Khawatir

141 5 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Arjit masih terus mengganggu Swara dengan terus mengusiknya dan Swara berusaha terus menghindar darinya. Karena sikap Arjit itu Swara sampai sekarang belum mengatakan pada Arjit untuk menjauhinya. Apalagi beberapa hari ini Arjit selalu menemani Sanskar ke kantor dan membuat Swara merasa lega karena Arjit tak akan bisa menemuinya atau melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Tapi sejak kedatangan Arjit dirumah, Sanskar dan Swara jarang menghabiskan waktu bersama karena Arjit selalu ada disaat mereka berdua bersama.

"Sanskar apa kau tak bisa menyuruh Arjit untuk tidak mengganggu kita saat kita bersama?"tanya Swara.

"Aku tidak suka dengan sikapmu ini Swara. Arjit itu sepupuku tapi kau bilang dia selalu mengganggu kita. Dia itu bagian dari keluarga ini dan dia bisa melakukan apapun di rumah ini," kata Sanskar.

"Sanskar aku ini istrimu dan aku butuh waktu untuk bersama dengan suamiku. Sudah beberapa hari ini kau hanya mementingkan Arjit dari pada aku. Aku tau dia adalah sepupuku tapi kau itu sudah mempunyai istri Sanskar. Kau memang sudah berubah," kata Swara kesal dan sedih.

Perkataan Swara membuat Sanskar sadar kalau seharusnya dia lebih mementingkan istrinya daripada Arjit. Sanskar lalu memeluk Swara dengan erat.

"Maafkan aku Swara. Aku sudah melakukan kesalahan. Aku akan bicara pada Arjit agar dia tak terus datang ke kamar kita setiap malam dengan alasan apapun," kata Sanskar.

"Kau janji akan bicara itu pada Arjit," kata Swara.

"Iya aku janji sayang. Sekarang tersenyumlah," kata Sanskar melepaskan pelukannya lalu Swara tersenyum.

"Terima kasih Sanskar," kata Swara.

"Sama-sama Swara. Yaudah aku berangkat dulu ke kantor," kata Sanskar lalu mencium kening Swara.

"Sanskar aku akan mengantarmu sampai di depan rumah," kata Swara.

"Tidak perlu Swara," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

"I love you Swara," kata Sanskar.

"I love you too Sanskar," kata Swara lalu Sanskar pergi dari sana.

Diruang tamu terlihat Arjit yang sedang memainkan ponselnya. Sanskar sampai disana dan langsung menghampiri Arjit.

"Arjit apa kau tak ingin ke kantor lagi hari ini?"tanya Sanskar.

"Tidak Sanskar. Aku sedang ingin dirumah dan aku juga ingin keluar nanti untuk bertemu dengan teman lama ku," kata Arjit.

"Baiklah. Oh iya Arjit, kau jangan ke kamarku lagi ya saat malam seperti biasa. Swara tak menyukai itu dan aku harap kau memahami apa alasannya," kata Sanskar.

"Iya aku mengerti Sanskar dan aku akan berusaha untuk tidak ke kamarmu," kata Arjit.

"Terima kasih Arjit," kata Sanskar.

"Sama-sama Sanskar," kata Arjit.

Sanskar lalu pergi dan Arjit tersenyum bahagia. Arjit lalu kembali memainkan ponselnya. Tak lama setelah itu Sujata dan Ram datang.

"Arjit, Paman dan Bibi akan pergi ke acara pernikahan anak teman Bibi yang ada diluar kota jadi kami harus berangkat pagi. Tolong kau jaga rumah dan jaga Swara. Dan jangan lupa bilang pada Swara jika dia menanyakan kami," kata Sujata.

"Sujata disini ada banyak pelayan tapi kau malah menyuruh Arjit untuk menjaga rumah dan Swara. Seharusnya kau tinggal bilang kalau kita akan pergi karena mungkin saja Arjit ada acara diluar," kata Ram.

"Tidak papa Paman. Aku akan menjaga rumah dan juga Swara seperti apa yang dikatakan Bibi," kata Arjit.

"Arjit saja tidak keberatan. Lebih baik kita pergi sekarang karena aku tidak mau sampai terlambat sampai disana," kata Sujata.

TERPAKSAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt