Merasa Bersalah

169 3 0
                                    

Keesokan harinya, terlihat Swara, Sanskar, Shekar dan Sharmishta yang ada diruang makan dan mereka sudah selesai makan.

"Swara aku harus pulang ke rumah sekarang. Apa kau akan ikut bersamaku?"kata Sanskar.

"Sanskar aku akan tetap disini karena aku ingin menjaga Ragini," kata Swara.

"Swara lebih baik kau ikut bersama dengan Sanskar. Ibu ada disini dan Ibu yang akan menjaga Ragini," kata Sharmishta.

"Biarkan saja Bu. Aku sama sekali tak keberatan kalau Swara tetap ingin disini. Ibu Ayah aku pergi dulu,"kata Sanskar lalu pergi.

"Ibu Ayah aku ke kamar Ragini dulu," kata Swara beranjak akan pergi tapi Shekar menghentikannya.

"Tunggu Swara. Ayah ingin bicara denganmu," kata Shekar membuat Swara menghentikan langkahnya lalu melihat ke arah Shekar.

"Ayah tau kalau hubunganmu dan Sanskar sedang ada masalah setelah apa yang terjadi kemarin. Ayah merasa kalau Ayah juga bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Ayah minta maaf padamu Swara," kata Shekar sedih.

"Semuanya sudah terjadi dan aku sudah memaafkan Ayah sebelum Ayah meminta maaf padaku. Aku tau kalau Ayah hanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan aku memahaminya," kata Swara.

"Untuk kali ini Ayah tak akan ikut campur tentang hubunganmu dengan Sanskar dan Ayah akan mendukung apapun keputusanmu. Tapi Ayah tetap berharap kau akan tetap mempertahankan pernikahanmu dengan Sanskar," kata Shekar.

"Aku sudah memutuskan kalau aku akan tetap mempertahankan pernikahanku dengan Sanskar karena Ragini yang memintanya. Aku tak mungkin bisa menolak permintaannya itu Ayah. Ragini ingin melihatku bahagia tapi bahagia aku bisa bahagia sedangkan dia sendiri menderita," kata Swara sedih lalu pergi.

Swara sampai dikamar Ragini dan dia melihat Ragini yang sedang berbaring di ranjang membelakanginya. Ragini yang menyadari ada seseorang yang masuk ke kamarnya segera menghapus air matanya lalu pura-pura tidur. Swara duduk disamping Ragini.

"Ragini ayo makan sekarang, kau juga harus minum obat setelah makan," kata Swara tapi tak ada jawaban dari Ragini.

"Ragini Kakak tau kalau kau hanya pura-pura tidur dan menyembunyikan kesedihan yang kau rasakan dari Kakak," kata Swara membuat Ragini bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk. Ragini berusaha untuk bersikap seperti biasa karena Ragini tak ingin Swara ikut sedih.

"Kakak aku kan sedang tidur kenapa Kakak membangunkanku?"tanya Ragini.

"Berhentilah berpura-pura seolah-olah tak terjadi apapun Ragini. Kakak sangat mengenalmu dan Kakak tau kau itu sedang berbohong," kata Swara.

"Kakak aku.......," kata Ragini terpotong.

"Sudah diam. Sekarang kau makanlah setelah itu minum obatmu," kata Swara.

"Kakak aku sedang tidak ingin makan dan aku tak perlu minum obat karena aku baik-baik saja," kata Ragini.

"Berhentilah keras kepala. Kali ini kau turuti Kakak atau Kakak tak akan bicara padamu lagi. Bukankah kau juga ingin segera sembuh," kata Swara.

"Kakak aku sudah sembuh karena aku sudah tidak demam lagi dan aku ini bukan anak kecil jadi tolong jangan paksa aku," kata Ragini.

"Baiklah jika itu yang kau mau Kakak akan pergi dari sini dan Kakak tak akan bicara padamu lagi," ancam Swara.

"Baiklah. Tapi aku hanya akan makan saja," kata Ragini.

"Iya," kata Swara.

Swara mengambil piring yang ada dimeja disamping ranjang yang sudah dibawakan oleh pelayan tadi. Swara lalu menyuapi Ragini walaupun Ragini tak ingin disuapi.

TERPAKSAWhere stories live. Discover now