5 | Aldian dan Aldi satu nama

2.4K 257 122
                                    

Kenapa ada imunisasi campak dan rubela?
Karena jika suatu saat kita dicampakan ada yang membela.

-Renata Rosalinda Putri

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Wanita dengan body yang sexy berjalan ke area balapan sambil membawa kain berwarna merah. Wanita itu melempar kain keudara membuat motor yang berada di hadapan-nya melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"AYOO ALDI! LO PASTI MENANG!!" teriak Alan dan teman-temannya yang lain.

Aldi berada di posisi paling depan dengan kecepan tinggi dan sampai akhirnya motor tersebut berhenti di finis. Semua teman Aldi berlari menghampirinya dan bersorak bahagia.

"LO MENANG BRO!!" seru Haris metangkul bahu Aldi.

"Selamat ya, bos!" ucap teman-teman geng motor-nya.

Seorang lelaki tampan tersenyum miring sambil menatap Aldi.

"Kali ini lo menang lagi, tapi balapan selanjutnya gue yang bakal menang."

Aldi hanya terkekeh meremehkan lelaki di hadapan-nya dan menatap dengan sinis.

"Ngomong doang!" seru Alan dengan kencang membuat teman yang lain ikut bersorak meledek lelaki tersebut.

"Minimal buktiin lah jangan ngomong doang gede! Hahahah!"

Lelaki itu langsung pergi meninggalkan area balapan dengan perasaan yang sangat kesal.

"Makan-makan sabi kali," ucap Haris dan di dukung oleh teman yang lain.

"Mau makan dimana aja terserah, sekalian yang bintang lima biar gue yang traktir lo semua!" Kata Aldi membuat teman-teman-nya bersorak bahagia. Kapan lagi makan di restoran mahal terus di traktir lagi.

>>>>><<<<<

Renata menghela nafasnya pelan saat menatap berbagai rumus di papan tulis dan tidak lupa hatinya pun terus menghujat guru yang sedang asik berselfi di kamera ponselnya yang baru saja beli beberapa hari yang lalu.

Males banget gue liat tuh guru kerjaan-nya poto-poto aja terus!

Renata mengarahkan pandangannya ke arah jendel. Ia melihat siswa 11 IPA-3 yang se'enaknya mondar mandir di depan kelasnya yang tidak kunjung selesai.

Gue juga mau makan! Ini guru lama banget sih!

Sesekali ia menoleh kesebelah kanan melihat jam dinding yang sudah ia perhatikan sejak tadi. Namun jarum jam tidak bergerak sedikitpun membuat dirinya sangat kesal.

Ini jam ada masalah hidup apa sih sama gue? Perasaan gue nengok segitu aja terus!

Pada akhirnya ia mengacungkan tangannya ke atas. Cici yang masih sibuk mengerjakan soal yang di berikan Bu Erna langsung menatap Renata dengan tatapan bertanya.

"Lo mau ngapain?" bisik Cici namun tidak di jawab oleh Renata.

"Permisi Bu, saya sudah selesai mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Apa saya boleh keluar?" tanya Renata dengan sopan.

"Baik kalo kamu sudah selesai. Ibu boleh minta tolong sama kamu?" ucap Bu Erna yang membuat Renata menahan emosi.

Dear guru! Kapan sih anak murid yang nolak suruhan guru? Kalo ada juga dicap jelek.

"Iya Bu, boleh. Emang mau minta tolong apa?" tanya Renata ramah berbeda dengan hatinya yang sudah bergejolak.

"Tolong antarkan kertas ini ke kelas 12 IPA-2," ucap Bu Erna yang memberikan selembar kertas kepada dirinya.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang