Membenci

148 6 0
                                    

Malam harinya, Sujata datang ke rumah Swara. Sujata pun sampai disana. Supir segera turun dan membukakan pintu untuk Sujata. Sujata lalu turun dari mobil. Shekar yang mendengar ada mobil yang datang ke rumahnya. Dia langsung pergi keluar rumah dan dia melihat Sujata lalu menghampirinya.

"Silahkan masuk," kata Shekar.

Shekar jalan duluan dan diikuti Sujata dibelakangnya. Setelah sampai diruang tamu Shekar menyuruh Sujata untuk duduk.

"Aku akan memanggil putriku dan kau tunggu disini dulu," kata Shekar lalu pergi ke kamar Swara.

Shekar sampai di kamar Swara dan melihat Swara yang masih menangis. Shekar lalu menghampiri Swara.

"Swara," panggil Shekar membuat Swara menoleh ke sumber Swara itu.

"Ayah," kata Swara lalu memeluk Shekar dengan erat.

"Swara jangan menangis lagi. Ibunya Sanskar sudah ada disini. Dia sedang menunggu kita diruang tamu. Cepat hapus air matamu Swara," kata Shekar melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya Swara.

"Ayah aku tidak ingin menikah dengan dia. Ayah kau boleh memberikan keputusan apapun padaku setelah Ragini sadar nanti. Dia pasti akan menceritakan semuanya yang terjadi sebenarnya saat itu. Aku mohon Ayah," kata Swara.

"Jika Ayah melakukan itu kau akan membuat Ayah malu karena pasti keluarga Sanskar sudah mempersiapkan pernikahan untuk besok. Dia juga sudah datang kemari untuk menjemputmu. Ayah yang meminta Sanskar untuk menikahimu dan apa Ayah yang harus membatalkannya juga. Tapi baiklah Ayah akan melakukan itu hanya untukmu," kata Shekar lalu akan pergi tapi Swara menahan tangannya.

"Baiklah Ayah aku akan pergi ke rumahnya demi Ayah bukan karena aku mempunyai hubungan dengan pria itu. Aku ingin meminta sesuatu dari Ayah," kata Swara.

"Katakan saja dan Ayah akan menurutinya," kata Shekar.

"Aku ingin Ayah dan Ibu menghadiri pernikahanku besok," kata Swara.

"Ayah akan mengabulkan permintaanmu itu. Sekarang kita turun dan Ayah akan membawakan kopermu," kata Shekar.

"Baik Ayah," kata Swara.

Swara berjalan duluan dan Shekar berjalan dibelakangnya. Akhirnya Swara dan Shekar sampai diruang tamu. Sujata langsung berdiri saat melihat Swara dan Shekar datang.

"Apa dia putrimu yang akan menikah dengan putraku?" tanya Sujata.

"Iya, silahkan duduk kembali dan maaf karena aku tadi lupa menyuruh pelayan untuk membuatkan teh," kata Shekar.

"Tidak papa. Lagi pula aku harus segera pulang sekarang. Swara ayo kita pergi sekarang," kata Sujata memang tangan Swara.

"Aku akan membawa koperku Ayah," kata Swara.

"Tidak Swara, Ayah yang akan membawa kopermu sampai diluar," kata Shekar.

Sujata dan Swara berjalan duluan dan Shekar berjalan dibelakang mereka. Mereka sampai diluar rumah. Shekar langsung menaruh koper Swara di bagasi. Sedangkan supir membukakan pintu untuk Swara dan Sujata. Swara masih melihat ke arah Ayahnya.

"Swara ayo masuk," kata Sujata.

"Tunggu sebentar Bibi," kata Swara lalu menghampiri Ayahnya dan memeluknya.

"Ayah aku pasti akan merindukan kalian semua dan rumah ini. Ayah jika kebenarannya terungkap kalau ini hanya kesalahpahaman saja. Aku tak ingin Ayah ataupun Ibu menghukum Ragini atas kesalahannya itu," kata Swara menangis.

"Baiklah. Ayah berjanji padamu," kata Shekar lalu melepaskan pelukan Swara.

"Swara ayo kita pergi sekarang," kata Sujata.

TERPAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang