01. Arka VS Zion

3.3K 141 9
                                    

"Heh bocil, bagi es krimnya dong..." Laki-laki itu hendak mengambil es krim dari tangan gadis yang memakai bandana pink itu.

Gadis itu cemberut dan langsung memeluk es krimnya hingga mengenai seragam sekolahnya. "Gak!"

"Idihhh pelit banget si Bol ini," ledeknya sambil terus berusaha mengambil es krim itu. Sebenarnya ia tidak ingin es krim, ia hanya suka meledek gadis ini saja.

"Ih Vano! Udah Abel bilang berkali-kali sama Vano, jangan panggil Abel, Bol! Nama Abel, Abel atau Bel. Ish ngeselin banget!" marahnya diakhiri dengan cemberut.

"Gue maunya panggil Bol, suka-suka gue dong kok lo yang ribet." Vano memeletkan lidahnya ke arah Abel.

"Itu kan nama dari Bunda Abel, Vano gak bisa ganti gitu aja!"

"Yaudah si. Mending bagi es krimnya."

"Gak mau! Abel cuma punya satu. Ini aja Abel dibeliin Kak Arka, kalo Vano mau minta aja sama Kak Arka," ucapnya lalu menjilat es krim itu rakus supaya cepat habis dan itu menyebabkan es krimnya belepotan.

"Si bocil makan es krim aja belepotan, huhhh..." Vano membalik jari jempolnya memberi kesan meledek.

"ISH——"

"Diemin." Sebuah suara memberhentikan teriakan Abel. Ternyata dia adalah Zion, teman sekelasnya yang tiba-tiba saja duduk di meja kantin di samping Abel.

"Zion... Vano nya tuh..." adunya sambil cemberut.

Vano mendengus, "Ngadu dah... ngadu... cemen!"

"Van." Zion menatap tajam Vano. Mau tak mau Vano menutup mulutnya.

"Mampus," ucap Abel membuat dua laki-laki itu mendelik tak percaya dengan apa yang diucapkan gadis itu barusan.

"Siapa yang ngajarin Abel ngomong gitu?" tanya Zion menatap wajah Abel lekat. Abel mengangkat bahunya sambil menjilat es krim coklat kesukaannya.

"Lain kali jangan ngomong gitu lagi ya?" ucap Zion lalu merangkul pundak Abel. Abel hanya mengangguk berkali-kali membuat Zion gemas sendiri dan mencubit pipi gadis itu.

Sedangkan Vano memilih untuk pergi dan memesan makanan. Karena dari ia ke kantin belum memesan makanan akibat terlalu asyik meledek Abel. Dan juga karena malas melihat kebucinan yang dilakukan oleh Zion terhadap Abel jadi lebih baik ia pergi saja. Sebenarnya ada yang lebih bucin dari Zion, namanya Arka.

"Abel udah makan?" tanya Zion.

"Udah, nih makan es krim." Zion menghela nafas panjang mendengar jawaban gadis itu.

"Bukan. Maksudnya makan nasi udah belum?"

"Belum. Tapi Kak Arka lagi beliin Abel makan." Zion mengepalkan tangannya kuat tanpa sepengetahuan Abel. Lagi-lagi ia kalah cepat dengan Arka. Ini akibat dirinya dipanggil oleh guru. Sial.

Tak lama sosok berperawakan tinggi, seragam di keluarkan tanpa atribut dan dua kancing atas dibuka datang dengan sepiring nasi goreng serta botol air mineral di tangannya. Dia langsung duduk di hadapan Abel sambil tersenyum. Zion mendengus sebal melihat senyuman laki-laki yang tak lain adalah Arka, Kakak kelasnya.

"Nih buat Abel." Dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya, Arka menyerahkan piring itu pada Abel.

"Makasih Kak Arka!" seru Abel lalu mengambil sendok.

"Ngapain si lo?" tanya Zion ketus pada Arka yang lebih tua darinya. Ia kelas 10 sedangkan Arka kelas 12. Tapi Zion tak peduli, kalau ia tidak suka ya ngapain bersikap sopan padanya?

Arka tak mengindahkannya. "Tunggu." Baru saja Abel ingin melahap nasi gorengnya, Arka lebih dulu mengambil tisu lalu mengelap mulut Abel yang belepotan karena es krim.

ARKA-ABELWhere stories live. Discover now