"Zoy. Revalzen tuh" Celsi memberi kode mata kepada Zoya, membuat cewe itu mengikuti arah pandangnya
Terlihat di depan sana ada seorang cowo yang sedang bersender, cowo itu bersender di tembok koridor arah ke perpustakaan.
Revalzen yang menyadari ada seorang yang melihatnya langsung menghampiri kedua cewe itu. Revalzen tersenyum menatap salah satu cewe itu
"Ayo pulang, udah waktunya pulang kan?" Ajak revalzen, Zoya mengangguk pertanyaan cowo itu
Revalzen tersenyum, ia pikir istirnya ini sudah tidak marah lagi. Cowo itu kemudian menggenggam tangan sang istri. Langkah revalzen terhenti kala Zoya langsung menarik kembi tangannya
Revalzen menoleh menatap istinya dengan tatapan bingung "kenapa?. Ayo pulang aku mau jelasin semuanya" ungkap revalzen kembi menggandeng tangan istrinya, cewe itu juga kembi melepaskan gandengan suaminya
"Gw masih ada tugas dari Bu leha, Lo pulang duluan aja. Mendung nanti kalo hujan turun itu bahaya buat kesehatan Lo" ujar Zoya, revalzen menggeleng pelan
"Aku tunggu kamu" balas revalzen dengan wajah polosnya
Pertahanan Zoya sedikit gugur kala melihat wajah polos suaminya, revalzen terlihat seperti anak kecil yang sedang mengajak ibunya pulang
Zoya menggelengkan kepalanya, menepis semua keinginan-keinginan yang cewe itu akan lakukan, ia kan terus teguh pada pendiriannya. Toh lagipula bentar lagi pisah
"Lo pulang aja, Zen. gw lama, bentar lagi hujan" usir Zoya, cewe itu menatap wajah suaminya yang sulit sekali di mengerti
"Tap-"
"Ngga usah keras kepala!. Ini juga demi kesehatan Lo!"
Ucapn revalzen terpotong kala Zoya langsung membentaknya, cowo itu sedikit terkesima mendengar bentakan istirnya
"Biar ngga ngrepotin orang" lanjut Zoya, sedetik kemudian cewe itu langsung berjalan pergi meninggalkan Revalzen dengan wajah lesuhnya
"Masa cuman karna salah paham gw harus cerai sama Zoya?. Ngga mau anjg, gw ngga mau!" Batin Revalzen mengusap rambutnya kasar, cowo itu frustasi karma ulahnya sendiri
Revalzen berjalan, cowo itu merogoh saku celananya mengambil sebuah benda pipih, ia mengetik sebuah pesan untuk seseorang
Kemalilah
Me: kalo Lo masih di area sekolah,
Cepet kekantin gw perlu bantuan LoKurang lebih Begitulah pesan yang revalzen kirimkan kepada salah satu temannya
~~~
Di lain tempat yaitu di perpustakaan, Zoya dan beberapa siswa siswi lainnya sedang duduk sembari mendengarkan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut seorang guru bernama leha itu
Cewe itu tidak konsentrasi mendengarkannya, pikirannya selalu melayang-layang entah kemana, Celsi yang berada di sampingnya menoleh. Melihat temannya yang sedng melamun kemudian Celsi menyenggol lengan Zoya dengan lengannya membuat Zoya refleks mengeplak lengan Celsi
"Lo mikirin revalzen?. Cih, tadi mah iya sok-sokan nyuruh ayang pulang. Pas di tinggal beneran galau Lo. Up'sss sorry mulut gw Emng gini" crocos Celsi yang lebih tepatnya mengejek sifat temannya yang gengsinya kadang-kadang melampaui batas sehingga membuatnya repot sendiri
Zoya melirik Celsi sini "sok tau Lo. Orang gw dari tadi dengerin Bu leha ngomong" elak Zoya yang tidak mendapatkan kepercayaan dari temannya
YOU ARE READING
REVALZEN AERLANGGA
Teen Fiction[SEBELUM BACA HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 _𝙍𝙚𝙫𝙖𝙡𝙯𝙚𝙣 𝘼𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖_ Revalzen dan zoya! ...