09. Diajarin Arka

553 44 0
                                    

Beb aku update lagi, ada yg nungguin gak???

Jangan lupa votement-nya ya bebebku💖

Lucuan mana, atas atau bawah? Aku sih atas👍

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Lucuan mana, atas atau bawah? Aku sih atas👍

>>><<<

"Lucu banget bandonya, beli dimana?" tanya Vano saat melihat Abel datang dengan bando di kepalanya.

Seperti anak kecil, tapi Abel tidak malu sama sekali. Murid-murid yang lain pun tampak biasa saja dengan itu karena mereka tau Abel memang seperti anak kecil.

"Dibeliin Kak Arka." Zion yang tengah membaca buku sontak mendongak melihat Abel.

"Pantes gak Abel pake ini?" tanya Abel sambil memegang bandonya.

"Pantes, Bel. Si Zion sampe klepek-klepek, ya gak?" Vano menyenggol lengan Zion. Zion menggeleng.

"Zion, Abel gak pantes ya pakai ini?" Wajah Abel berubah sedih.

"Nggak kok. Maaf, Zion lagi fokus baca buku," jawab Zion.

"Belajar mulu, gak bosen apa?" tanya Vano sesad.

"Gue kan mau olim. Ya harus belajar lah!" Zion menjawab kesal lalu kembali membaca bukunya. Sesekali ia mencatat bagian penting dari buku tersebut ke buku tulisnya.

"Zion keren deh bisa ikut olimpiade gitu. Kalo Abel ikutan udah pasti kalah, soalnya otak Abel lemot." Abel terkekeh setelah itu. Kemudian meminum air di botol minum favoritnya.

"Lo gak sendirian, Bel, ada gue. Kita sama-sama lemot!" Vano dan Abel ber-tos ria. Lalu Abel bertepuk tangan.

"Yeay, Abel ada temennya!" pekiknya senang.

"Kaum lemot bersatu, ya gak?" sahut Vano tak kalah senang.

Zion yang mendengar itu menghela nafas. "Belajar, bukan malah seneng jadi orang lemot."

"Tapi Kak Arka pernah bilang ke Abel katanya gapapa lemot yang penting gemesin, gitu!" Abel memberitahu ucapan Arka beberapa hari lalu saat Arka main ke rumahnya.

"Lah, Bel, lo lemot masih gemesin. Lah gue?" Vano memasang wajah melasnya.

Abel tertawa melihat itu. "Jangan gitu... Vano gemesin kok!"

Vano memegang dadanya karena syok dibilang seperti itu oleh Abel. Dia menyandarkan tubuhnya di bangku. "Bel gue mleyot anjir!"

"Vano lebay!"

"Pagi anak-anak!" Seorang guru matematika datang dengan laptop di tangannya. Vano mendesah kecewa, kenapa guru matematika rajin sekali masuk sih?

"Silahkan baca bukunya 10 menit. Kita ulangan harian hari ini," ucapnya tegas sambil duduk di bangku.

ARKA-ABELWo Geschichten leben. Entdecke jetzt