38. Curiga

911 57 6
                                    

Hidup pasti banyak rintangan. Kalau banyak rantangan berarti katering.
-Renata Rosalinda Putri

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Pagi buta Renata sudah rapih dengan pakaian sekolahnya ia ingin menghindari Aldi hari ini. Renata hanya terdiam di atas motor Fajar yang sedang fokus menyetir.

"Jangan ngelamun nanti kesurupan," kata Fajar mencoba memecahkan keheningan diantara mereka.

"Gue jelek ya mas?" tanya Renata pelan.

"Iya, Lo emamh jelek."

Renata mengangguk mengerti. "Pantes aja kak Aldi selingkuh orang gue jelek, gak bisa apa-apa gak ada yang bisa di banggain dari diri gue."

Fajar jadi merasa bersalah karena telah menjawab bahwa adeknya itu jelek. "Gak gue tadi cuman bohongan doang. Lo cantik adek gue pasti cantik."

"Terus kenapa dia selingkuh?"

"Lo udah minta penjelasan dari dia belum? Tanya cewe itu siapa dia biar gak ada salah paham antara lo berdua."

Renata menggelengkan kepalanya. "Belum. Lagian foto kemaren udah jadi alesan bukan?"

"Coba tanya dulu baru ambil kesimpulan."

Renata hanya diam menatap jalan sampai akhirnya mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah yang masih terlihat sangat sepi.

Renata berjalan masuk tanpa semangat dan tidak sengaja menabrak Elang yang kedua kalinya.

"Renata? Lo kenapa? Sakit?" tanya Elang karena wajah Renata yang sedikit pucat akibat tidak sarapan pagi tadi.

"Gue gakpapa kok kak."

"Gakpapa gimana muka Lo pucet gitu kok! Udah sarapan belum?"

Renata hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Ayok kita ke kantin, lo harus makan sekarang biar gak lemes."

Mereka sudah di kantin yang hanya terdapat mereka bedua saja karena jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Elang memang selalu berangkat pagi buta untuk mengurus pekerjaannya di osis.

Renata melahap makanan tanpa ekspresi membuat Elang mengenggam tangan Renata membuat ia menatapnya.

"Gue gak tau masalah lo sekarang apa, tapi gue mohon lo makan yang banyak sekarang biar enggak sakit kaya sekarang."

Ucapan Elang membuat hatinya sedikit tersentuh, bahkan Elang yang bukan siapa-siapa nya saja sangat perhatian kepadanya saat ini berbeda dengan Aldi yang sejak kemarin tidak ada kabar dan pesan chatnya pun tidak kunjung di balas sampai sekarang.

Renata tersenyum tipis dan lanjut melahap makanannya sampai habis.

"Lo lagi ada masalah? Maaf kalo gue nanya gini sama lo."

"Gakpapa kok kak. Btw makasih udah ngajak ke kantin," ucap Renata sembari tersenyum.

"Iya, sama-sama."

"Tumben banget lo pagi-pagi udah dateng ke sekolah? Terus pacar Lo si Aldi kemana?"

"Gak ngurus gue."

"Lo lagi berantem ya?" tanya Elang.

"Maaf gue jadi banyak tanya, gak harus di jawab kok," lanjutnya.

Renata terkekeh saat melihat Elang gugup seperti sekarang membuat Elang menatap nya bingung.

"Kenapa malah ketawa gitu? Emang ada yang lucu?"

"Lo lucu kak."

Mendengar itu Elang jadi salting sendiri.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang