65|| Diary ibu hamil

8K 412 138
                                    

Happy reading ❤️

65|| Diary ibu hamil

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, di jam segini biasanya Agrensi tengah belajar di sekolah. Namun, berhubung ujian Nasional telah usai jadi Agrensi menghabiskan waktunya di apartemen sendirian.

Akibat merasa bosan Agrensi meraih sebuah buku diary yang sempat ia beli di salah satu pusat perbelanjaan, lalu ia mulai menggoreskan tinta pulpennya di atas buku diary itu.

Di cover buku itu Agrensi tuliskan 'Diary ibu hamil' lalu di halaman pertama ia menempelkan foto hasil USG pertamanya, berikutnya Agrensi mulai menuliskan sesuatu untuk bayi yang ada di kandungannya.

Diary ibu hamil

Hai, anak Mama!

Ini pertama kalinya Mama menyapamu, gimana hari mu? Mama harap kamu baik-baik saja sampai hari persalinan.

Sebenarnya Mama mau bilang maaf dan terimakasih kasih sama kamu. Maaf karena Mama ada niatan buat gugurin kamu, maaf karena Mama jarang ngajak kamu ngobrol dan menggelus kamu dengan penuh kehangatan dan terimakasih karena kehamilan yang sehat ini, terimakasih juga karena kamu udah kuat dan mau bertahan.

Akhir-akhir ini Mama sadar kalau Mama sangat bahagia karena kehadiran kamu, kamu membawa arti baru dalam hidup Mama, dan sekarang Mama mau memberi lebih banyak untuk kamu, perhatian, kasihsayang, cinta, dan kehangatan. Mama juga berjanji bakal menjaga kesehatan Mama untuk kamu.

Mama ingin jadi seorang ibu yang kuat buat kamu, tapi kadang-kadang Mama merasa takut. Sampai akhirnya Papa kamu meyakinkan Mama, kalau Mama bisa kuat sampai kamu lahir.

Pertemuan Mama sama Papa kamu adalah hal terbaik yang pernah terjadi di dalam hidup Mama, apalagi sekarang sudah ada kamu, Mama mau membimbingmu dengan cinta, dan  Mama berharap kita bisa menjadi keluarga kecil yang bahagia.

Agrensi meneteskan air matanya saat menulis itu, ia terlihat mengelus perut ratanya dengan penuh kehangatan.

"Maafin Mama ya, nak."

Agrensi langsung menyeka air matanya, ia mulai menutup buku diary nya itu lalu berjalan ke arah balkon kamar.

Suasana pagi ini begitu damai. Di luar cuacanya sangat bagus, seketika Agrensi berniat untuk keluar dan jalan-jalan di taman dekat apartemennya.

Kini gadis itu sudah berada di taman, ia membawa botol minum untuk jaga-jaga kalau ia haus saat tengah mengelilingi taman.

Agrensi memegangi perutnya. "Kita jalan-jalan di taman ya sayang?"

"Sekali lagi maaf karena Mama gak mikirin kamu dan malah mikirin diri Mama sendiri. Tapi mulai sekarang, Mama bakal lebih utamakan kamu."

Gadis itu mulai melangkahkan kakinya untuk berjalan-jalan menikmati suasana pagi yang cerah. Tak terasa sudah hampir dua puluh menit ia mengelilingi taman itu, dan sekarang ia mulai merasa lelah.

Karena mulai merasa lelah ia pun memutuskan untuk duduk di bangku besi yang ada di lingkungan taman itu sembari meneguk air minum yang ia bawa tadi, detik berikutnya ponselnya berdering dan hal itu berhasil mengalihkan perhatiannya.

Ia meraih ponselnya yang ia letakkan di sampingnya. Layar ponselnya menampilkan nama Naresh, ada panggilan video dari laki-laki itu dengan segera ia menerima panggilan itu.

"Halo sayang, lagi apa?" Tanya Naresh buka suara dari seberang telepon.

"Ini lagi jalan-jalan di taman," jawab Agrensi. "Emang kamu gak ada kelas?"

NARESH: HARI BERSAMAMU Where stories live. Discover now