6 | Ngebut

2.1K 252 56
                                    

Dimana ada kelebihan, disitulah ada kembalian.

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

"Baik lah anak-anak, pelajaran di cukupkan sampai disini saja, jangan lupa kalian pelajari kembali materi ini di rumah. Samapai ketemu di minggu selanjutnya," ucap Pak Deni membuat semua siswa bersorak bahagia.

Renata merapihkan semua buku-bukunya dan bergegas keluar kelas untuk pulang ke rumah. Baru beberapa langkah ia berjalan ada seseorang yang mengenggam lengan-nya, membuat ia terkejut saat melihat orang tersebut.

"Ayo kita pulang," ucap Aldi sambil tersenyum manis.

Renata yang melihat itu langsung memutar bola matanya malas.

"Ngapain sih lo disini?" tanya Renata kepada Aldi.

"Mau ngajak pulang bareng."

"Gak mau!" Tolak Renata.

"Kenapa?"

"Ya pokoknya gue enggak mau pulang sama lo!"

"Harus mau dong..." ucap Aldi dengan suara seperti anak kecil.

"Apaan sih gue bilang enggak mau juga!"

Aldi yang merasa geram dengan ucapan Renata langsung bersikap seperti biasa.

"Enggak usah banyak bacot jadi betina, udah mending lo ikut gue pulang sekarang!" kata Aldi sambil menarik lengan Renata menuju Parkiran sekolah sedangkan Renata hanya pasrah di tarik seperti itu.

Mereka sudah sampai di parkiran sekolah yang lumayan ramai siswa dan siswi yang sedang mengambil motor dan mobil-nya untuk pulang ke rumah.

"Lepasin!" seru Renata membuat Aldi melepaskan cekalan itu saat sudah sampai di depan motor-nya.

"Banyak omong nih bocah. Lo mau diem apa gue cium?" ucap Aldi membuat Renata terdiam tanpa bersuara.

Aldi memakai helmnya dan juga memasangkan helm kepada Renata yang terdiam. Sesudah memakai helm Aldi sudah menaiki motor hitamnya. Sedangkan Renata masih saja terdiam sambil menatap sinis Aldi.

"Woy anak curut mau sampe kapan lo berdiri disitu? Cepet naik," ujar Aldi yang sudah gemas dengan Renata yang sedang marah.

Renata tidak menjawab ia masih kesal dengan Aldi yang memaksanya untuk pulang bersama. Padahal ia ingin menunggu Deniel seperti biasa di lapangan sekolah.

"Renata ayo naik ke motor cintah, emang lo enggak kepanasan hah?" ucap Aldi yang memang hari ini sangat panas.

Renata mendengarkan apa yang Aldi ucapkan namun tidak berniat membalas ucapan itu. Tidak lama Renata menaiki motor itu dengan perasaan yang kesal membuat hidung mancung-nya tidak sengaja mencium aroma jaket yang digunakan oleh Aldi.

Wangi-nya enak banget! Batin Renata.

"Pegangan."

Renata menatap lurus sehingga wajahnya yang cantik berubah aneh ketika ia terlihat di helm yang di gunakan Aldi.

"Pegangan, Renata."

"Gak mau."

"Enggak usah sok jual mahal deh lo jadi betina. Gue cicil tau rasa lo!" ujar Aldi kesal.

"Lo kira gue barang yang bisa di cicil-cicil apa!" seru Renata kesal.

Aldi langsung menyalakan mesin motornya dan menancap gas membuat Renata terkejut karena ingin terpental ke belakang. Renata memeluk erat pinggang Aldi karena lelaki ini membawa motor sangat cepat.

"PELAN-PELAN BAWA MOTOR-NYAA!!NANTI KALO KITA JATUH GIMANA!!" teriak Renata membuat semua orang menatap ke arah mereka berdua yang membawa motor dengan sangar cepat.

"Jatuh ke bawah ini." Aldi menyalip motor dan mobil dengan sangat lincah.

Renata yang tak henti-hentinya berdoa dalam hati meminta pertolongan dan beri keselamatan.

Tidak terasa motor Aldi sudah sampai di perkarangan rumah Renata. Ia terkekeh geli saat melihat Renata yang masih memeluknya dengan erat. Matanya yang tertutup dan juga bibirnya yang tidak berhenti berkomat-kamit.

"Udah sampe woy! " ujar Aldi yang sudah tertawa kencang.

Renata mengangkat kepalanya dan melihat kanan dan ke kiri. Ia melihat tempat yang tidak asing baginya. Ia sudah sampai di depan rumahnya dengan selamat, namun jantungnya tidak. Renata langsung memukul Aldi kencang.

Bugh! Bugh! Bugh!

"Aaaww udah sakit," kata Aldi yang meminta ampun kepada Renata namun tidak di kubis oleh-nya.

"Biarin aja gue udah kesel sama lo! Jantung gue di ajak dugem gara-gara lo bawa motor kaya orang kesetanan! Emang setan lo!" seru Renata dengan cepat sambil memukuli Aldi tanpa henti.

"Sakit tau! " Rintih Aldi yang kesakitan. Renata berhenti memukuli Aldi karena ia lelah.

"Gigi gue sampe kering gara-gara lo!"

"Tinggal basahin susah amat sayang."

"Ngomong apa lo tadi?"

"Cantik-cantik kok budeg! Yaudah lo sana masuk enggak ada pengulangan kata," ucap Aldi membuat Renata turun dari atas motor tersebut.

"Pulang sana!" Usir Renata.

"Sini dulu coba," kata Aldi.

"Gak!"

"Deketan dulu sini cepetan! Kalo gak mau gue enggak bakalan pulang gue bakalan mampir ke rumah Lo," kata Aldi.

"Ngapain?"

"Tinggal kesini sebentar."

Renata berjalan maju mendekat ke arah Aldi. Dan Renata mengangkat alisnya ke atas sebagai pertanyaan kenapa?

"Mau cubit pipi naaa..." Aldi yang sudah mencubit gemas pipi Renata gemas.

Renata yang diperlakukan seperti itu hanya terdiam, mulutnya enggan untuk berbicara.

Aldi yang sudah merasa puas mencubit pipi Renata langsung menyalakan mesin motornya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Renata.

Jantung gue kenapa kumat?

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Aldi : yang vote cerita ini nanti gue kasih kiss jauh

Vii : mak mau dong di kiss sama Aldi

Aldi : kita mah pripasi aja Mak

Vii : okey siap! Vote jangan lupa yah!

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang