15. Jadian xixi

1.7K 110 2
                                    

"Gimana ini" kini air mata Alvaro mengalir begitu saja, kepalanya menunduk, tangannya mengepal erat.

"Lo kenapa?" Seorang gadis memegang pundaknya, gadis itu adalah Rena.

"Gue takut ren, gue takut pulang" lirih Alvaro, mendengar jawaban Alvaro dirinya menatap Alvaro bingung, bukankah laki laki ini memperoleh peringkat pertama lalu apa yang dia takutnya.

"Lo takut kenapa, karena angka yang didalam ini?" Rena menunjuk raport yang ada di paha Alvaro, tak disangka Alvaro menganggukan kepalanya, Rena mendongakan kepala Alvaro lalu menghapus sisa sisa air mata yang jatuh dari pelupuk mata Alvaro.

"Ga ada yang perlu lo takutin, bangkit dan lalui masa masa lo yang suram kali ini, percaya sama gue tuhan selalu ada buat kita. Ketika lo butuh sandaran, lo bisa nyeceritain lo ke gue maupun ketuhan lo Alva" jelas Rena yang dibalas anggukan oleh Alvaro.

"Thanks udah ngingetin gue Ren" ucapan terimakasih pun keluar dari mulut pucat Alvaro, Kata-kata nya begitu lembut dan terdengar sangat tulus ditelinga Rena.

Alvaro bangkit dari duduknya, lalu meraih tangan Rena dan menariknya " Eh.. mau kemana Alva!" Kaget Rena.

"nyamperin mama gue"

"Mau ngelamar gue?" Alvaro yang mendengarnya pun langsung menjitak kening gadisnya itu. Anjazz gadisnya

"Ngawur kalau ngomong!"

Disisi lain terdapat Zidan yang sedang menunggu seseorang tepatnya gadis yang bernama Akira Ishikawa, Zidan ini tipe seseorang yang ga bisa kalau ga punya gebetan.

Ketika Akira akan melewati dirinya bersama teman temannya, Akira tampak sedang bercanda dengan teman-temannya Akira tertawa lepas, tawa Akira terlalu manis sangat manis sampai-sampai detak jantung Zidan berdetak dua kali lebih cepat.

"Emm, maaf bolehkah aku membawa Ishikawa untuk mengobrol sebentar?" sepertinya Zidan sedang meminta izin kepada teman teman Akira yang berada disamping gadis itu.

Mereka bertiga saling memandang lalu mengangguk ragu meninggalkan Akira bersama Zidan disana "Ada perlu apa ya Z-zidan?" gadis itu memandang nametag dari remaja didepannya.

"Ee... Ishikawa bisakah kita mengobrol sebentar bangku sebelah sana?" Tawar Zidan, yang dibalas anggukan oleh Akira.

"Ini Indonesia bukan jepang lagi Zidan, kamu tidak usah terlalu formal seperti itu, panggil saja Akira" Ucap Akira sontak Zidan terdiam lalu tertawa canggung "Zidan bodoh bisa bisanya lo manggil nama marganya goblog" gerutu Zidan dalam hati.

Mereka mendudukan badan mereka kesebuah bangku panjang dipinggir lapangan, Zidan kembali mencari sesuatu didalam tasnya.

"Macha atau Coklat?" Zidan menawarkan kedua kaleng minuman dingin kepada Akira, Akira senyum melihat tingkah remaja didepannya.

"Kopi" Ucap Akira,Zidan kembali mengutik utik tasnya dan mengeluarkan kaleng minuman rasa kopi "Kopi juga ada" Akira kembali terkekeh mendengar jawaban Zidan. Lalu menerima kaleng minuman dari remaja tersebut.

Terdapat 3 remaja yang sangat kepo mengintip dibalik semak semak"Sebenarnya Apa yang mauZidan bicarain sama Akira?" Tanya Bayu kepada kedua temannya siapa lagi kalau bukan Devan dan Satria.

"Emm sebenarnya aku ingin tanya sesuatu sama kamu Akira" Zidan sedikit menjeda perkataannya, Akira yang mendengarnya terdiam menunggu kelanjutan kata-kata Zidan "Apa benar kamu suka sama aku?" tanya Zidan menatap Akira.

Akira menghela nafas"Udah tau ya? Aku kira bakal bisa nyembunyiin ini lebih lama" ucap Akira.

"Kenapa? Kenapa kamu bisa suka aku?" Tanya Zidan penuh arti.

ALVARO (Revisi)Where stories live. Discover now