53 | Hampir terungkap

517 24 21
                                    

>>>>>jangan lupa divote<<<<<

Kini Aldi sudah mengetahui mengapa kakianya tidak bisa digerakkan cukup meyayat hati karena ia mengalami lumpuh.

"Maafin Bunda sayang, tapi tenang aja kata dokter ini lumpuhnya bisa sembuh kok dengan terapi," ujar Ratna sembari memeluk putranya yang hanya terdiam menahan air mata.

"Kamu jangan patah semangat oke sayang? Kamu pasti bisa jalan lagi."

Chika yang ada di samping tantenya meneteskan air matanya karena mau bagaimanapun juga Aldi adalah kakak sepupu yang sangat ia sayangi walaupun sering membuatnya kesal dan marah.

Kedatangan black moon membuat Ratna melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh untuk memberi kesempatan kepada teman-temannya yang baru saja datang.

Alan dan Haris memeluk tubuh Aldi dengan meneteskan air mata.

"Yang kuat ya bos, lo pasti bisa hadepin ini semua."

"Iya kita pasti bakalan selalu ada buat lo."

"Makasih semuanya," ucap Aldi dengan senyuman yang begitu tipis.

"Di luar ada black moon pengen jenguk lo karna dapet kabar kalo lo udah sadar dari koma," jelas Haris kepada Aldi.

"Lo masih inget gak kejadian sebelum ko kecelakaan kenapa? Karna dari hasil penyelidikan polisi motor lu baik-baik aja enggak ada kerusakan atau rem blong," tanya Alan.

Aldi mencoba mengingat kejadian dimalam saat ia baru saja mengantarkan Renata pulang.

Flashback on

Aldi tidak langsung pulang melainkan mampir sejenak ke angkringan pinggir jalan untuk membeli air dan makanan disana semua berjalan baik-baik saja sampai ia selesai makan dan hendak melanjutkan perjalanan kepala ia tiba-tiba pusing dan mengantuk namun ia memaksakab untuk terus lanjut.

Perjalanan malam itu cukup sepi karena Aldi melewati jalan pintas supaya lebih cepat sampai karena sara pusing yang ada di kepalanya semakin menjadi-jadi.

Ada mobil hitam yang melaju dengan sangat cepat menyerempet hingga tubuhnya terpental beberapa meter ke jurang yang dan motor Aldi malam itu sudah ancur. Kaki Aldi terluka parah akibat terpental dari motor ke aspal dan ke jurang.

Aldi melihat mobil yang menyerempetnya sempat berhenti namun tidak membantunya melainkan kabur begitu saja, ia tidak melihat dengan jelas plat mobil hitam tersebut.

Dengan sisa tenaga Aldi bisa berpegangan dengan akar pohon yang memang tumbuh di jurang tersebut ia berusaha menahan agar tidak terjatuh karena disana terdapat sungai yang sangat deras.

"Tolong!"

"Tolong!"

Teriakan itu tidak membuahkan hasil karena tiba-tiba saja jalanan yang tadinya ada beberapa orang lewat sekarang tidak ada satupun.

"Tolong!"

Aldi melihat cahaya kendaraan dari atas sana dengan cepat ia berteriak sekencang mungkin supaya orang bisa membantunya.

"TOLONG!"

Dan benar saja teriakan itu membuat sesorang berhenti dan melihat ada motor yang sudah ancur dan tampaknya abis kecelakaan dengan cepat orang itu mencari kesumber suara sembari menyalakan senter dari ponselnya.

"Tolongin saya ada di sini di jurang tolong saya," ucap Aldi yang sudah mulai lemas akibat kepalanya yang pusing.

Tanpa berfikir panjang orang itu membantunya sampai beberapa menit kemudian Aldi selamat ia bernafas lega sampai akhirnya sebelum tak sadarkan diri ia menyebut nama Renata.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang