38. Terbongkar

2.4K 113 17
                                    

Hai teman temankuhhh...
Makin kesini makin prik asli.
Spoiler ada di ig : @_lngitbiru
Xixixix

Happy reading

Setelah mendapat kabar Alvaro mengalami kecelakaan, Elvano pun langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya, mobil yang dihadiahkan oleh ayahnya. Padahal besok adalah hari kelahiran El dan Al namun kesialan menimpa saudara kembarnya

Elvano melangkahkan kakinya dengan tergesa gesa menuju kamar adik perempuannya itu, untuk memberitahu akan hal itu, selanjutnya Elvano mengetuk pintu kamar Vania ibu sambungnya.

Elvano nampak ragu mengetuk pintu itu, ia tidak bisa membuat ibunya sedih, kasih sayang yang Vania berikan tanpa membedakan kasih sayangnya kepada ketiga anaknya membuahkan hasil, mereka sangat menyayanginya sekarang.

Sebelum Elvano mengetuk pintunya, pintu itu lebih dulu terbuka menampakaan ibunya yang nampak gelisah. “Loh, kamu kenapa didepan kamar mama, El?? Oh iya mama nyari kakak kamu, dia udah pulang El? Perasaan mama ga enak banget.” Celoteh Vania, dengan wajah tersenyum namun tersirat rasa kekhawatiran. Tanpa memperhatikan wajah Elvano yang sudah hendak menangis.

“Mah...” panggil Elvano, Vania langsung menatap wajah Elvano dengan tatapan seduh. Vania memegang kedua pundak Elvano, “Kakak kamu baik-baik aja kan?” tanya Vania.

“Kenapa kamu diam nak? Jawab Mama!” sentak Vania, airmata Vania turun tanpa permisi.

“Kakak, kecelakaan Ma..”  ucap Elvano menundukan kepalanya, mata Vania membelalak tak percaya, menutup mulutnya menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya.

“Mama tenang dulu, ayo kerumah sakit. Mama siap siap ya Elvan mau manasin mobilnya dulu.” ucap Elvano diangguki oleh Vania.

Setelahnya mereka pun berangkat menuju rumah sakit tersebut. Berbeda lagi dengan Rena dengan takut takutan ia meminta izin kepada ayahnya.

“Pah, Rena izin pergi dulu ya?” ucap Rena gugup.

“Mau kemana kamu? Ini sudah larut Rena, mau jadi apa kamu? Perempuan pergi malam-malam.” ucap Ayah Rena melirik anak sulungnya sekilas.

“Pah... Rena mohon pah... Hiks... Rena cuma mau kerumah sakit, jenguk Alva pah...” Rena pun menangis saat ini, ayahnya sedikit iba melihat anak perempuannya menangis.

“Alva kenapa?” tanyanya.

“Alva kecelakaan pah, Rena khawatir sama dia. Izinin Rena ya pah.” ucap Rena dengan wajah memelas, tanpa sengaja ayahnya melihat Rafka sedang menuruni tangga sambil menguap.

“Ya sudah, kamu pergi sama Rafka.” putusnya.

“Lah, kok aku pah?” kaget Rafka dirinya kebangun dari tidurnya, tiba tiba disuruh begitu saja.

“Nyesel gue turun” batin Rafka jengkel.

Setelahnya mereka berangkat menuju tempat tujuan Rena dari awal.

oo0oo

Ke-enam remaja sedang merenung menunggu pintu ruangan ICU itu terbuka. Lalu salah satu dari mereka membuka suara, “Kalian pernah mikir ga sih, Razen ngajak kita tawuran cuma gara gara hal sepele, anggota Aodra maupun Arion juga sering ngehancurin markas lawan tapi masalah ini cuma diselesaiin dengan cara saling minta maaf. Gue herannya kenapa  kali ini Razen ngajak tawuran.” argumen itu diucapkan oleh Bayu.

“Maksud lo, Razen berkerja sama dengan Zehan?” tanya Zidan, Bayu mengangguk.

“Gue kepikiran baru kepikiran. Kata Zidan, Zehan itu benci Alvaro gara gara sebuah obsesi, sedangkan yang kita tahu Razen juga benci sama Alvaro karena selalu merasa terkalahkan saat bertanding dengan Alvaro. Pasti mereka punya satu tujuan yang sama.” Devan menyatakan argumennya.

ALVARO (Revisi)Where stories live. Discover now