14. SYARAT SIALAN

117 15 2
                                    

Hai

PENGUMUMAN CERITA INI MASIH DENGAN TAHAP ON GOING JADI BUAT PEMBACA JANGAN LUPA VOTE AND COMEN YGY

OKE SEKIAN!

------

Happy Reading

---

Pagi yang cerah dengan sepasang pasutri muda yang sedang duduk di meja makan, keduanya makan dengan pikirannya masing-masing

Revalzen menatap Zoya yang sedang sibuk memakan "berangkat sekolah bareng?" Tanya valzen, Zoya menatap valzen dengan tatapan tak suka

"Gw bisa berangkat sendiri" tolak Zoya, kembali melanjutkan acara makannya

Revalzen membuang nafasnya lelah, ia tidak terlalu peka dengan cewe "Lo masih marah?" Tanya valzen, Zoya diam enggan menjawab pertanyaan valzen "Zoya?, Tuli loh" lanjut valzen,

Zoya beralih menatap cowo itu tajam "Lo ga peka!" Pekik Zoya, beranjak berdiri berjalan meninggalkan valzen yang melongo menatapnya

"Peka?" Gumam valzen bertanya kepada dirinya sendiri "apa si, ga jelas tuh cewe" lanjutnya kesal

~~~

"Lo kenapa Zoya?, Masih pagi udah di tekuk aja tuh muka" celetuk laras menatap Zoya heran

"Padahal baru malem pertama" timpal Celsi

Zoya melirik malas kedua temannya, cewe itu mendudukkan bokongnya di pertengahan kedua temannya

"Lu kenapa?, Gagal malper?" Tanya laras menatap Zoya, Zoya mengangguk

"Uhuk. Kok bisa?" Timpal celsi sembari terbatuk-batuk

Zoya menaikan bahunya acuh sembari menghela nafas "gw marah sama dia" balasnya

"Kenpa?" Tanya keduanya serentak

Zoya menghela nafas lagi "valzen ga peka" jawab Zoya dengan menampilkan muka kesalnya "dia ga ngajak gw 'anu', masa gw yang ngajak duluan kan goblok!" Lanjut Zoya

Pfftt

Kedua temannya menahan tawa mendengar ungkapan Zoya, cewe itu menatap kedua temannya malas

"Kalo misal Lo yang ngajak duluan, gw bengek!" Tawa Laras, tangannya ia pakai untuk mengeplak-ngeplak bahu Zoya

Sang empunya bahu menatap Laras males "Lo marah cuman gara-gara gagal malper?" Tanya Celsi, Zoya menggeleng

"Bukan si, gw juga belum siap" balas Zoya santai, kedua temannya menatap Zoya cengo

"Terus ngapain Lo marah p'a" kesal keduanya serentak

Kini giliran Zoya yang tertawa melihat kedua temannya kesal, Zoya menetralkan suaranya

"Gw marah karna dia bikin jantung gw ga bisa berhenti berdetak, karna ucapan-ucapannya" ucap Zoya memberi tahu

"Kalo berhenti berdetak, Lo mati" cetus Celsi memijat pangkal hidungnya

"Gw parti coyyy!!" Pekik Laras, berdiri sembari menggoyang-
goyangkan pinggulnya kesana-kemari,

REVALZEN AERLANGGA Where stories live. Discover now