50 | Dia kembali

Mulai dari awal
                                    

"Terus kita balik gimana?" tanya Desi yang sudah panik begitupun Renata dan Cici.

"Kita lanjut jalan aja sampe keluar tol!"

"Nekat banget anjir!"

"Yaudah lah gas!"

Namun saat ingin keluar res area mereka melihat bengkel yang memang disediakan disana. Dan disitulah penderitaan mereka semua berakhir dan semua bisa tenang.

>>>>><<<<<

Aldi membantu Renata untuk melepaskan helm, rambut yang sedikit berantakan membuat Aldi merapihkan rambut Renata.

"Makasih ya udah nganterin pulang," ucap Renata sembari tersenyum manis.

"Sama-sama lagian dari kemaren-kemaren juga kan bareng terus lo gimana sih."

"Hahaha iya juga ya..."

"Abis ini langsung mandi terus makan yang banyak okey?" kata Aldi sembari mengelus lembut pipi Renata.

"Siap bos!"

Aldi menarik Renata kedalam dekapannya rasa hangat dan nyaman yang mereka dua rasakan. Namun dari jarak kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua.

"Gue bakalan dapet lo, Renata."

Renata baru saja selesai mandi dan sudah wangi lalu ia turun kebawah dan tidak melihat ada siapapun disana. Mamahnya mungkin sedang keluar hari ini dan kakaknya masih ada urusan kuliah, mungkin.

Renata mengambil susu kotak yang memang ada di dalam bilik es sembari membaca sebuah cerita wattpad di ponselnya Ia duduk di meja makan seorang diri.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat Renata menatap kearah pintu utama.

"Siapa ya? Apa tetangga sebelah?" Renata langsung bangkit dan segera membuka pintu namun ia tidak melihat ada orang disana yang ia lihat hanya ada kotak hitam dan juga bunga yang sudah kering.

Jantung Renata berdebar saat melihat kotak misterius itu. Renata mengambil dengan perlahan kotak itu dan mulai membukanya terdapat kertas d dalamnya.

Udah tiga hari gue gak gangguin lo, gue enggak bakalan berenti sampe lo jadi milik gue Renata.

Renata langsung menjatuhkan kertas itu dan melihat ke kanan dan ke kiri benar-benar tidak ada siapapun disini kompleknya benar-benar sepi.

Renata menggelengkan kepalanya. "Gak Renata lo harus tenang jangan penakut kaya begini!"

Ia langsung masuk kedalam dan mengunci pintu rapat-rapat dan segera duduk di sofa depan televisi sembari menenangkan dirinya sendiri.

Ponselnya bergetar beberapa kali dan melihat nomor yang tidak ia kenal.

•|0895********|•

|Percuma kamu blokir nomor kemarin karna aku ga bakalan berhenti buat dapetin kamu Renata.

|Pacar kamu itu jangan ikut campur atau kamu tau sendiri akibatnya.

Lo siapa sih anjing!|
Gue gak pernah punya masalah!|
Jadi stop ganggu gue|

|Hahahaha!

Renata melemparkan ponselnya ke meja karena kesal dan takut.

"Stress! Dasar orang gila!"

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu kembali terdengar Renata langsung menoleh dengan capat dan membulatkan matanya.

"Jangan bilang dia balik lagi? Plis plis gue sendirian lagi di rumah!"

Ia melihat ada sapu di sampingnya tanpa berfikir panjang Renata mengambil sapu itu dan berjalan perlahan menuju pintu.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan kembali terdengar bahkan lebih kencang dari sebelumnya.

"Gue buka nih pintu terus langsung gue pukulin tuh orang sampe bonyok! Iya gue harus lakuin itu sekarang. Huh! Satu...dua...tiga..."

Pintu terbuka dan ia terkejut saat orang yang ada di hadapannya menatap dengan tatapan yang menyeramkan saat sapu masih mengambang ke atas.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Hanyong semuanya...siapa yang nungguin aku up? Pasti tidak ada, yaudah gpp semoga part ini seru ya...

Sengaja di gantung biar kalian penasaran xixixixi><

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang