27. CERAI?

106 14 2
                                    

"sayang-sayang !!" Revalzen berjalan cepet mengejar istrinya yang berjalan di depannya. Keduanya berada di koridor sekolah. Beberapa siswa-siswi menatapnya aneh

Revalzen berhasil menangkap pergelangan tangan istrinya, hal itu membuat Zoya menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap wajah Revalzen.

"Maaf" ujar valzen menatap istrinya dalam, begitu juga sebaliknya. Zoya juga menatapnya

Cewe itu tersenyum sinis "buat apa?"

"Yang tadi" cicit valzen

Zoya terkekeh sinis mendengarnya , cowo di depannya seperti seorang anak laki-laki yang meminta maaf pada ibunya "Lo ngga salah, yang salah tuh cewe itu. Dia yang udah berani-beraninya gatel sama cowo gw di depan mata gw langsung. Emng ngga punya harga diri tuh cewe" crocos Zoya masih terbayang-bayang kejadian beberapa menit lalu

"Terus kenapa Lo pergi tadi?" Tanya valzen dengan hati-hati, ia tau sekarang cewe di depannya ini sedang marah

Zoya tersenyum sinis mendengar pertanyaan suaminya "Lo pikir gw cewe apaan hah?. Berani-beraninya Lo masih tanya gw 'kenapa pergi?'. Tolol!!" ucap Zoya judes

Revalzen menunduk dengan jemari tangan yang masih menggenggam jemari istrinya, jujur Revalzen juga merasakan keanehan pada dirinya. Ia belum pernah seperti ini pada wanita sebelumnya. Hanya pada Zoya ia seperti ini

"Udah gw mau kekelas" ucap Zoya melepaskan tangan suaminya

Cewe itu melangkah pergi sebelum tangannya kembali di tarik dari belakang membuat ia berbalik menatap wajah suaminya

"Lo marah?" Zoya tersenyum paksa mendengar pertanyaan suaminya, membuat revalzen refleks ikut tersenyum

Seper detik kemudian cewe itu tertawa cekikikan "Hahaha. Ya marah lah anj. Lo juga ngga ngusir atupun ngomelin cewe itu kan?, Kalian berdua malah enak-enak tatap-tatapan mata di depan gw?. Hati gw ngga sekuat itu Zen!. Emang kalo sama-sama gatel susah!!" Crocos Zoya panjang lebar, cewe itu berhenti untuk mengatur nafasnya sejenak "seharusnya gw Emng ngelepasin Lo Zen. Udah lah kita cerai aja. Gw cape!. Gw punya hati" lanjut Zoya, nada cewe itu melemah sembari menatap cowo didepannya dengan tatapan sulit diartikan

Revalzen terdiam mendengar ucapan terakhir istrinya, yang di katakan istrinya membuat hati cowo tembok itu tergores, ada rasa nyeri saat mengingat ucapan istrinya

Apa memang hubungannya tidak bisa di perbaiki lagi sampai-sampai cewe itu meminta untuk berpisah?. Mana janji cewe di depannya ini yang katanya mau menyembuhkan traumanya dan mana janji Zoya yang katanya tidak akan meninggalkannya, Apakah itu hanya ucapan untuk menenangkan hatinya?.

Zoya menatap raut wajah Revalzen yang terlihat kecewa saat mendengar ucapan terakhirnya. Tapi jujur saja, ia benar-benar kecewa dengan tingkah revalzen yang hanya diam saja saat wanita lain berusaha perhatian padanya. Woy Lo udah punya istri bego, dan istri Lo ada di depan Lo anj, dia liat!!

Cewe itu melepaskan genggaman tangan suaminya, berjalan pergi meninggalkan Revalzen yang masih mematung di tempatnya, perlahan revalzen kembali menatap istrinya, terlihat punggung itu yang makin lama semakin menjauh dari pandangannya

'di saat gw udah bener-bener sayang sama Lo. Lo malah milih pergi dari gw. Kalo gw tau endingnya bakalan kaya gini, gw ngga bakalan mau berusaha suka sama Lo. Zoya' batin Revalzen, cowok itu kembali berjalan, tetapi bukan kekelas melainkan kebelakang sekolah

---

"Zoy. Temen gw mana?" Sesampainya di kelas, Zoya langsung di kagetkan dengan pertanyaan kemal. Cowo yang sedang menunggu temannya di belakang pintu.

REVALZEN AERLANGGA Where stories live. Discover now