29. Penjelasan

615 47 16
                                    

Ihh aku ngiranya yang ini udah up, makanya aku gak buka wp. Tapi tadi pas mau publis yang satunya eh ternyata ini belum ke publish😭😭

Alhasil aku up yang ini dulu. Sorry ya teman-teman hehe.

Happy Reading~

***

Di SMA Lima Sila menerapkan sekolah lima hari namun pulang sore. Di sekolah Lima Sila masuk pukul tujuh tiga puluh atau biasa orang sebut dengan setengah delapan dan pulang pada pukul empat sore. Sangat lama bukan? Namun ini peraturan sekolah, siapa yang bersiap masuk berarti siap untuk mematuhi seluruh aturan yang diterapkan.

SMA Lima Sila ada dua kali jam istirahat, dan pada istirahat kedua ini seorang gadis dengan rambut yang dikepang dua duduk termenung dengan tatapan kosong. Di tangannya terdapat botol air minum yang isinya hanya tersisa setengah botol minum itu saja.

Gadis itu ialah Aqeela. Aqeela memang lebih suka membawa air minum dari rumah dibanding membeli air di sekolah karena menurutnya lebih hemat jika membawa air sendiri daripada harus mengeluarkan uang untuk membeli. Toh, jika masih bisa berhemat untuk apa memboros? Pikirnya.

Gadis tersebut tak menyadari sepasang sepatu yang berada didekat kakinya. Hingga pada akhirnya gadis tersebut tersentak merasakan dingin yang menyengat dibagian pipi.

Aqeela mendongak dan mendapatkan Rassya yang sedang menatapnya datar. Kemudian tatapan gadis tersebut beralih ke arah kaleng minuman isotonik yang tersodor kepadanya.

"Buat lo." Aqeela mengangguk singkat dan menerima sodoran tersebut.

"K-kakak ngapain disini?" Tanya Aqeela yang sedang membuka kaleng minuman tersebut.

Alih-alih menjawab, Rassya malah mengambil kembali minuman tersebut dan

Klak

Penutup kaleng tersebut terbuka dan Rassya memberikan kembali kepada Aqeela.

"M-makasih" Ucapnya dan dibalas deheman oleh Rassya.

Uhuk uhuk

Aqeela tersedak minuman isotonik tersebut, sebagian minuman tumpah mengenai seragamnya.

"Pelan-pelan Qeel" Ucap Rassya sambil membersihkan sisa minuman yang ada di bibir gadis tersebut.

Tanpa sadar jarak mereka yang sangat dekat membuat keduanya merasa gugup. Aqeela sedikit memundurkan wajahnya untuk menghilangkan kegugupan.

"I-iya Kak"

Setelahnya hening. Baik keduanya tak ada yang membuka suara. Tak heran sih, yang satu dingin dan yang satu pendiam membuat suasana seperti ini terjadi.

"Jelasin"

Aqeela memiringkan wajahnya menatap bingung pada Rassya. Sungguh ia tak mengerti.

Merasakan pergerakan disamping membuat Rassya menoleh. Melihat Aqeela yang seperti itu membuat Rassya gemas namun berusaha ia tahan agar tidak mencubit pipi chubby tersebut.

"Jelasin gimana caranya lo bisa hamil," Rassya terdiam sebentar lalu melanjutkan ucapannya "Anak Aska."

Mendengar hal tersebut membuat Aqeela terdiam menahan gejolak aneh didalam hatinya. Rasa sesak tersebut datang tiba-tiba membuat sedikit demi sedikit mata bulat jernih tersebut mulai menggenang air.

"Jawab Qeel."

Aqeela menarik nafas panjang untuk menekan rasa sakit didadanya dan tanpa diminta setetes air mata jatuh membasahi pipinya.

"Aksa kakak aku" Lirihnya. "Maaf Kak Aksa" Batinnya.

Mendengar hal tersebut membuat Rassya berdecih sinis. Apakah gadis disampingnya ini sedang membuat lelucon? Sungguh tidak lucu.

Posesif BoyWhere stories live. Discover now