17. Aska

744 71 26
                                    

Hayo.. siapa nih yang nungguin scene KieSas? Disini ada loh xixi

Happy Reading~

🍉🍉🍉

"Dia bukan Cila!"

Semua menoleh ke arah seruan tersebut. Tepat di pintu kantin terdapat ketua OSIS LIMA SILA beserta dengan para wakil, sekretaris, dan juga bendahara. Mereka berjalan dengan tegas menuju meja Rassya dkk membuat mereka menjadi pusat perhatian di kantin.

Sebelum mereka sampai, Aska terlihat mengatakan sesuatu pada anggotanya dan di angguki mereka. Ternyata mereka membubarkan para murid LIMA SILA yang sedang menikmati jam istirahat di kantin

"Dia bukan Cila!" Ulang Aska sambil menatap tajam Rey yang telah berdiri di ikuti oleh yang lain

"Urusan lo?!" Tanya Rey sambil bersedekap dada

Aska terdiam. Ia harus pandai menata kata agar semuanya aman. Rey cukup pintar dan sangat peka untuk menghadapi situasi membuat dirinya sedikit was-was. Aska menghampiri Rey yang berada di seberang meja "Kalo lo ngebongkar status gue, gue gak akan kasih tau Cila dimana!" Bisiknya di sertai dengan cengkeraman kuat di bahu Rey

Rey segera menepis tangan Aska dengan kasar "JADI BENER CILA MASIH HIDUP?!!" Tanya Rey dengan teriakan yang menggema di seluruh penjuru kantin

Aska tersenyum miring, jadi dugaannya benar. Pantas saja bel masuk tak berbunyi, karena ini alasannya. Tadi ia heran mengapa bel masuk tak berbunyi padahal waktunya telah lewat 10 menit, guru juga tak ada yang rapat. Ia segera menghampiri Mang Ujang dan bertanya tetapi Mang Ujang menjawab "Gak tau atuh den, di suruh nak Rey" kira-kira seperti itulah jawabannya. Maka dari itu ia segera mencari Rey dan ternyata Rey mencoba mencari tau tentang Cila

"JAWAB!!" Bentak Rey sambil menarik kerah seragam Aska

"Harusnya lo sadar diri Rey, gara-gara lo Cila hilang. Dan lo de--"

"Cuma hilang kan? Bukan meninggal? Terus kenapa selama ini lo selalu nuduh gue pembunuh, padahal kita belum tahu pasti Cila beneran meninggal apa nggak?!"

Aska terkekeh sinis "Kita? Cuma lo yang bodoh gak tau apa-apa!"

"Jawab gue, Cila dimana?!" Desis Rey

"Gue udah bilang lo harusnya sadar diri Rey! ANDAI AJA LO GAK NINGGALIN CILA WAKTU ITU, CILA GAK BAKALAN ILANG. DAN GARA-GARA KEJADIAN ITU, KELUARGA GUE HANCUR!!" Bentak Aska

Semua terdiam mencoba memahami setiap kata dari mereka. Para sahabat Rey tak mau ikut campur, kecuali Rassya yang menggenggam erat tangan Aqeela yang sedang menunduk. Berbeda dengan Sandrina yang menatap cemas ke arah Rey.

Saskia melangkah mendekat ke arah mereka lalu melepaskan tangan Aska yang mencengkeram kerah seragam Rey "Please Aska, dengerin semuanya dulu. Itu bukan salah Rey, semua salah gue. Gue gak bisa apa-apa waktu itu, gue beneran takut. A-andai gue bisa l-lawan t-trauma gue, gue.. gue.." Saskia tak dapat melanjutkan kata-katanya mengingat apa yang ia lakukan saat Cila kecelakaan waktu itu

"Sas lo gak papa?" Tanya Rey saat melihat Saskia kesulitan bernafas. Pasalnya, Rey tau jika Saskia kembali mengalami trauma-nya, Saskia akan merasakan sesak dan berakhir pingsan

"I'm ok" balasnya pada Rey

"Lagian lo juga udah punya cewek, ngapain nyari Cila. Oh atau lo mau nyakitin Cila lagi dengan pamerin cewek baru lo ke Cila?!" Ujar Aska sambil melirik Sandrina

Rassya menatap datar drama di depannya "Gue ngantuk, pengen tidur bareng cewek gue" Ujar Rassya sambil menarik Aqeela pergi

"Rel!" Kode Aska pada Farel dan dengan senang hati di turuti oleh Farel

Posesif BoyWhere stories live. Discover now