21. Dua garis merah

910 78 24
                                    

"Mempercayaimu adalah keputusanku, membuktikan bahwa aku salah adalah pilihanmu"

Patrick Star~

O

k-ok, sekarang aku gak bikin yang misterius-misterius lagi. Aku bakalan buat cerita jadi cerita blak-blak,an. Biar bisa paham alur. Siapin otaknya buat mikir maksud dari setiap ucapan mereka yah..


Happy Reading~

🍉🍉🍉

"Sasa, Cila sayang sama Sasa"

Saskia semakin mengeratkan pelukannya saat mendengar lirihan tersebut. "Hiks gue juga Cil" Wanita tersebut terisak pelan

Aqeela melepaskan pelukannya dan beralih menatap wajah Saskia yang sembab "Cila, I really miss you"

"Miss you too" Jawab Aqeela

Aqeela mengusap air mata yang mengalir di pipinya "Sekarang kamu udah tau kalo aku ini Cila, aku mohon sama kamu jangan kasih tau Kak Rey yah?" Pinta Aqeela

"Kenapa Cil, Rey itu Esa!"

Aqeela menggeleng pelan "Pokoknya jangan!" Saskia hanya menganggukkan kepalanya pelan

"G-gimana bisa?"

"Apanya?"

"L-lo kok m-masih hidup?"

Aqeela merubah wajahnya menjadi cemberut "Jadi kamu pengen aku mat--"

"ENGGAK!!" Jawab Saskia dengan cepat

"T-tapi cerita dulu. Kok bisa?"

Aqeela tersenyum kecil. Belum sempat ia bercerita Saskia segera berlari sambil membekap mulutnya. Tanpa aba-aba ia segera memasukkan semua barangnya yang tergeletak di meja ke dalam laci.

"Huek Huek"

Aqeela menyusul Saskia ke dalam Kamar Mandi. Sesampainya disana ia segera memijat tengkuk Saskia yang masih setia memuntahkan isi perutnya "Kamu masih gak enakan?" Tanya Aqeela saat Saskia membasuh wajahnya

Saskia mengangguk pelan. Wajah wanita tersebut juga memutih alias pucat. Aqeela tersenyum pelan lalu merogoh kantongnya untuk mengambil benda yang semalam ia beli. Untungnya ia tak lupa mengambilnya sebelum kemari tadi.

"Nih" Ucap Aqeela sambil menyodorkan benda kecil yang masih terbalut plastik tersebut

"I-ini.."

"Coba aja dulu. Tapi aku cuma punya satu karena.. uang aku gak cukup" Ucap Aqeela dengan nada pelan di akhir

"L-lo tau?" Tanya Saskia dengan alis yang hampir menyatu

Aqeela hanya menjawab dengan senyum kecil "Pake sebelum banyak orang" bisiknya

Saskia mengangguk dan segera masuk ke salah satu bilik WC. Aqeela mengusap pelan tangannya sembari menunggu Saskia. Semalam, ia membeli tespeack untuk Saskia. Bukan untuk dirinya, karena mustahil jika dirinya hamil. Ia curiga karena sikap Saskia yang belakangan ini sedikit aneh, di tambah dengan masalah Azof tempo lalu yang hampir meminum obat perangsang karena ulah musuhnya. Aqeela curiga minuman tersebut salah sasaran.

Posesif BoyΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα