24. Mengubah Perilaku (?)

166 18 204
                                    

halooo part ini lumayan panjang loh semoga tida bosannn... ada beberapa pesan di part ini semoga dapat diambil hikmahnya yawww✨💖

🌻 happy reading guys 🌻

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Laki-laki yang baru saja dipukuli oleh Papanya itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli akan orang sekitar dan tak peduli dengan dirinya sendiri. Jika dirinya kecelakaan, itu malah bagus.

Arka memberhentikan motornya di sebuah jembatan, di bawah sana ada sungai. Ia turun dari motor menuju tiang pembatas jembatan. Mengeluarkan rokok serta korek api dari dalam kantongnya. Setelah berhasil membakar rokok tersebut, ia pun menghisapnya kuat-kuat. Arus sungai di bawah sana lumayan kencang menemaninya malam ini.

Asap rokok mengepul di udara bersama ribuan rasa kecewa yang baru saja keluar dari bibir yang terluka. Bukan hanya bibirnya yang terluka, melainkan juga hatinya. Perkataan Papanya, begitu menyakitkan.

Arka kesal pada dirinya sendiri. Seharusnya ia sudah tau hal ini akan terjadi dan seharusnya ia tidak terluka, tapi sialnya ia malah merasakan hal itu.

Dibandingkan, dijelekkan, dan diatur sudah menjadi makanan basi yang harus ia telan setiap harinya. Makanya, ia tidak pernah betah di rumah sebelum makanan itu diganti menjadi makanan nikmat.

Rokok pertama telah habis, kini ia mengambil rokok kedua. Kembali ia hisap benda yang menjadi temannya saat ini. Matanya terpejam, wajah laki-laki sialan terbayang. Suatu hal yang tidak dapat diterimanya, Zion adalah adik kandungnya. Tak banyak orang yang mengetahui hal tersebut, hanya Ryan dan Bayu saja.

Dulu, hubungan keduanya tidak seburuk sekarang. Walaupun Arka sudah lama dibandingkan olehnya, tapi ia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Hubungan persaudaraan mereka retak sejak keduanya sama-sama mencintai Abel. Keduanya sama-sama kesal mengetahui hal tersebut, tapi keduanya hanya bersaing secara sehat. Namun lama kelamaan sikap Zion semakin keterlaluan sehingga ia tak dapat menahannya.

Dan sejak mengetahui Arka suka Abel, Zion semakin memanas-manasi lewat orang tuanya. Semakin ingin Arka terlihat jelek oleh mereka. Sekarang, Zion berhasil melakukan hal tersebut.

Arka tau, Zion bersembunyi di balik prestasinya sehingga ia akan di cap sebagai laki-laki sempurna. Padahal ia tak lebih dari manusia licik yang akan menjatuhkannya perlahan-lahan. Namun Arka tidak akan pernah jatuh hanya karena manusia licik itu.

Arka tidak pernah merasa kalah, tidak pernah merasa terpuruk. Dirinya hanya kecewa dengan perlakuan orang tuanya. Itu saja.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, dimatikannya rokok yang sudah pendek lalu membuangnya ke sungai. Setelah itu Arka pergi dari sana. Tujuannya saat ini adalah kosan Ryan.

ARKA-ABELWhere stories live. Discover now