22. Di culik

763 77 9
                                    

Hello gais, welcome to my story..

Happy Reading~

🍉🍉🍉

Varo menarik tangan wanita yang telah ia renggut kesuciannya ke gudang. Varo segera mengunci gudang tersebut lalu memojokkan Saskia ke dinding "Jawab jujur ke gue sekarang, lo hamil kan?!" Desis Varo to the point

"Apaan sih lo, enggak!"

Melihat raut kemarahan yang terpatri di cowok tersebut membuatnya sedikit takut. Ini pertama kalinya Saskia melihat Alvaro marah dalam keadaan sadar.

"Ini apa?!!"

Refleks Saskia menangkap benda kecil yang di lempar Varo padanya. Matanya membulat melihat tespeack yang ia gunakan tadi. Mengapa itu bisa ada di Varo? Pikirnya.

"I-ini bukan punya gue!"

"Bukan punya lo?" Varo terkekeh sinis lalu mengukung Saskia "Kalau bukan punya lo, kenapa bisa jatuh dari saku lo?" Tanya Varo yang tadi melihat benda kecil tersebut terjatuh dari saku rok Saskia

"Sesuai perjanjian, kalau lo ngandung anak gue, kita nikah. Dan sekarang udah terbukti kalau lo hamil dan itu artinya kita bakalan nikah!" Ujar Varo tepat di depan wajah Saskia

Saskia mendorong Alvaro sekuat tenaga dan berhasil "Lo gila ya?! Kita masih sekolah!!"

"Gue gak peduli. Yang penting anak gue gak lahir tanpa ayah"

"Keputusan gue dari awal udah bulat. Gak! Perjanjian di Kafe waktu itu gak gue anggap!" Ucap Saskia

"Oh ya? Saskia.. Saskia.. Perjanjian itu cuma alasan gue. Kalau pun lo gak hamil, gue tetep bakalan nikahin lo. Apapun caranya!"

"TAPI GUE GAK MAU ALVARO!" Bentak Saskia

"APA YANG LO GAK MAU? KITA UDAH BUAT DOSA SASKIA! DAN SATU-SATUNYA CARA BUAT TEBUS ITU SEMUA CUMA DENGAN KITA NIKAH!"

"LO PIKIR NIKAH MUDA ITU GAMPANG AL? ENGGAK! HARUSNYA DARI AWAL LO MIKIR, APA KONSEKUENSI DARI PERBUATAN LO. SEKARANG APA? SUSAH KAN?!!"

"TAPI WAKTU ITU GUE MABUK SAS, GUE DI JEBAK!"

"Lo yang di jebak tapi kenapa harus gue yang ikut dalam masalah lo? Sekarang gue gak peduli, apapun yang lo mau gue gak bakalan turutin"

"Enggak, kita bakalan nikah. Kalau perlu besok lo udah jadi istri gue" Kekeuh Alvaro

Saskia menggeleng tak percaya pada pria gila di depannya "Terserah, intinya gue gak mau!"

Alvaro berdesis lalu menarik Saskia dan melemparnya ke tumpukan kursi yang berantakan "Ok kalau itu mau lo, tapi jangan salahin gue kalau gue perkosa lo sekarang" Ucap Varo yang gelap mata.

"Sshh, Al. Mau lo apa sih? Akh.. malam itu gak cukup buat lo?" Ucap Saskia yang meringis sambil memegang perutnya yang terasa sangat sakit.

"Gue pikir, setelah gue per--"

"Akh hiks Al tolong, sakit hiks" Saskia terisak merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya

"Papah, tolong aku.."

Alvaro tersadar dan mencoba mencari bisikan anak kecil tadi. "I-itu suara siapa?" Ucap Varo linglung dengan jantung yang berdebar

"ARGGGHHH AL TOLONG AKH!"

"SAS?!" Alvaro panik melihat darah yang mengalir dari bilik rok Saskia

"Al hiks i-ini sakit banget.."

"Papah, tolong.."

Alvaro mengangguk lalu menggendong Saskia ala bridal style. Kemudian ia segera berlari meninggalkan gudang. Saat ini, ia hanya memikirkan agar anaknya tidak terjadi apa-apa.

Posesif BoyWhere stories live. Discover now