12. GAUN PENGANTIN

112 13 2
                                    

Hai

PENGUMUMAN CERITA INI MASIH DENGAN TAHAP ON GOING JADI BUAT PEMBACA JANGAN LUPA VOTE AND COMEN

OKE SEKIAN!

------

Happy Reading

---

"Zen" panggil seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk di kursi meja makan bersama istrinya

Revalzen yang sedang berjalan menuruni tangga menatap ayahnya heran, ia berjalan mendekati Dirga dan duduk di antara kursi meja makan

Dirga tersenyum "sepulang sekolah jangan kemana-mana ya, kamu sama Zoya ke butik langganan mamah. Nyari baju pengantin buat entar malem" crocos Dirga panjang lebar yang hanya di angguki oleh anaknya

Reina tersenyum, ia tidak menyangka jika anaknya ini sudah besar dan akan segera berumah tangga "jangan lupa ke pemakaman revalzo, nenek sama kakek juga. Kamu minta do'a restu" timpal Reina, valzen terdiam sejenak

Cowo itu tersenyum tipis "iya mah, kalo masalah itu. Aku ga bakalan lupa" balasnya lalu segera beranjak berdiri, tanpa berpamitan cowo itu langsung berjalan menuju pintu keluar rumahnya

Dirga menghela nafasnya lelah "mamah seharusnya ga bahas soal revalzo, nenek sama kakek dulu. Kan mamah tau sendiri kalo valzen denger nama mereka pasti sifatnya langsung berubah" ujar dirga menasehati istrinya

Raina mengangguk "mamah kaya gini juga biar revalzen luapain kejadian beberapa tahun lalu. pah, biar dia bisa trima dan lupain traumanya, mamah ga tega liat valzen kaya gini. Hidup di selimuti rasa takut dan traumanya. Trauma yang akan membunuhnya secara perlahan. Valzen bisa gila kalo dia kaya gini terus" balas Raina, wanita itu tersenyum kecut mengingat kejadian beberapa tahun lalu yang membuat salah satu kembaran valzen meninggal.

Dirga mengangguk lalu berdiri menghampiri Reina dan memeluk istrinya

~~~


"Cie yang entar malem nikah" goda Laras menyenggol lengan Zoya di sampingnya. Ketiga cewe itu sekarang sedang berada di kantin sekolah

Zoya tersenyum menanggapi godaan temannya "Jangan lupa malem pertamanya live streaming" timpal celsi yang langsung merubah exspresi Zoya, cewe itu menatap datar temannya

Celsi dan Laras cengengesan melihat wajah zoya "Apaan si. kalo soal Kaya gitu ga boleh di umbar, dosa!" Ujar Zoya

"Iya deh iya, Bu Zoya" balas Laras mengangguk-angguk

Ketiganya melanjutkan acara makannya, sebelum ucapan Celsi membuat kegiatan makan mereka terhenti

"Oh iya. Dari tadi kita ga liat revalzen, Dia ga berangkat sekolah?" Tanya Celsi, Zoya menaikan bahunya acuh

"Padahal udah jam 07.34 loh, kayanya dia ga berangkat, zoy" timpal Laras

Zoya berfikir, tidak biasanya cowo itu belum berangkat jam segini, padahal 6 menit lagi bel masuk berbunyi. Apa cowo itu memang tidak masuk hari ini?

Kedua cewe itu mentap Zoya yang sedang melamun, Laras dan Celsi saling menatap dengan muka yang mereka ubah-ubah, bahasa isyarat bestai

"WOI!!" Triak Dany mengglegar di kantin, membuat semua orang yang ada di sanah terjingkrak, terutama Zoya karna Dany berteriak tepat di samping telinga cewe itu. Mumpung ga punya penyakit jantung

REVALZEN AERLANGGA Where stories live. Discover now