saling mencintai. Aku rasa kau adalah orang yang tepat untuk menjadi pendampingku. Aku akan belajar untuk mencintaimu dan melupakan Swara," batin Laks dengan menatap Ragini.

TERPAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang