24. Pelakor

725 73 18
                                    

Helo pren, ada yang kangen gak? Lama banget gak up soalnya lagi sibuk banget.

Happy Reading~

🍉🍉🍉

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Pukulan demi pukulan di dapatkan Alvaro secara bertubi-tubi. Alvaro tak membalas, menurutnya itu pantas ia dapatkan.

"SASA UDAH MENDERITA DARI KECIL RO, TAPI LO MALAH BIKIN DIA MAKIN HANCUR!!"

Bugh

Bugh

"GUE UDAH SUSAH PAYAH BUAT JAGAIN SASA RO, LO NGERTI GAK SIH KALAU SASA ITU KESAYANGAN GUE?! LO NGERTI GAK?!!

"Rey udah, kasian Saskia. Dia takut liat lo kayak gitu" Ujar Nathan sembari menahan Rey. Sedangkan Andra membantu Alvaro yang telah babak belur.

"Hiks Rey, maaf" Lirih Saskia

Rey memandang Saskia dengan kecewa, sahabat kecilnya yang sangat ia sayangi kini hancur. Ia marah pada dirinya sendiri karena tak bisa menjaga Saskia dengan baik.

"Gue kecewa sama lo berdua" Tutur Rey dan berlalu dari ruangan Saskia.

"Gak usah Dra, gue masih kuat kok" Tolak Alvaro saat Andra akan membawanya untuk di periksa.

Alvaro menghampiri Saskia yang berbaring di brankar rumah sakit "Maafin gue Sas"

"Kalau gitu gue tunggu di luar, ayo Nath" Ucap Andra saat merasa ia tak boleh ikut campur dengan urusan mereka.

"Lo duluan aja Dra, gue mau ngomong sama mereka"

Nathan menghampiri mereka berdua dengan senyum manisnya "Dedek bayinya di jaga baik-baik" Ucapnya

"N-nath, l-lo gak marah?" Tanya Saskia

Nathan tersenyum "Nggak, gue gak marah. Kecewa sih iya, tapi mau gimana lagi? Semua udah gak bisa di balikin kan? Gue harap kalian bisa jalanin semua dengan baik"

"Nath, maaf.." Lirih Saskia

"Jangan nangis Sas, nanti dedek bayi juga ikutan sedih kalau tau mommy-nya nangis" Ucap Nathan sembari menghapus air mata Saskia

"Ro, gue mau izin peluk boleh?" Izin Nathan pada Varo yang terdiam, kemudian ia tersenyum mendapat anggukan dari Alvaro.

Nathan memeluk Saskia dengan erat, memeluk orang yang begitu ia cintai "Baik-baik yah Sas"

"Jaga kesehatan, dedek bayinya sehat mommy-nya juga harus sehat. Ok?"

Nathan melepas pelukan tersebut dengan hati yang tak rela. Kemudian ia mengusap calon keponakannya.

"Dedek, jangan nakal yah. Om janji, kalau dedek udah gede om Nathan bakalan turutin semua permintaan dedek. Tapi jangan yang aneh-aneh yah.. cukup Daddy kamu aja yang aneh. Om tunggu yah sayang" Ucapnya berbisik sembari mengelus perut Saskia

"Ro, Sas, gue mau nyusul Andra di luar. Gue harap kalian bisa pilih keputusan yang baik" Ucap Nathan lalu pergi meninggalkan keduanya yang terisak.

***

Rassya terus memegang erat tangan gadis mungil di sampingnya. Seolah takut ia akan hilang. Sekarang sudah pukul 22.34, menandakan bahwa sebentar lagi memasuki tengah malam.

"Kak Rassya udah yah, aku mau masuk. Ini udah malem banget loh" Ucap Aqeela.

Ya, saat ini mereka berdua duduk di depan teras rumah Aqeela. Berulang kali Rassya ke rumah Aqeela untuk memastikan jika Aqeela sudah ada di rumah atau belum, dan 2 jam yang lalu dugaan Rassya benar.

Posesif BoyWhere stories live. Discover now