Terpaksa

156 6 0
                                    

Swara dan Sujata ada dikamar. Sujata menyuruh Swara berbaring diranjang dan menaruh kepalanya dipangkuannya. Swara pun melakukan apa yang dikatakan Sujata.

"Swara jangan menangis lagi dan jangan perdulikan apa yang dikatakan Sanskar. Sebenarnya Sanskar tak seperti apa yang kau lihat tadi. Dia itu orang yang sangat mencintai orang yang dia cinta hanya orang itu yang akan dia percaya dan dia akan melakukan apapun demi kebahagiaan orang yang dia cinta. Mungkin dia hanya perlu waktu saja untuk menenerimamu sepenuhnya Swara. Ibu yakin berlahan- lahan Sanskar akan menerimamu sebagai istrinya," kata Sujata dengan mengelus-elus rambut Swara.

Tak ada jawaban dari Swara dan ternyata Swara sudah tertidur. Sujata yakin kalau Swara adalah orang yang tepat bagi Sanskar. Sujata lalu meletakkan kepala Swara dibantal. Sujata kemudian berbaring karena malam ini dia akan tidur dengan Swara. Sujata masih takut Sanskar akan melakukan hal yang tidak-tidak jika dia meninggalkan Swara sendiri di kamar.

Keesokan harinya, kediaman Maheswari sudah dipenuhi dengan dekorasi pernikahan dan semuanya sudah siap. Semua kerabat dekat dan keluarga sudah datang. Swara masih ada dikamarnya dan dia juga sudah siap. Swara meneteskan air matanya, tapi dengan segera dia menghapus air matanya. Swara menatap dirinya dicermin dan dia mulai mengingat pernikahannya dengan Laks.

Disisi lain, Shekar dan Sharmishta bingung harus meminta bantuan pada siapa untuk menjaga Ragini saat mereka pergi. Laks datang tepat waktu disaat mereka membutuhkan bantuannya.

"Paman Bibi kalian mau kemana? Apa kalian ada acara, jika ada aku yang akan menemani Ragini disini?" tanya Laks.

"Iya kami ada acara dan kami harus segera pergi sekarang. Terima kasih karena kau mau menemani Ragini," kata Shekar.

"Tidak papa Paman. Paman Bibi kalian pergilah sekarang sebelum kalian terlambat nanti," kata Laks.

"Iya Laks," kata Shekar.

Sharmishta dan Shekar pergi dari sana. Sedangkan Laks masuk ke dalam ruang ICU dan dia menemani Ragini. Sharmishta dan Shekar pergi ke kediaman Maheswari.

"Kenapa kau tak mengatakan kita mau kemana Shekar?" tanya Sharmishta.

"Jika aku bilang kita akan pergi ke pernikahan Swara dan Sanskar pasti dia akan merasa sedih. Itu alasan aku tak mengatakan yang sebenarnya," kata Shekar.

Akhirnya mereka sampai di kediaman Maheswari. Mereka bergegas masuk ke dalam rumah. Mereka berdua langsung menghampiri Sujata dan Ram. Sedangkan Sanskar sudah duduk dimandab.

"Kalian akhirnya datang juga," kata Sujata.

"Maaf karena telah membuat kalian menunggu lama," kata Shekar.

"Tidak papa. Sujata cepat kau panggil Swara dan suruh dia segera kemari," kata Ram lalu Sujata pergi untuk memanggil Swara.

Sujata sampai dikamar Swara dan dia melihat Swara yang sedang menangis. Sujata segera menghampiri Swara dan menghapus air matanya.

"Swara kau masih menangis saja. Berhentilah menangis ini adalah hari pernikahanmu. Semua orang sudah menunggumu dibawah termasuk Ibu dan Ayahmu. Kau harus terlihat bahagia setidaknya sampai pernikahan ini selesai," kata Sujata.

"Baik Bu," kata Swara.

Swara dan Sujata turun ke bawah dimana pernikahan akan diadakan. Swara pura-pura bahagia di depan semua orang. Sujata lalu mendudukan Swara dimandab di samping Sanskar. Pendeta lalu memulai ritualnya. Semua ritual sudah dilaksanakan dan kini Swara dan Sanskar sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka kemudian meminta berkat kepada keluarga mereka. Semua tamu sudah pergi kini tinggal Swara, Sanskar, orang tua Swara dan orang tua Sanskar. Sanskar masih bersikap seolah- olah bahagia karena ada Ram. Sujata dan Sanskar menyembunyikan kebenaran kalau Swara dan Sanskar terpaksa menikah dan tanpa dasar cinta melainkan hanya ada kebencian diantara mereka berdua. Swara lalu memeluk Ayah dan Ibunya secara bergantian setelah itu mereka berdua pergi. Swara dan Sanskar keluar rumah lalu mereka masuk ke dalam rumah dengan melakukan ritual pengantin baru. Setelah selesai, Swara dan Sanskar pergi ke kamar mereka. Sanskar menutup pintu kamar dan juga menguncinya. Sanskar berjalan maju mendekati Swara sedangkan Swara berjalan mundur.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Swara.

Sanskar tak menjawab pertanyaan Swara melainkan dia terus berjalan maju. Tubuh Swara menyentuh dinding dan Sanskar mengunci tubuh Swara dengan kedua tangannya.

"Kau melakukan kesalahan besar dengan menikah denganku Swara. Kau tak akan mendapatkan apapun dariku selain kebencian dariku," tegas Sanskar.

"Aku terpaksa menikah denganmu dan ini juga salahmu. Jika kau mau membantuku menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi hari itu. Pernikahan ini tak akan terjadi. Tapi aku bersyukur kau tak menikahi adikku karena sikapmu ini menunjukkan kau memang tak pantas untuknya," kata Swara.

"Diam kau!!" bentak Sanskar.

"Tapi bagaimanapun kau adalah suamiku dan aku akan berusaha untuk mencintaimu? Walaupun aku juga masih sangat mencintai Laks. Aku bercerai juga karena dirimu Sanskar. Jika kau tak memperpanjang kesalahpahaman ini semua tak akan terjadi," tegas Swara.

"Kau jangan menyalahkan diriku dan juga jangan meragukan cintaku pada Ragini. Aku sangat mencintainya dan aku bisa melakukan apapun demi dirinya. Kau hanya belum tau sisi baikku saja Swara. Karena kau hanya akan melihat sisi burukku saja. Satu hal lagi Swara, aku hanya akan mencintai Ragini bukan dirimu," tegas Sanskar.

"Terserah kau mau berkata apapun. Aku sama sekali tak peduli, aku hanya ingin kau menjauhi adikku dan kau juga harus melakukan tanggung jawabmu sebagi suami dan itu sudah cukup bagiku. Aku tak mau yang lain dan aku juga akan melakukan tanggung jawabku sebagai istrimu," kata Swara.

Swara mendorong Sanskar dengan kuat dan membuat Sanskar terjatuh tapi Sanskar menarik tangan Swara. Membuat Swara juga terjatuh diatas tubuh Sanskar. Swara menahan tubuhnya dengan kedua tangannya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain.

"Sekarang kau menyingkirlah dari hadapanku . Cepat kau berdiri," kata Sanskar marah.

"Kau kan yang menarikku tadi dan aku jatuh karenamu, jadi kau tak perlu marah-marah. Aku ini punya nama tapi kau hanya memanggilku tidak dengan namaku. Namaku Swara Godadia  jadi panggil aku dengan namaku,"kata Swara.

" Baiklah. Swara cepat kau berdiri atau aku akan......," kata Sanskar terpotong.

"Kau akan melakukan apa Sanskar?" tanya Swara.

Sanskar mendorong Swara kesampingnya lalu dia berdiri. Dia tersenyum melihat Swara yang masih ada dilantai. Swara langsung berdiri dan menatap Sanskar dengan tajam.

"Sanskar aku ini istrimu jadi kau jangan berbuat seenaknya padaku. Aku bukan orang yang bisa kau sakiti seenaknya. Kau harus bersikap baik padaku atau aku akan mengatakan semuanya pada Ayahmu," kata Swara.

"Apa kau mengancamku Swara? Katakan saja pada Ayahku tapi pasti Ibu akan marah padamu karena mengatakan yang sebenarnya pada Ayah. Sudahlah aku mau mandi daripada terus berdebat dengan dirimu. Itu hanya membuang waktuku saja," kata Sanskar lalu pergi ke kamar mandi dengan membawa pakaian ganti.

"Berikanlah aku kesabaran untuk menghadapi pria sepertinya. Aku juga harus berusaha untuk mencintainya karena ini adalah pernikahan keduaku dan aku tak ingin menikah lagi setelah ini. Tapi jika takdir ingin membuatku menikah lagi, aku hanya ingin menikah dengan Laks," kata Swara sedih.

Shekar dan Sharmishta sampai di rumah sakit. Shekar masuk ke dalam ruang ICU dan melihat Laks yang tertidur. Shekar lalu membangunkan Laks dan Laks pun terbangun.

"Paman sudah pulang. Maaf Paman karena aku ketiduran," kata Laks.

"Iya Laks dan kau tidak perlu meminta maaf. Seharusnya aku yang berterima kasih karena kau mau menemani Ragini," kata Shekar.

"Sama-sama Paman. Aku harus pulang karena ini sudah larut malam. Aku takut Ibu dan Ayah mencariku," kata Laks.

"Aku akan mengantarmu pulang," tawar Shekar.

"Tidak perlu Paman. Aku bisa pulang sendiri. Paman jaga saja Ragini disini," kata Laks lalu pergi.

TERPAKSAWhere stories live. Discover now