37. Miris

2K 124 12
                                    

Ayo ramaikan!

Engga wajib vote, komen dan folow. Yang wajib cuma di baca dengan sungguh-sungguh.

Semangat untuk kalian.

Eakk

Happy reading

Elvano sedang bergelut dengan rumus statistika, yang membuat otaknya kian memanas. Sudah dua jam ia duduk disana untuk mengerjakan latihan soal untuk semester ganjil tahun ini.

"Ini soal dari masa depan kali ya? Susah banget," Elvano mencoba untuk mengasah kembali otaknya namun tetap saja, hilang.

Deg.

Entah kenapa dadanya terasa sangat sakit, kepalanya pusing tanpa sebab yang jelas, pikirannya menuju kembarannya. Ada apa sebenarnya?

"Aghhh!!! Kepala gue... S-sak-it. Kak Al... Lo dimana?" monolognya sembari menarik kuat rambunya.

Elvano keluar membuka kamar milik Alvaro, kosong. Kakaknya belum pulang sekarang, ia sedikit mengobrak abrik isi laci dikamar tersebut.

Di laci pertama ia hanya menemukan beberapa sertifikat penghargaan yang Alvaro miliki dan beberapa alat tulis saja. Tangannya membuka laci kedua, matanya membelak dua kertas dan beberapa obat obatan berada disana.

Tangannya seakan ragu untuk membuka kertas yang terlipat rapih disana. Dengan sedikit keberanian dirinya membukanya.

Deg.

Air matanya menetes, kepalanya kian Semakin pusing, tidak habis pikir. Kenapa Alvaro menyembunyikan hal sebesar ini, penyakit itu bukan penyakit biasa bukan? Apalagi disurat itu sudah dijelaskan penyakitnya sudah menginjak stadium akhir.

Tangannya mencoba membuka laci terakhir, laci iitu terkunci namun ia tidak menyerah begitu saja, ia mencari kunci tersebut dan akhirnya ketemu. Tangannya membuka laci tersebut, terdapat beberapa silet, cutter, dan tiga botol obat penenang.

"Kenapa sesakit ini?" monolognya. Menatap nanar selembar kertas itu kembali.

"Gue benci, ketika gue tau hal yang seharusnya gue ga boleh tau!"

~🌼~

Seseorang keluar dari mobil tersebut, menghampiri alvaro, kemudian menginjak dada Alvaro hingga dirinya mengeluarkan darah dari mulutnya.

Seperti dugaan kalian orang yang menabrak Alvaro adalah Zehan, kakak dari Zidan. Iblis satu itu minta di sadarkan...

"Gue suka lo terkapar tak berdaya kayak gini. Sekarang posisi gue diatas lo Alvaro! Gue pemenang disini, gue suka liat lo berlumuran darah kayak gini."

"ANJING LO!" setelah mengumpat Zidan memukul wajah Zehan dengan membabi buta.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

"MAU LO APASIH ANJING, HAH!"

BUGH!

BUGH!

"BRENGSEK LO ANJING!!"

Tidak dipungkiri Zidan menangis saat ini. Devan dan Bima mengangkat tubuh alvaro menepi. Dan Bayu mencoba menghentikan Zidan, namun tidak ada gunanya.

"GAK ADA GUNANYA LO MUKULIN DIA ZIDAN, ITU GA BISA NGULANG WAKTU!" Sentak Bayu.

"Tapi dia sengaja ngelakuin semua ini Bay! Liat Alvaro, ALVARO KORBAN DARI OBSESI ANJING INI DIMASALALU." ucap Zidan secara menggebu.

ALVARO (Revisi)Место, где живут истории. Откройте их для себя