Masalah

179 6 0
                                    

"Ayah sudah hentikan kasian Kakak Ayah,"kata Ragini yang berusaha menghentikan Ayahnya.

"Kau jangan ikut campur Ragini," kata Shekar.

"Ayah sakit Ayah, tolong dengarkan penjelasanku dulu," kata Swara kesakitan dan berusaha agar Ayahnya mendengarkan penjelasannya dulu. Tapi Shekar sama sekali tak mau mendengarkan perkataan Swara. Sedangkan Sharmishta diam saja karena dia juga kecewa pada Swara.

"Ayah tolong lepaskan Kakak," kata Ragini.

"Kau jangan ikut campur Ragini," tegas Shekar  mendorong Ragini dengan kasar karena dia sedang sangat marah.

Ragini terjatuh dan kepala belakangnya membentur lantai dengan keras. Ragini kemudian tak sadarkan diri.

"RAGINI!"teriak Sharmishta terkejut dan langsung menghampiri Ragini.

Mendengarkan teriakan Sharmishta, Shekar dan Swara langsung menoleh ke arah Sharmishta. Mereka berdua melihat Ragini yang sudah tak sadarkan diri dan terlihat ada darah dilantai. Mereka  berdua langsung menghampiri Ragini.

"Jika sesuatu terjadi pada Ragini. Ayah tidak akan memaafkanmu Swara," bentak Shekar.

"Terserah apa yang akan Ayah lakukan padaku. Tapi lebih baik kita bawa Ragini ke rumah sakit sekarang," kata Swara menangis dan dia juga mengkhawatirkan Ragini.

"Swara benar. Lebih baik kita bawa Ragini ke rumah sakit sekarang," kata Sharmishta yang khawatir dengan Ragini.

Shekar menggendong Ragini dan memasukkan ke dalam mobil. Swara dan Sharmishta juga masuk ke dalam mobil. Shekar masuk ke dalam mobil dan langsung melajukkan mobilnya ke rumah sakit.

Disisi lain terlihat Laks yang ada di kamarnya. Laks sangat marah dan kecewa pada Swara. Laks melihat foto pernikahannya dengan Swara di dinding. Dengan segera dia mengambil foto itu dan membantingnya. Tak hanya foto itu, Laks membanting semua fotonya bersama dengan Swara. Laks juga membanting semua barang yang ada di kamarnya. Annapurna segera bergegas pergi ke kamar Laks karena mendengar Laks membanting barang-barang. Saat sampai dikamar Laks, kamar Laks sudah seperti kapal pecah. Laks mengambil pecahan kaca dan berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Annapurna yang melihat itu langsung mengambil pecahan kaca itu dan membuangnya.

"Laks apa kau sudah benar-benar gila? Apa kau mau meninggalkan ibu?"tanya Annapurna menangis.

"Ibu Swara telah menghianatiku dan aku melihatnya sendiri. Aku tidak bisa berpikir jernih Ibu. Aku minta maaf Bu karena aku berusaha untuk mengakhiri hidupku. Aku tidak ingin meninggalkan Ibu," kata Laks memeluk Ibunya dan menangis.

Laks sangat menyayangi Annapurna dan dia tak mungkin meninggalkannya. Annapurna berusaha untuk menenangkan Laks.

"Laks ini mungkin sudah takdir. Jadi kau harus menerimanya. Mungkin Swara juga bukan jodohmu," kata Annapurna.

"Ibu aku sangat mencintainya dan aku tak bisa hidup tanpanya," kata Laks.

"Laks kau harus melupakan Swara. Lagi pula untuk apa kau mempertahankan pernikahanmu dengannya jika itu hanya membuatmu menderita," kata Annapurna.

Laks melepaskan pelukannya  dan menghapus air matanya. Laks setuju dengan apa yang dikatakan Annapurna.

"Untuk apa aku menangisinya. Seharusnya aku berusaha untuk melupakannya dan aku juga akan segera mengurus penceraianku dengannya," kata Laks.

"Laks sekarang kau tidurlah. Besok Ibu akan menyuruh pelayan untuk membersihkan kamarmu ini," kata Annapurna lalu pergi.

"Sebenarnya sangat berat bagiku untuk menceraikanmu Swara. Tapi kau telah menghianatiku jadi aku akan segera menceraikanmu. Karena aku tak mungkin mempertahan pernikahan kita lebih lama lagi. Aku tak akan memaafkanmu dan aku sama sekali tak butuh penjelasan darimu," kata Laks marah.

Shekar, Swara dan Sharmishta sedang menunggu Ragini diruang tunggu. Sedangkan Ragini sedang di ruang operasi.

"Kau telah membuat Ayah malu mempunyai putri seperti dirimu. Kau juga yang bertanggung jawab atas keadaan Ragini sekarang. Jika sampai Ragini tidak selamat. Ayah tak akan memaafkanmu sampai kapanpun," tegas Shekar.

"Ayah aku yakin Ragini akan selamat dan dia akan baik-baik saja," kata Swara.

1 jam kemudian Dokter keluar dari ruang operasi. Shekar, Swara dan Sharmishta langsung menghampiri Dokter.

"Bagaimana keadaan putriku Dok? Apa dia baik-baik saja?"tanya  Shekar khawatir.

"Dia mengalami benturan yang keras dan membuat keadaannya sekarang koma. Kami juga tak bisa menentukan kapan dia akan sadar. Kami akan memindahkannya ke ruang ICU dan paling banyak hanya dua orang boleh menemaninya," kata Dokter.

"Baik Dok," kata Shekar.

Ragini dipindahkan ke ruang ICU. Sharmishta masuk ruang ICU untuk melihat Ragini. Swara ingin masuk tapi Shekar melarangnya.

"Kau tidak boleh menemui Ragini. Ragini itu koma karena dirimu. Jika kau tetap masuk ke dalam. Ayah tak akan memaafkanmu," tegas Shekar lalu masuk ke dalam ruang ICU.

Swara lalu duduk kembali dan menangis.

"Kenapa masalah selalu menghampiriku dan semuanya juga menyalahkanku. Entah sampai kapan masalahku berakhir," kata Swara.

Swara mengingat Laks dan dengan segera dia menelpon Laks untuk menjelaskan semuanya. Tapi Laks tak mengangkat telepon dari Swara. Karena ponselnya terus berbunyi, akhirnya Laks mematikan ponselnya.

"Sekarang nomernya tidak aktif. Laks semoga saja kau mau mendengarkan penjelasan dariku. Besok aku akan datang ke rumahmu untuk menjelaskan semuanya," kata Swara.

TERPAKSAWhere stories live. Discover now