Hai
PENGUMUMAN CERITA INI MASIH DENGAN TAHAP ON GOING JADI BUAT PEMBACA JANGAN LUPA VOTE AND COMEN YGY
OKE SEKIAN!
------
Happy Reading
---
Pagi yang cerah dengan sepasang pasutri muda yang sedang duduk di meja makan, keduanya makan dengan pikirannya masing-masing
Revalzen menatap Zoya yang sedang sibuk memakan "berangkat sekolah bareng?" Tanya valzen, Zoya menatap valzen dengan tatapan tak suka
"Gw bisa berangkat sendiri" tolak Zoya, kembali melanjutkan acara makannya
Revalzen membuang nafasnya lelah, ia tidak terlalu peka dengan cewe "Lo masih marah?" Tanya valzen, Zoya diam enggan menjawab pertanyaan valzen "Zoya?, Tuli loh" lanjut valzen,
Zoya beralih menatap cowo itu tajam "Lo ga peka!" Pekik Zoya, beranjak berdiri berjalan meninggalkan valzen yang melongo menatapnya
"Peka?" Gumam valzen bertanya kepada dirinya sendiri "apa si, ga jelas tuh cewe" lanjutnya kesal
~~~
"Lo kenapa Zoya?, Masih pagi udah di tekuk aja tuh muka" celetuk laras menatap Zoya heran
"Padahal baru malem pertama" timpal Celsi
Zoya melirik malas kedua temannya, cewe itu mendudukkan bokongnya di pertengahan kedua temannya
"Lu kenapa?, Gagal malper?" Tanya laras menatap Zoya, Zoya mengangguk
"Uhuk. Kok bisa?" Timpal celsi sembari terbatuk-batuk
Zoya menaikan bahunya acuh sembari menghela nafas "gw marah sama dia" balasnya
"Kenpa?" Tanya keduanya serentak
Zoya menghela nafas lagi "valzen ga peka" jawab Zoya dengan menampilkan muka kesalnya "dia ga ngajak gw 'anu', masa gw yang ngajak duluan kan goblok!" Lanjut Zoya
Pfftt
Kedua temannya menahan tawa mendengar ungkapan Zoya, cewe itu menatap kedua temannya malas
"Kalo misal Lo yang ngajak duluan, gw bengek!" Tawa Laras, tangannya ia pakai untuk mengeplak-ngeplak bahu Zoya
Sang empunya bahu menatap Laras males "Lo marah cuman gara-gara gagal malper?" Tanya Celsi, Zoya menggeleng
"Bukan si, gw juga belum siap" balas Zoya santai, kedua temannya menatap Zoya cengo
"Terus ngapain Lo marah p'a" kesal keduanya serentak
Kini giliran Zoya yang tertawa melihat kedua temannya kesal, Zoya menetralkan suaranya
"Gw marah karna dia bikin jantung gw ga bisa berhenti berdetak, karna ucapan-ucapannya" ucap Zoya memberi tahu
"Kalo berhenti berdetak, Lo mati" cetus Celsi memijat pangkal hidungnya
"Gw parti coyyy!!" Pekik Laras, berdiri sembari menggoyang-
goyangkan pinggulnya kesana-kemari,
YOU ARE READING
REVALZEN AERLANGGA
Teen Fiction[SEBELUM BACA HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 _𝙍𝙚𝙫𝙖𝙡𝙯𝙚𝙣 𝘼𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖_ Revalzen dan zoya! ...