29. Pacaran!

227 24 51
                                    

Halo guys aku update lagi.. maaf ya kalo lama update-nya. Btw part ini super duper gemes banget! dan lumayan panjang juga nih! semoga suka ya💖💖💖

🌻Happy Reading 🌻

***

Ini Arka pas lagi pake seragam sekolah, cakep banget gasiii???

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini Arka pas lagi pake seragam sekolah, cakep banget gasiii???

***

"Kalo gitu kita pacaran aja."

Arka menatap Abel lekat, mengamati wajah Abel yang sangat cantik. Wajahnya begitu sempurna di matanya, sangat natural tanpa polesan makeup sedikit pun. Pipi chubby-nya memerah, mungkin karena malu, bibir kecilnya terbuka sedikit karena terkejut.

Arka tersenyum dan menjauhkan tubuhnya dari gadis yang mematung itu. Ia menggenggam tangan Abel untuk berjalan ke arah motornya. Lalu dengan sekali hentakan ia menggendong Abel supaya duduk di atas motor besarnya.

Setelah itu Arka naik ke atas motor dan mulai menjalankan motornya. Arka menanti jawaban Abel, tapi ia tau kalau Abel mungkin belum bisa menentukannya. Apalagi saat ini keadaannya berbeda, di mana mereka seharusnya tidak boleh berdekatan lagi. Arka juga tau jika menjadi pacar Abel akan menjadikan masalah baru di hidupnya, tapi Arka tak peduli. Sekarang, ia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, ia akan membuktikan ke orang tuanya dan Bunda Abel kalau dirinya tak seburuk yang mereka kira.

"Kak... nanti aku turun di pos satpam aja ya biar nggak ketauan Bunda." ucap Abel.

Nafas Arka menjadi berat karena ucapan Abel. Ia memberhentikan motornya tepat di lampu merah.

Takdir gampang sekali berubah ya.

Padahal baru kemarin dirinya mendapat lampu hijau dari Bunda Abel, tapi sekarang lampu hijau telah berganti jadi lampu merah tanda dirinya harus berhenti.

"Kak?" Abel menanti balasan Arka karena laki-laki itu tak kunjung menjawab.

"Iya Bel," balas Arka pelan. Matanya fokus pada lampu APILL atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Lampu yang tadinya warna merah, kini berubah menjadi kuning. Dan sekarang Arka sadar kalau dirinya harus berhati-hati untuk mendapatkan lampu hijau kembali.

Saat keduanya sampai di gapura perumahan tempat tinggal Abel, Arka memberhentikan motornya. Menggendong Abel untuk turun dari motor lalu memutuskan untuk menemani Abel pulang. Dirinya takut Abel kenapa-napa jika berjalan sendirian. Sedangkan motornya ia tinggal di pos satpam sebab motornya terlalu berisik, ia takut kalau Bunda Abel akan mengetahuinya.

Sebenarnya Abel menolak Arka menemaninya berjalan kaki seperti ini. Namun Arka memaksanya dengan alasan khawatir sehingga Abel menurutinya.

"Bel, Kak Arka serius dengan ucapan Kak Arka tadi. Kak Arka mau Abel jadi milik Kak Arka. Kak Arka mau kita bukan hanya sekedar adik dan kakak kelas, Kak Arka mau kita miliki hubungan spesial."

ARKA-ABELWhere stories live. Discover now